Semua PK-PD Golkar di Bangli Mundur
Tidak Sudi Dipimpin oleh Plt Ketua DPD II Golkar Pengganti Gunawan
Penyampaian surat undur diri 4 Ketua PK Golkar dan 72 PD Golkar se-Bangli di Kantor DPD II Golkar kemarin, diwarnai aksi gebrak meja
BANGLI, NusaBali
Inilah buntut pelengseran Ketua DPD II Golkar Bangli I Wayan Gunawan oleh Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Seluruh 4 Ketua Pengurus Kecamatan (PK) Golkar dan 72 Pengurus Desa (PD) Golkar se-Kabupaten Bangli pilih mengundurkan diri, karena merasa tidak nyaman di bawah kepemimpinan Plt Ketua DPD II Golkar Bangli I Gusti Made Winuntara.
Aksi pengunduran diri berjamaah ini dilakukan para Ketua PK Golkar dan PD Golkar se- Bangli, Jumat (22/11) atau berselang tiga hari pasca gugagatan Ketua DPD II Golkar Bali Wayan Gunawan dan 4 Ketua DPD II Golkar Kabupaten lainnya yang sama-sama lengser ditolak oleh Mahkamah Partai Golkar. Mereka membawa surat pengunduran diri dengan mendatangi Kantor Sekretariat DPD II Golkar Bangli di Kelurahan Bebelang, Kecamatan Bangli.
Ada sekitar 30 kader Golkar perwakilan dari PD Golkar dan PK Golkar se-Kabupaten Bangli yang mendatangi Kantor Sekretariat DPD II Golkar Bangli, Jumat pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Mereka didampingi langsung oleh Ketua PK Golkar Kintamani I Gede Koyan Eka Putra, Ketua PK Golkar Bangli Ida Dewa Gede Ngurah Arnaya, Ketua PK Golkar Susut I Ketut Suwidnya, dan Ketua PK Golkar Tembuku I Wayan Agustika.
Kedatangan perwakilan PD Golkar dan PK Golkar se-Kabupaten Bangli kemarin diterima langsung oleh Plt Ketua DPD II Golkar Bangli IGM Winuntara. Enam (6) anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli hasil Pile 2019 juga hadir. Proses penyampaian surat pengunduran diri seluruh PD Golkar dan PK Golkar se-Bangli tersebut sempat diwarnai aksi gebrak meja, bahkan beberapa kader sampai menuding-nuding IGM Winuntara.
Ketua PK Golkar Kintamani, Gede Koyan Eka Putra, menyatakan dia bersama seluruh PK Golkar dan PD Golkar se-Kabupaten Bangli mengundurkan diri, karena merasa tidak nyaman berada di bawah kepemimpinan Plt DPD II Golkar Bangli IGM Winuntara. “Buat apa kami berpolitik dan membesarkan partai dalam kondisi yang tidak nyaman?” ujar Koyan Eka Putra seusai penyampaian pengunduran diri yang berakhir hingga siang pukul 12.00 Wita.
Menurut Koyan, struktur kepengurusan PK Golkar (tingkat kecamatan) terdiri dari 5 orang. Walaupun mereka tidak datang, tapi aspirasi mengundurkan diri dimandatkan lewat Ketua PK Golkar. “Meski tidak semua bisa datang, tapi kami semua sudah sepakat untuk mundur. Surat pengunduran diri sudah kami serahkan langsung kepada Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, terserah nantinya mau diganti atau bagaimana,” tegas mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli ini.
Paparan senada disampaikan Ketua PK Golkar Tembuku, I Wayan Agustika. Menurut Agustika, secara kelembagaan pihaknya mengundurkan diri dari Ketua PK Golkar. Agustika juga mengaku tidak bersedia lagi untuk ditempatkan sebagai pengurus partai dalam tingkatan mana pun, selama Golkar Bangli berada di bawah kepemi-npinan IGM Winuntara.
