Drama Musikal Akbar Meriahkan Malam Kebangkitan Budaya Denpasar
Siswa SMP, SMA dan SMK PGRI se-kota Denpasar berkolaborasi bersama menghadirkan karya seni.
DENPASAR, NusaBali.com
Malam Kebangkitan Budaya ke-11 Kota Denpasar yang dirangkaikan dengan peringatan HUT PGRI ke-74 pada Jumat (23/11/2019) diisi oleh drama musikal berjudul ‘Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa’. Drama musikal ini merupakan kolaborasi tak hanya dari murid dan guru, namun juga antar sekolah SMP, SMA dan SMK PGRI se-kota Denpasar dengan SMA 2 PGRI Denpasar yang mendominasi jumlah penari.
Drama musikal ini sendiri menceritakan lakon Mahapatih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit, yang dalam menunaikan sumpahnya yang melegenda ‘Amukti Palapa’ menjelajah dan menyatukan Nusantara dalam naungan panji-panji Majapahit. Hebatnya, dalam merepresentasikan wilayah-wilayah Nusantara taklukan Majapahit, ditampilkan beragam kesenian berupa tarian dan musik asal daerah-daerah tersebut. Sebut saja, Bungong Jeumpa asal Aceh, Ondel-ondel asal Betawi, dan beragam kesenian lainnya.
“Ini kenapa kita menampilkan drama musikal, itu karena seiring perkembangan jaman modernisasi, kita mengharapkan pembaharuan antara suatu inovasi, apalagi anak-anak muda sekarang. Makanya saya di sini mengemas tari musikal, ada pendramaan dalam arti di sana ada dalang, kemudian tarinya itu kombinasi dengan tarian atau kebudayaan yang ada di Nusantara,” ujar Anak Agung Ngurah Mayun SPd, yang merupakan guru kesenian SMA 2 PGRI Denpasar sekaligus konseptor dan pelatih drama musikal ini.
Ide untuk menampilkan drama musikal ini bukan merupakan ide baru yang dicetuskan khusus untuk tampil pada acara Malam Kebangkitan Kebudayaan ini saja. Namun, ide ini dicetuskan Ngurah Mayun dalam waktu yang cukup lama, yakni semenjak 2017 silam. Dalam drama musikal ini, Ngurah Mayun ingin menampilkan sesuatu yang tak hanya terpaku pada satu aspek penampilan saja, seperi hanya tarian, atau hanya drama saja.
Melalui drama musikal yang berdurasi 30 menit ini juga Ngurah Mayun ingin memberi pesan persatuan kepada penonton yang menyaksikan peringatan Malam Kebangkitan Budaya ke-11 Kota Denpasar yang berlangsung di Taman Lumintang Denpasar. Selain itu, melalui drama ini juga Ngurah Mayun ingin memotivasi para guru yang pada malam hari Jumat ini memperingati HUT PGRI ke-74.
“Ini tentang bagaimana membangkitkan menjadi guru yang inovatif, menjadi guru yang mampu berkarakter, karena sekarang guru pintar itu tidak cukup jika tidak berkarakter, dan karakter yang berbeda itu bisa dilihat dari masing-masing daerah di Nusantara,” tuntas Ngurah Mayun.*yl
Komentar