4 Bocah Disengat Tawon, 1 Meninggal
Seorang anak bernama Armi Fauzi (11), siswa SDN Samarang 1 asal Kampung Nangela, Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong, meninggal dunia karena disengat tawon, Rabu (20/11).
GARUT, NusaBali
Sementara, dua teman Armi, yaitu Saeful Ulum (13), Muhammad Rizki (13) dan adik Armi, Elzar (10) mengalami belasan luka sengatan.
Diketahui tawon bersarang tak jauh dari rumah mereka. Neni Suhaeni (60), nenek dari Rizki mengungkapkan, pada Rabu sore cucunya sedang bermain bersama Armi, Saeful Ulum, dan Elzar. Mereka mencoba membongkar sarang tawon yang ada di bagian atap salah satu rumah warga.
Keempatnya sempat naik ke lantai satu masjid untuk membongkar sarang tawon tersebut. Mereka menggunakan kayu panjang untuk membongkar sarang tawon. Begitu kayu dicolokan pada sarang, tawon-tawon yang ada di sarang pun langsung menyerang keempat anak itu.
“Begitu tawonnya nyerang, mereka langsung berlarian. Rizki masuk bak kamar mandi setelah melompati jendela, Armi tidak bisa melompat jendela, karena jendelanya tinggi,” ujar Neni, saat ditemui di kediamannya di Kampung Nangela, seperti dilansir kompas, Kamis (21/11).
Neni menuturkan, saat kejadian situasi di kampungnya sedang sepi. Kebanyakan ibu-ibu sedang mengikuti pengajian.
Setelah serangan tawon berhenti, anak-anak kemudian sempat berkumpul di posyandu. Sedangkan Rizki pulang ke rumahnya.
“Setelah pulang (Rizki) langsung minta ke dokter karena sakit dari sengatan tawon, di kepalanya saja ada delapan lebih luka sengatan tawon, belum di badan, tangan dan kaki,” ujar Neni.
Rizki sempat diobati di Puskesmas Bayongbong dan juga menggunakan obat-obatan tradisional, seperti dibaluri dengan cabe. Rizki mengatakan, dia bersama tiga teman lainnya memang sengaja membongkar sarang tawon yang kerap menganggu warga. Mereka sudah menyiapkan kayu panjang untuk membongkar sarang tawon, serta pelindung wajah dari kardus.
“Pas ada yang tembus (kardus), kardusnya langsung dibuka, langsung kena kepala (serangan tawonnya),” ujar Rizki.
Rizki mengaku masih merasakan pusing berat di kepalanya akibat serangan tawon tersebut. Selain itu, rasa panas juga muncul dari luka-luka sengatan tawon di seluruh tubuhnya. Sedangkan Armi, sempat menjalani serangkaian perawatan di rumah sakit. Namun, nyawa Armi tidak bisa diselamatkan.
Komandan Koramil Bayongbong Kapten Inf Jaja mengatakan, sarang tawon akan dibongkar oleh petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut pada Kamis (21/11) malam. *
Diketahui tawon bersarang tak jauh dari rumah mereka. Neni Suhaeni (60), nenek dari Rizki mengungkapkan, pada Rabu sore cucunya sedang bermain bersama Armi, Saeful Ulum, dan Elzar. Mereka mencoba membongkar sarang tawon yang ada di bagian atap salah satu rumah warga.
Keempatnya sempat naik ke lantai satu masjid untuk membongkar sarang tawon tersebut. Mereka menggunakan kayu panjang untuk membongkar sarang tawon. Begitu kayu dicolokan pada sarang, tawon-tawon yang ada di sarang pun langsung menyerang keempat anak itu.
“Begitu tawonnya nyerang, mereka langsung berlarian. Rizki masuk bak kamar mandi setelah melompati jendela, Armi tidak bisa melompat jendela, karena jendelanya tinggi,” ujar Neni, saat ditemui di kediamannya di Kampung Nangela, seperti dilansir kompas, Kamis (21/11).
Neni menuturkan, saat kejadian situasi di kampungnya sedang sepi. Kebanyakan ibu-ibu sedang mengikuti pengajian.
Setelah serangan tawon berhenti, anak-anak kemudian sempat berkumpul di posyandu. Sedangkan Rizki pulang ke rumahnya.
“Setelah pulang (Rizki) langsung minta ke dokter karena sakit dari sengatan tawon, di kepalanya saja ada delapan lebih luka sengatan tawon, belum di badan, tangan dan kaki,” ujar Neni.
Rizki sempat diobati di Puskesmas Bayongbong dan juga menggunakan obat-obatan tradisional, seperti dibaluri dengan cabe. Rizki mengatakan, dia bersama tiga teman lainnya memang sengaja membongkar sarang tawon yang kerap menganggu warga. Mereka sudah menyiapkan kayu panjang untuk membongkar sarang tawon, serta pelindung wajah dari kardus.
“Pas ada yang tembus (kardus), kardusnya langsung dibuka, langsung kena kepala (serangan tawonnya),” ujar Rizki.
Rizki mengaku masih merasakan pusing berat di kepalanya akibat serangan tawon tersebut. Selain itu, rasa panas juga muncul dari luka-luka sengatan tawon di seluruh tubuhnya. Sedangkan Armi, sempat menjalani serangkaian perawatan di rumah sakit. Namun, nyawa Armi tidak bisa diselamatkan.
Komandan Koramil Bayongbong Kapten Inf Jaja mengatakan, sarang tawon akan dibongkar oleh petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut pada Kamis (21/11) malam. *
Komentar