“Semuanya sudah tertera dalam surat pengunduran diri itu. Seluruh PK Golkar se-Kabupaten Bangli juga kompak mengundurkan diri,” jelas Agustika yang kemarin didampingi Ketua PK Golkar Bangli Ida Dewa Gede Ngurah Arnaya dan Ketua PK Golkar Susut I Ketut Suwidnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DPD II Golkar Bangli I Nengah Darsana mengungkapkan besarnya Partai Golkar di Gumi Sejuk tidak bisa dilepaskan dari peran semua PK Golkar dan PD Golkar. Darsana sendiri mengaku tidak tahu nasib ke depannya. Namun, apa yang ditempuh PK Golkar dan PD Golkar se-Bangli yang undur diri itu adalah sebuah pilihan.
“Saya sangat menyayangkan mundurnya PK Golkar dan PD Golkar ini. Namun, saya tetap menghormati pilihan mereka,” tutur Nengah Darsana yang notabene Ketua Fraksi Golkar DPRD Bangli 2019-2024, sambil menangis.
Darsana menambahkan, setelah aspirasi pengunduran diri seluruh PK Golkar dan PD Golkar se-Bangli diterima, nantinya bisa dijadikan catatan bagi petinggi DPD I Golkar Bali dan DPP Golkar. “Kami memhonon Plt Ketua DPD II Golkar Bangli tidak mengambil keputusan sekarang, berikanlah ruang untuk koordinasikan masalah ini,” harap Drasana.
Sementara itu, proses penyerahan surat pengunduran diri PK Golkar dan PD Golkar se-Kabupaten Bangli di Kantor Sekretariat DPD II Golkar Bangli, Jumat kemarin, diselingin dengan penyampaian aspirasi masing-masing perwakilan. Penyampaian aspirasi inilah yang sempat memicu suasana panas dan aksi saling tuding.
Ketua PK Golkar Susut, Made Suwidnya, dalam sapirasinya secara blak-blakan mengaku tidak mengenal sosok IGM Winuntara. Dia baru tahu Winuntara setelah ditunjuk oleh Demer menjadi Plt Ketua DPD II Goklar Bangli pasca pelengseran Wayan Gunawan dari jabatannya, dua bulan lalu. Suwidnya terang-terangan mangaku tidak mau Golkar Bangli dinahkodai oleh orang yang selama ini tidak pernah berkeringat dalam membesarkan partainya.
Suasana menjadi panas ketika seorang kader Golkar asal Kintamani, Wayan Oka Armika, giliran menyampaikan aspirasinya. Oka Armika pempersolakan penunjukan Winuntara menjadi Plt Ketua DPD II Golkar Bali. Menurut Oka Armika, Winuntara mengklaim sudah menjadi kader Golar sejak tahun 1971. “Lantas, beberapa besar suara yang diberikan atau disumbangkan untuk Golkar?” tanya Oka Armika.
Lucunya, lanjut Oka Armika, setelah ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, komentar yang bersangkutan di media mengaku telah melakukan pembenahan secara menyeluruh kantor sekretariat. “Buktinya, foto Wakil Presiden yang lama masih dipajang. Padahal, Presiden dan Wakil Presiden yang baru sudah lama dilantik, tapi fotonya sampai sekarang belum diganti. Padahal, katanya dia selalu ngantor,” tandas Oka Armika sambil menggebrak meja.
Suasana semakin memanas, karena kader Golkar lainnya lainya beranjak dari tempat duduk sambil menggebrak meja. Mereka kemudian berusaha mendekati tempat duduk Winuntara. Beruntung, amarah para kader yang mengundurkan diri ini berhasil ditenangkan oleh 6 anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli.
