Kembangkan 8 Titik Satelit Wisata Baru sebagai Pendukung
Jurus Pemkab Tabanan dalam Mengembangkan Sektor Pariwisata di Gumi Lumbung Beras
Pantai Yeh Gangga rencananya akan dipermak mirip dengan Pantai Kedonganan di Badung. Di sini akan dibuatkan standarisasi makanan dan dibangun kafe kecil untuk wisatawan yang menikmati Pantai Yeh Gangga
TABANAN, NusaBali
Pemkab Tabanan terus berupaya melakukan inovasi di bidang pariwisata. Ada 8 titik satelit wisata baru yang rencananya dikembangkan Pemkab Tabanan untuk sebagai penunjang objek wisata yang sudah ada selama ini. Pengembangan 8 titik satelit wisata baru ini nantinya akan bersinergi dengan pertanian dan masyarakat setempat.
Ada pun 8 titik satelit wisata baru yang akan dikembangkan itu meliputi pertama, DTW Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan. DTW Bedugul ini adalah aset Pemkab Tabanan. Tawaran wisatanya adalah menjual keindahan Danau Beratan. “Di DTW Bedugul yang sekarang terkesan mati suri, nantinya akan dibangun pusat oleh-oleh khas Tabanan sebagai penunjang pariwisata di Kecamatan Baturiti,” ungkap Ketua Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Ba-pelitbang) Kabupaten Tabanan, Ida Bagus Wiratmaja, Jumat (22/11).
Kedua, Air Panas Angseri di Desa Angseri, Kecamatan Baturiti sebagai pendukung DTW Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Air Panas Angseri yang berlokasi di kampung Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti ini rencananya akan dilengkapi dengan wisata kuliner dan home stay.
Ketiga, Pantai Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri sebagai pendukung DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri. Di Pantai Pangkung Tibah ada lahan milik Pemkab Tabanan seluas 2,2 hektare yang rencanya dikembangkan sebagai wisata air. Selain itu, akan dibangun juga pusat oleh-oleh khas Tabanan, tempat pertunjukan, dan tempat parkir.
Keempat, Desa Senganan, Kecamatan Penebel juga sebagai penunjang DTW Jatiluwih. Di kawasan ini akan dibangun pusat oleh-oleh khas Tabanan, lengkap dengan tempat parkir bus dan kendaraan besar lainnya.
Satelit kelima, Hotel P.I Bedugul di Kecamatan Baturiti. Meskipun hotel ini milik pribadi dan sekarang mangkrak, Pemkab Tabanan akan bekerjasama, karena pemilik aslinya sudah ditemukan. Hotel ini juga akan difungsikan sebagai tempat kuliner dan penjualan oleh-oleh khas Tabanan.
Satelit wisata keenam, membangun Wahana Nusantara di Desa Beraban, Kecamatan Kediri. Wahana Nusantara yang lokasinya tak jauh dari Tanah Lot ini menceritakan diorama kejayaan Nusantara dan dibuatkan kampung-kampung buatan miniatur.
Satelit wisata ketujuh, Pantai Yeh Gangga, Desa Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan yang rencananya akan dipermak mirip dengan Pantai Kedonganan di Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung. Di sini akan dibuatkan standarisasi makanan dan dibangun kafe kecil untuk wisatawan menikmati Pantai Yeh Gangga, yang notabene merupakan penghasil Lobster Pasir.
Satelit wisata kedelapan, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan yang merupakan desa wisata kawasan Nikosake (Nira, Kopi, Salak, Kelapa) sebagai penghasil gula merah tradisional. Wisata yang ditawarkan, mulai dari panen nira di pohon enau hingga proses pembuatan gula merah. Selain itu, banyak wisata religi dan wisata tracking yang menjadi primadona karena pemandangan sawah yang terasering.
Selain Desa Belimbing, juga ada Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan sebagai penghasil Kopi Robusta. Bahkan, Desa Munduktemu dikenal sebagai ‘negeri di atas awan’, karena berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Desa Nikosake lainnya adalah Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg, sebagai penghasil salak. Selanjutnya, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat sebagai penghasil kelapa, cengkih, kopi, dan kakau. Di desa ini juga ada wisata Air Terjun Pangkung Sakti di aliran Tukad Balian.
Terakhir, Desa Sanda, Kecamatan Pupuan yang memiliki keunikan karena keberadaan Pura Tri Kahyangn dalam satu areal yang disebut dengan Pura Siwa. Kawasan Pura Siwa ini berada di tengah hutan, dengan palinggih berupa batu bersusun. Kecuali itu, Desa Sanda juga dikenal dengan surganya kunang-kunang.
Menurut Ida Bagus Wiratmaja, rencana mengembangkan 8 satelit wisata ini baru sebatas konsep di Bapelitbang Tabanan. Belum ada kajian akademis yang disebar luas. “Delapan satelit wisata baru dibuat untuk menunjang objek wisata yang sudah sebelumnya. Misalnya, DTW Tanah Lot lahannya hanya segitu saja, sehingga perlu dikembangkan satelit baru di Pantai Pangkung Tibah,” jelas Wiratmaja.
Wiratmaja mengatakan, nantinya akan diundang investor untuk menanamkan modal ke Tabanan dalam pengembangan 8 satelit wisata baru ini. Investor akan diberikan keudahan dalam berinvestasi. "Jika tertarik, investor rencananya akan digratiskan dalam kepengurusan izin,” tandas Wiratmaja.
