Antisipasi Banjir, DLH Buleleng Bersihkan Drainase
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng mulai melakukan antisipasi dini bencana banjir menjelang musim penghujan.
SINGARAJA, NusaBali
Bersama masyarakat dan pemerintah Kecamatan Sukasada, melaksanakan gotong-royong pembersihan drainase di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Jumat (22/11) pagi.
Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengatakan pembersihan drainase merupakan upaya pencegahan dini mengantisipasi bencana banjir yang biasanya datang di awal musim penghujan. Pembersihan drainase kali ini menyasar daerah yang rentan dan langganan banjir setiap tahunnya. “Kami pilih Sambangan, karena daerah ini rawan banjir setiap tahun selain juga akan menyasar daerah lain,” jelas mantan Camat Gerokgak ini.
Pembersihan drainase dilakukan dari SDN 3 Sambangan mengarah ke utara hingga perbatasan dengan Desa Baktiseraga, Buleleng. Sejauh ini kawasan Sambangan kerap kali menjadi wilayah langganan banjir, karena penyumbatan drainase oleh sampah.
Sehingga air yang mengalir dari hulu tak dapat mengalir dan meluap ke jalan raya. Kondisi banjir pun sering kali bertambah buruk saat hujan deras mengguyur lebih dari tiga jam.
Sementara itu aksi gotong royong juga bersinergi dengan petugas drainase dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng. Sampah yang dihasilkan dari giat bersih-bersih ini kurang lebih sebesar 8 meter kubik yang masih tercampur antara sampah organik dan anorganik dan selanjutnya nanti akan dipilah kembali. DLH Buleleng pada kegiatan ini mengerahkan beberapa kendaraan Unit Sapu Bersih (USB) untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Dua unit USB penuh terisi sampah, saat ini selokan disepanjang jalan tersebut telah terbebas dari sampah,” imbuh dia.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, masalah sampah di lingkungan masyarakat sangat membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Kesadaran masyarakat terkait dengan sampah agar lebih ditingkatkan lagi, mengingat dampak dari tersumbatnya saluran air atau drainase tersebut sangat membahayakan dan dapat menyebabkan banjir.
Tak hanya itu dampak air banjir pun dapat berakibat pada pencemaran lingkungan hingga timbulnya bibit penyakit. “Mari kita mulai peduli terhadap lingkungan, dengan tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai, selokan atau sekitarnya,” ajak Kadis LH, Putu Ariadi Pribadi. *k23
Kepala DLH Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengatakan pembersihan drainase merupakan upaya pencegahan dini mengantisipasi bencana banjir yang biasanya datang di awal musim penghujan. Pembersihan drainase kali ini menyasar daerah yang rentan dan langganan banjir setiap tahunnya. “Kami pilih Sambangan, karena daerah ini rawan banjir setiap tahun selain juga akan menyasar daerah lain,” jelas mantan Camat Gerokgak ini.
Pembersihan drainase dilakukan dari SDN 3 Sambangan mengarah ke utara hingga perbatasan dengan Desa Baktiseraga, Buleleng. Sejauh ini kawasan Sambangan kerap kali menjadi wilayah langganan banjir, karena penyumbatan drainase oleh sampah.
Sehingga air yang mengalir dari hulu tak dapat mengalir dan meluap ke jalan raya. Kondisi banjir pun sering kali bertambah buruk saat hujan deras mengguyur lebih dari tiga jam.
Sementara itu aksi gotong royong juga bersinergi dengan petugas drainase dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng. Sampah yang dihasilkan dari giat bersih-bersih ini kurang lebih sebesar 8 meter kubik yang masih tercampur antara sampah organik dan anorganik dan selanjutnya nanti akan dipilah kembali. DLH Buleleng pada kegiatan ini mengerahkan beberapa kendaraan Unit Sapu Bersih (USB) untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Dua unit USB penuh terisi sampah, saat ini selokan disepanjang jalan tersebut telah terbebas dari sampah,” imbuh dia.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, masalah sampah di lingkungan masyarakat sangat membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Kesadaran masyarakat terkait dengan sampah agar lebih ditingkatkan lagi, mengingat dampak dari tersumbatnya saluran air atau drainase tersebut sangat membahayakan dan dapat menyebabkan banjir.
Tak hanya itu dampak air banjir pun dapat berakibat pada pencemaran lingkungan hingga timbulnya bibit penyakit. “Mari kita mulai peduli terhadap lingkungan, dengan tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai, selokan atau sekitarnya,” ajak Kadis LH, Putu Ariadi Pribadi. *k23
Komentar