Sementara, Winuntara selaku Plt Ketua DPD II Golkar Bangli menyatakan segera akan melaksanakan pleno, terkait pengunduran diri berjamaah seluruh PK Golkar dan PD Golkar se-Kabupaten Bangli. Dalam rapat pleno itulah nantinya akan dibahas pengunduran PK Golkar dan PD Golkar, berikut pengisian posisinya dengan pejabat Plt. “Nanti kita tunjuk Plt (Ketua PK Golkar dan PD Golkar se-Bangli, Red),” ujar Winuntara. *esa
Aksi pengunduran diri berjamaah ini dilakukan para Ketua PK Golkar dan PD Golkar se- Bangli, Jumat (22/11) atau berselang tiga hari pasca gugagatan Ketua DPD II Golkar Bali Wayan Gunawan dan 4 Ketua DPD II Golkar Kabupaten lainnya yang sama-sama lengser ditolak oleh Mahkamah Partai Golkar. Mereka membawa surat pengunduran diri dengan mendatangi Kantor Sekretariat DPD II Golkar Bangli di Kelurahan Bebelang, Kecamatan Bangli.
Ada sekitar 30 kader Golkar perwakilan dari PD Golkar dan PK Golkar se-Kabupaten Bangli yang mendatangi Kantor Sekretariat DPD II Golkar Bangli, Jumat pagi sekitar pukul 10.00 Wita. Mereka didampingi langsung oleh Ketua PK Golkar Kintamani I Gede Koyan Eka Putra, Ketua PK Golkar Bangli Ida Dewa Gede Ngurah Arnaya, Ketua PK Golkar Susut I Ketut Suwidnya, dan Ketua PK Golkar Tembuku I Wayan Agustika.
Kedatangan perwakilan PD Golkar dan PK Golkar se-Kabupaten Bangli kemarin diterima langsung oleh Plt Ketua DPD II Golkar Bangli IGM Winuntara. Enam (6) anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli hasil Pile 2019 juga hadir. Proses penyampaian surat pengunduran diri seluruh PD Golkar dan PK Golkar se-Bangli tersebut sempat diwarnai aksi gebrak meja, bahkan beberapa kader sampai menuding-nuding IGM Winuntara.
Ketua PK Golkar Kintamani, Gede Koyan Eka Putra, menyatakan dia bersama seluruh PK Golkar dan PD Golkar se-Kabupaten Bangli mengundurkan diri, karena merasa tidak nyaman berada di bawah kepemimpinan Plt DPD II Golkar Bangli IGM Winuntara. “Buat apa kami berpolitik dan membesarkan partai dalam kondisi yang tidak nyaman?” ujar Koyan Eka Putra seusai penyampaian pengunduran diri yang berakhir hingga siang pukul 12.00 Wita.
Menurut Koyan, struktur kepengurusan PK Golkar (tingkat kecamatan) terdiri dari 5 orang. Walaupun mereka tidak datang, tapi aspirasi mengundurkan diri dimandatkan lewat Ketua PK Golkar. “Meski tidak semua bisa datang, tapi kami semua sudah sepakat untuk mundur. Surat pengunduran diri sudah kami serahkan langsung kepada Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, terserah nantinya mau diganti atau bagaimana,” tegas mantan anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli ini.
Paparan senada disampaikan Ketua PK Golkar Tembuku, I Wayan Agustika. Menurut Agustika, secara kelembagaan pihaknya mengundurkan diri dari Ketua PK Golkar. Agustika juga mengaku tidak bersedia lagi untuk ditempatkan sebagai pengurus partai dalam tingkatan mana pun, selama Golkar Bangli berada di bawah kepemi-npinan IGM Winuntara.
“Semuanya sudah tertera dalam surat pengunduran diri itu. Seluruh PK Golkar se-Kabupaten Bangli juga kompak mengundurkan diri,” jelas Agustika yang kemarin didampingi Ketua PK Golkar Bangli Ida Dewa Gede Ngurah Arnaya dan Ketua PK Golkar Susut I Ketut Suwidnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DPD II Golkar Bangli I Nengah Darsana mengungkapkan besarnya Partai Golkar di Gumi Sejuk tidak bisa dilepaskan dari peran semua PK Golkar dan PD Golkar. Darsana sendiri mengaku tidak tahu nasib ke depannya. Namun, apa yang ditempuh PK Golkar dan PD Golkar se-Bangli yang undur diri itu adalah sebuah pilihan.
