Industri Waralaba Indonesia Meredup
Industri waralaba atau franchise diprediksi belum akan menunjukkan kinerja yang menggembirakan hingga akhir tahun 2019 ini.
JAKARTA, NusaBali
Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar memaparkan, industri waralaba RI saat ini telah dikalahkan oleh Taiwan dan Korea Selatan yang tumbuh pesat dalam 10 tahun belakangan. Bahkan, tak hanya berkembang pesat di negeri mereka sendiri, franchise asal Taiwan dan Korea begitu getol melakukan ekspansi di pasar Indonesia.
"Saya geregetan pada pertumbuhan kita yang stagnan. Udah lama karena banyak pelakunya yang mau cepat jadi, mau cepat puas dan nggak ada dorongan dari pemerintah. Padahal negara lain seperti Taiwan dan Korea sangat mendorong," ujar Anang ketika ditemui di Jakarta, seperti dilansir kompas, Jumat (22/11).
Berdasarkan data AFI, Anang menyampaikan saat ini terdapat 480-500 merek waralaba asing di Indonesia. Sementara di Indonesia sendiri, hanya 120 perusahaan yang mengembangkan bisnis waralaba.
Meski di sisi lain, pola bisnis yang serupa dengan franchise, yaitu business opportunity (biz opps) tumbuh subur di Indonesia.
"Yangbanyak itu business opportunity. Sekitar 2.000 hingga 2.200 business opportunity. Perlu diketahui bahwa franchise itu memang peluang bisnis, tapi tidak semua peluang bisnis bisa disebut sebagai sebuah franchise," jelas Anang.
Menurut dia tahun ini, industri waralaba bakal tumbuh hingga 10 persen sampai akhir tahun. Namun demikian, hal tersebut juga perlu di antisipasi.
Pasalnya, banyak pula bisnis-bisnis waralaba yang berguguran. Besaran persentase bisnis waralaba yang kinerjanya menurunpun berada di kisaran tersebut.
"Memang tumbuh 8 sampai 10 persen, tapi yang rontok juga segitu. Banyak. Jadi artinya tidak ada perkembangan," ujar dia. *
"Saya geregetan pada pertumbuhan kita yang stagnan. Udah lama karena banyak pelakunya yang mau cepat jadi, mau cepat puas dan nggak ada dorongan dari pemerintah. Padahal negara lain seperti Taiwan dan Korea sangat mendorong," ujar Anang ketika ditemui di Jakarta, seperti dilansir kompas, Jumat (22/11).
Berdasarkan data AFI, Anang menyampaikan saat ini terdapat 480-500 merek waralaba asing di Indonesia. Sementara di Indonesia sendiri, hanya 120 perusahaan yang mengembangkan bisnis waralaba.
Meski di sisi lain, pola bisnis yang serupa dengan franchise, yaitu business opportunity (biz opps) tumbuh subur di Indonesia.
"Yangbanyak itu business opportunity. Sekitar 2.000 hingga 2.200 business opportunity. Perlu diketahui bahwa franchise itu memang peluang bisnis, tapi tidak semua peluang bisnis bisa disebut sebagai sebuah franchise," jelas Anang.
Menurut dia tahun ini, industri waralaba bakal tumbuh hingga 10 persen sampai akhir tahun. Namun demikian, hal tersebut juga perlu di antisipasi.
Pasalnya, banyak pula bisnis-bisnis waralaba yang berguguran. Besaran persentase bisnis waralaba yang kinerjanya menurunpun berada di kisaran tersebut.
"Memang tumbuh 8 sampai 10 persen, tapi yang rontok juga segitu. Banyak. Jadi artinya tidak ada perkembangan," ujar dia. *
Komentar