Sementara itu, Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti mengatakan pengembangan 8 satelit wisata baru tersebut masih terus berproses. Kawasan desa-desa Nikosake sedang menunggu investor datang. Sedangkan untuk DTW Bedugul, rencananya akan kembali digelontor anggaran penataan dari BKK Badung sebesar Rp 20 miliar tahun 2020 depan. "Nanti di DTW Bedugul akan dilengkapi dermaga, pasar oleh-oleh kuliner, penginapan, dan wisata air," ujar Eka Wiryastuti secara terpisah, Rabu (20/11) lalu. *des
Ada pun 8 titik satelit wisata baru yang akan dikembangkan itu meliputi pertama, DTW Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan. DTW Bedugul ini adalah aset Pemkab Tabanan. Tawaran wisatanya adalah menjual keindahan Danau Beratan. “Di DTW Bedugul yang sekarang terkesan mati suri, nantinya akan dibangun pusat oleh-oleh khas Tabanan sebagai penunjang pariwisata di Kecamatan Baturiti,” ungkap Ketua Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Ba-pelitbang) Kabupaten Tabanan, Ida Bagus Wiratmaja, Jumat (22/11).
Kedua, Air Panas Angseri di Desa Angseri, Kecamatan Baturiti sebagai pendukung DTW Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Air Panas Angseri yang berlokasi di kampung Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti ini rencananya akan dilengkapi dengan wisata kuliner dan home stay.
Ketiga, Pantai Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri sebagai pendukung DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri. Di Pantai Pangkung Tibah ada lahan milik Pemkab Tabanan seluas 2,2 hektare yang rencanya dikembangkan sebagai wisata air. Selain itu, akan dibangun juga pusat oleh-oleh khas Tabanan, tempat pertunjukan, dan tempat parkir.
Keempat, Desa Senganan, Kecamatan Penebel juga sebagai penunjang DTW Jatiluwih. Di kawasan ini akan dibangun pusat oleh-oleh khas Tabanan, lengkap dengan tempat parkir bus dan kendaraan besar lainnya.
Satelit kelima, Hotel P.I Bedugul di Kecamatan Baturiti. Meskipun hotel ini milik pribadi dan sekarang mangkrak, Pemkab Tabanan akan bekerjasama, karena pemilik aslinya sudah ditemukan. Hotel ini juga akan difungsikan sebagai tempat kuliner dan penjualan oleh-oleh khas Tabanan.
Satelit wisata keenam, membangun Wahana Nusantara di Desa Beraban, Kecamatan Kediri. Wahana Nusantara yang lokasinya tak jauh dari Tanah Lot ini menceritakan diorama kejayaan Nusantara dan dibuatkan kampung-kampung buatan miniatur.
Satelit wisata ketujuh, Pantai Yeh Gangga, Desa Yeh Gangga, Kecamatan Tabanan yang rencananya akan dipermak mirip dengan Pantai Kedonganan di Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung. Di sini akan dibuatkan standarisasi makanan dan dibangun kafe kecil untuk wisatawan menikmati Pantai Yeh Gangga, yang notabene merupakan penghasil Lobster Pasir.
Satelit wisata kedelapan, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan yang merupakan desa wisata kawasan Nikosake (Nira, Kopi, Salak, Kelapa) sebagai penghasil gula merah tradisional. Wisata yang ditawarkan, mulai dari panen nira di pohon enau hingga proses pembuatan gula merah. Selain itu, banyak wisata religi dan wisata tracking yang menjadi primadona karena pemandangan sawah yang terasering.
Selain Desa Belimbing, juga ada Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan sebagai penghasil Kopi Robusta. Bahkan, Desa Munduktemu dikenal sebagai ‘negeri di atas awan’, karena berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Desa Nikosake lainnya adalah Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg, sebagai penghasil salak. Selanjutnya, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat sebagai penghasil kelapa, cengkih, kopi, dan kakau. Di desa ini juga ada wisata Air Terjun Pangkung Sakti di aliran Tukad Balian.
Terakhir, Desa Sanda, Kecamatan Pupuan yang memiliki keunikan karena keberadaan Pura Tri Kahyangn dalam satu areal yang disebut dengan Pura Siwa. Kawasan Pura Siwa ini berada di tengah hutan, dengan palinggih berupa batu bersusun. Kecuali itu, Desa Sanda juga dikenal dengan surganya kunang-kunang.
Menurut Ida Bagus Wiratmaja, rencana mengembangkan 8 satelit wisata ini baru sebatas konsep di Bapelitbang Tabanan. Belum ada kajian akademis yang disebar luas. “Delapan satelit wisata baru dibuat untuk menunjang objek wisata yang sudah sebelumnya. Misalnya, DTW Tanah Lot lahannya hanya segitu saja, sehingga perlu dikembangkan satelit baru di Pantai Pangkung Tibah,” jelas Wiratmaja.
Wiratmaja mengatakan, nantinya akan diundang investor untuk menanamkan modal ke Tabanan dalam pengembangan 8 satelit wisata baru ini. Investor akan diberikan keudahan dalam berinvestasi. "Jika tertarik, investor rencananya akan digratiskan dalam kepengurusan izin,” tandas Wiratmaja.
Sementara itu, Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti mengatakan pengembangan 8 satelit wisata baru tersebut masih terus berproses. Kawasan desa-desa Nikosake sedang menunggu investor datang. Sedangkan untuk DTW Bedugul, rencananya akan kembali digelontor anggaran penataan dari BKK Badung sebesar Rp 20 miliar tahun 2020 depan. "Nanti di DTW Bedugul akan dilengkapi dermaga, pasar oleh-oleh kuliner, penginapan, dan wisata air," ujar Eka Wiryastuti secara terpisah, Rabu (20/11) lalu. *des
1
Komentar