“Saya sangat menyayangkan mundurnya PK Golkar dan PD Golkar ini. Namun, saya tetap menghormati pilihan mereka,” tutur Nengah Darsana yang notabene Ketua Fraksi Golkar DPRD Bangli 2019-2024, sambil menangis.
Darsana menambahkan, setelah aspirasi pengunduran diri seluruh PK Golkar dan PD Golkar se-Bangli diterima, nantinya bisa dijadikan catatan bagi petinggi DPD I Golkar Bali dan DPP Golkar. “Kami memhonon Plt Ketua DPD II Golkar Bangli tidak mengambil keputusan sekarang, berikanlah ruang untuk koordinasikan masalah ini,” harap Drasana.
Sementara itu, proses penyerahan surat pengunduran diri PK Golkar dan PD Golkar se-Kabupaten Bangli di Kantor Sekretariat DPD II Golkar Bangli, Jumat kemarin, diselingin dengan penyampaian aspirasi masing-masing perwakilan. Penyampaian aspirasi inilah yang sempat memicu suasana panas dan aksi saling tuding.
Ketua PK Golkar Susut, Made Suwidnya, dalam sapirasinya secara blak-blakan mengaku tidak mengenal sosok IGM Winuntara. Dia baru tahu Winuntara setelah ditunjuk oleh Demer menjadi Plt Ketua DPD II Goklar Bangli pasca pelengseran Wayan Gunawan dari jabatannya, dua bulan lalu. Suwidnya terang-terangan mangaku tidak mau Golkar Bangli dinahkodai oleh orang yang selama ini tidak pernah berkeringat dalam membesarkan partainya.
Suasana menjadi panas ketika seorang kader Golkar asal Kintamani, Wayan Oka Armika, giliran menyampaikan aspirasinya. Oka Armika pempersolakan penunjukan Winuntara menjadi Plt Ketua DPD II Golkar Bali. Menurut Oka Armika, Winuntara mengklaim sudah menjadi kader Golar sejak tahun 1971. “Lantas, beberapa besar suara yang diberikan atau disumbangkan untuk Golkar?” tanya Oka Armika.
Lucunya, lanjut Oka Armika, setelah ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD II Golkar Bangli, komentar yang bersangkutan di media mengaku telah melakukan pembenahan secara menyeluruh kantor sekretariat. “Buktinya, foto Wakil Presiden yang lama masih dipajang. Padahal, Presiden dan Wakil Presiden yang baru sudah lama dilantik, tapi fotonya sampai sekarang belum diganti. Padahal, katanya dia selalu ngantor,” tandas Oka Armika sambil menggebrak meja.
Suasana semakin memanas, karena kader Golkar lainnya lainya beranjak dari tempat duduk sambil menggebrak meja. Mereka kemudian berusaha mendekati tempat duduk Winuntara. Beruntung, amarah para kader yang mengundurkan diri ini berhasil ditenangkan oleh 6 anggota Fraksi Golkar DPRD Bangli.
Sementara, Winuntara selaku Plt Ketua DPD II Golkar Bangli menyatakan segera akan melaksanakan pleno, terkait pengunduran diri berjamaah seluruh PK Golkar dan PD Golkar se-Kabupaten Bangli. Dalam rapat pleno itulah nantinya akan dibahas pengunduran PK Golkar dan PD Golkar, berikut pengisian posisinya dengan pejabat Plt. “Nanti kita tunjuk Plt (Ketua PK Golkar dan PD Golkar se-Bangli, Red),” ujar Winuntara. *esa
1
Komentar