Komisi III Soroti Penanganan Kasus Skimming di Bali
Kapolri Perintahkan Polda Bali Bentuk Satgas
Kejahatan skimming di Bali masuk jadi isu nasional. Anggota Komisi III DPR RI dapil Bali, I Wayan Sudirta menyoroti penanganan kasus skimming di Pulau Dewata yang selama ini melibatkan orang asing.
DENPASAR, NusaBali
Sudirta meminta Polri mengusut tuntas kasus skimming di Bali dan bongkar jaringannya. Saat ini, dari 300 kasus skimming yang dilaporkan, baru 10 kasus ditangani.
Hal itu diungkapkan Sudirta dalam acara rapat dengar pendapat Komisi III dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis di Senayan, Jakarta, Kamis (21/11) siang kemarin. Dalam RDP tersebut juga dihadiri jajaran Polda Bali. Kejahatan skimming adalah kejahatan dengan modus menggandakan data nasabah bank, dengan menyalin strip magnetik kartu debit nasabah secara ilegal dan menguras uang nasabah.
Menurut Sudirta, setiap yang ditangkap dari pelaku-pelaku skimming rata-rata orang asing. “Yang ditangkap hampir seragam sikapnya. Tidak pernah mau mengaku. Walaupun mereka pegang kartu ATM, tetapi tidak diakui. Rata-rata warga asing ini menutup mulut, mengaku tidak bisa berbahasa Inggris. Padahal ketika pengacaranya datang malah bisa bahasa Inggris. Saya yakin ini mafia di belakangnya,” beber politisi PDI Perjuangan asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini.
Sudirta mempertanyakan langkah dan strategi Kapolda dan Kapolri menangani kejahatan yang sudah mendunia dan meresahkan di Bali, karena ratusan juta uang nasabah raib. “Apa strategi dan program aksi Polri dan Polda Bali dalam menangani kejahatan skimming ini. Atau sudah melakukan apa dan antisipasinya bagaimana?” tanya advokat senior yang mantan anggota DPD RI 2 periode ini.
Menjawab pertanyaan Sudirta, Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan, kejadian skimming ini memang terjadi di wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Bali. “Kapolda Bali sudah lapor ke saya sudah membentuk Satgas. Ini memang mafia, penanganan harus komprehensif dan bekerjasama dengan interpol,” ujar Idham Azis.
Atas jawaban Kapolri, Sudirta kemarin langsung meminta data dalam tindaklanjuti Polri melaksanakan penanganan kejahatan skimming di Bali dan Indonesia yang ditengarai ada mafia di belakangnya. “Saya minta dijawab tertulis dan terinci datanya, karena ini pengaduan. Ada 300 pengaduan tetapi baru ditangani 10 kasus. Kami ingin dapat data dan jawaban yang gamblang,” tegas Wakil Ketua Bidang Polhukam DPD PDIP Bali ini.
Kapolri Idham Azis berjanji akan memberikan jawaban tertulis dan terinci data-datanya. “Kami akan serahkan data dan jawaban secara tertulis dan terinci,” tegas Jenderal Pol Idham Azis yang dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019 lalu menggantikan Jenderal Tito Karnavian. *nat
Hal itu diungkapkan Sudirta dalam acara rapat dengar pendapat Komisi III dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis di Senayan, Jakarta, Kamis (21/11) siang kemarin. Dalam RDP tersebut juga dihadiri jajaran Polda Bali. Kejahatan skimming adalah kejahatan dengan modus menggandakan data nasabah bank, dengan menyalin strip magnetik kartu debit nasabah secara ilegal dan menguras uang nasabah.
Menurut Sudirta, setiap yang ditangkap dari pelaku-pelaku skimming rata-rata orang asing. “Yang ditangkap hampir seragam sikapnya. Tidak pernah mau mengaku. Walaupun mereka pegang kartu ATM, tetapi tidak diakui. Rata-rata warga asing ini menutup mulut, mengaku tidak bisa berbahasa Inggris. Padahal ketika pengacaranya datang malah bisa bahasa Inggris. Saya yakin ini mafia di belakangnya,” beber politisi PDI Perjuangan asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini.
Sudirta mempertanyakan langkah dan strategi Kapolda dan Kapolri menangani kejahatan yang sudah mendunia dan meresahkan di Bali, karena ratusan juta uang nasabah raib. “Apa strategi dan program aksi Polri dan Polda Bali dalam menangani kejahatan skimming ini. Atau sudah melakukan apa dan antisipasinya bagaimana?” tanya advokat senior yang mantan anggota DPD RI 2 periode ini.
Menjawab pertanyaan Sudirta, Kapolri Jenderal Idham Azis mengatakan, kejadian skimming ini memang terjadi di wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Bali. “Kapolda Bali sudah lapor ke saya sudah membentuk Satgas. Ini memang mafia, penanganan harus komprehensif dan bekerjasama dengan interpol,” ujar Idham Azis.
Atas jawaban Kapolri, Sudirta kemarin langsung meminta data dalam tindaklanjuti Polri melaksanakan penanganan kejahatan skimming di Bali dan Indonesia yang ditengarai ada mafia di belakangnya. “Saya minta dijawab tertulis dan terinci datanya, karena ini pengaduan. Ada 300 pengaduan tetapi baru ditangani 10 kasus. Kami ingin dapat data dan jawaban yang gamblang,” tegas Wakil Ketua Bidang Polhukam DPD PDIP Bali ini.
Kapolri Idham Azis berjanji akan memberikan jawaban tertulis dan terinci data-datanya. “Kami akan serahkan data dan jawaban secara tertulis dan terinci,” tegas Jenderal Pol Idham Azis yang dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019 lalu menggantikan Jenderal Tito Karnavian. *nat
1
Komentar