Rancang Inovasi Kerja Pengamanan Pilkada Berbasis Online
AKBP Ni Nyoman Suartini SIK MMT, Perempuan Pertama yang Menjabat Kapolres Karangasem
AKBP Ni Nyoman Suartini SIK MMT menjadi Kapolres Wanita Kedua di Bali, mengikuti jejak AKBP Sri Yudayatni Wirawati SIK yang telah lebih dulu menduduki jabatan Kapolres Klungkung.
AMLAPURA, NusaBali
AKBP Ni Nyoman Suartini SIK MMT, 46, resmi menjabat sebagai Kapolres Karangasem sejak 21 Oktober 2019. Perwira Menengan Polri yang sandang predikat sebagai perempuan pertama menjabat Kapolres Karangasem, AKBP Nyoman Suartini rancang inovasi kerja pengamanan Pilkada 2020 berbasis online.
Sebelum dialihkan menjadi Kapolres Karangasem, AKBP Ni Wayan Suartini sempat selama 2 tahun menjabat Kasi Inspeksi Kamsel Subdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Mabes Polri (2017-2019). Perwira kelahiran 10 November 1973 asal Banjar Jaya, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini diplot sebagai Kapolres Karangasem untuk menggantikan AKBP I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom, yang digeser menjadi Wakil Kepala SPN Polda Bali.
AKBP Wayan Suartini pun menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Kapolres Karangasem. Sedangkan untuk Bali, dia menjadi Kapolres Wanita Kedua setelah AKBP Sri Yudayatni Wirawati SIK yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Klungkung.
Meski sudah ditetapkan sebagai Kapolres Karangasem per 21 Oktober 2019, namun AKBP Wayan Suartini baru riil menjalankan tugas di wilayah hukum Polres Karangasem sejak 18 November 2019. Sebagai Kapolres, AKBP Suartini tengah merancang inovasi kerja menyongsong pengamanan Pilkada Karangasem 2020 berbasis online. “Tujuannya, untuk memudahkan masyarakat yang memerlukan informasi mengenai perkembangan Pilkada Karangasem,” ungkap AKBP Suartini saat ditemui NusaBali di sela-sela menghadiri acara Hari Pangan Sedunia di Lapangan Tanah Aron, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Jumat (22/11) pagi.
Menurut AKBP Suartini, pelaporan berbasis online ini mempercepat perolehan hasil-hasil Pilkada Karangasem, sehingga lebih mudah melakukan pemantauan dan pengawasan pengamanan, termasuk memetakan TPS rawan. Dengan sistem online, laporannya bisa cepat dan akurat. Nanti dalam aplikasinya ada menu pengaduan masyarakat, menu informasi warga, menu disampaikan petugas polisi, menu kegiatan dan agenda kepolisian.
Usai Pilkada Karangasem, 23 September 2020 mendatang, aplikasi tersebut bisa di-manfaatkan untuk pelayanan yang dikembangkan penggunaannya. Misal, aplikasi diperluas menyangkut e-babinkamtibmas, e-complaint, e-tilang, dan lainnya. "Nantilah detailnya, semua masih dirancang," jelas AKBP Suartini.
Pelaporan situasi wilayah hukum Polres Karangasem berbasis IT, kata AKBP Suartini, merupakan bagian dari inovasi mengawasi pertugas di Karangasem. "Nanti di setiap melakukan pemantauan, menugaskan anggota Polwan dari tempat acara melaporkannya secara langsung ke FB," terang mantan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Bali tahun 2016 ini.
Memantau keamanan Pilkada Karangasem 2020, yang melibatkan 380.195 pemilih tersebar di 950 TPS di 715 banjar pada 78 desa/kelurahan, kata AKBP Suartini, perlu lebih awal dilakukan pemetaan TPS rawan. Dengan begitu, lebih awal pula bisa mengoptimalkan 78 petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
"Riak-riak dalam pesta demokrasi pasti ada. Terpenting, wilayah hukum Polres Karangasem tetap kondusif dan terkendali. Sebelum Pilkada Karangasem, kan masih ada pengamanan Pilkel serentak di 24 desa, 24 November 2019. Ini juga penting, anggap saja Pilkel 2019 serentak merupakan pra Pilkada Karangasem 2020. Mari sama-sama melakukan pemantauan, agar situasinya tetap kondusif,” papar ibu dua anak dari pernikahannya dengan Putu Agus Soenarta ini.
Menurut AKBP Suartini, kunci pengamanan adalah mengoptimalkan seluruh personel kepolisian mulai dari anggota, Babinkamtibmas, Kapolsek, Kasat, hingga perwira operasi lainnya. Semuanya melakukan komunikasi sosial kepada tokoh masyarakat, sehingga keamanan lebih mudah diciptakan. Bhabinkamtibmas yang paling tahu pengamanan di tingkat desa, karena dia merupakan partner Perbekel dan bersinergi dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
AKBP Nyoman Suartini sendiri mengawali kariernya di kepolisian dengan bertugas sebagai Pama Secapa Lemdiklat Polri tahun 2000. Kemudian, dia menjadi Guru Muda II Secapa Lemdilat (2000-2001), lanjut Pama Polda Metro Jaya (2001), Pa Tu Samsat Utara Subbag STNK Bag Regident Ditlantas Polda Metro (2001-2002).
AKBP Suartini bertugas di Polda Metro Jaya hingga tahun 2006, sebelum kemudian dialihkan sebagai Pama PTIK tahun 2006, lalu Pama Babinkam Polri tahun 2007. Dia sempat jadi Pamen Korlantas Mabes Polri tahun 2016, sampai akhirnya menjabat Kasi Inspeksi Subdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Polri (2017-2019), sebelum dialihkan menjadi Kapolres Karangasem.
Walau menjabat Kapolres Karangasem dengan kesibukan kerjanya yang meningkat, namun AKBP Suartini tetap berupaya membagi waktu antara tugas dinas dan keluarga. “Syukurnya, keluarga memahami kesibukan saya sebagai seorang Kapolres Karangasem,” jelas AKBP Suartini, yang suami dan kedua anaknya tinggal di Jalan Asyafian Gang Ummi Nomor 118 Cilangkap, Jakarta Timur.
AKBP Suartrini menyebutkan, jika dirinya sibuk dan tidak sempat menemui keluarga, maka keluarganya yang pulang ke Bali. Sebaliknya, jika ada waktu luang, AKBP Suartini sendiri yang menemui keluarga di Jakarta. "Kan tidak setiap hari sibuk menjalankan tugas. Memang tugas yang utama adalah mengabdi kepada negara dan melayani masyarakat. Syukurnya, anak-anak mengerti dan sudah bisa mandiri," tutur ibu dari I Gede Suputra Dd dan I Kadek Setya P ini. *k16
Sebelum dialihkan menjadi Kapolres Karangasem, AKBP Ni Wayan Suartini sempat selama 2 tahun menjabat Kasi Inspeksi Kamsel Subdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Mabes Polri (2017-2019). Perwira kelahiran 10 November 1973 asal Banjar Jaya, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini diplot sebagai Kapolres Karangasem untuk menggantikan AKBP I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom, yang digeser menjadi Wakil Kepala SPN Polda Bali.
AKBP Wayan Suartini pun menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Kapolres Karangasem. Sedangkan untuk Bali, dia menjadi Kapolres Wanita Kedua setelah AKBP Sri Yudayatni Wirawati SIK yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Klungkung.
Meski sudah ditetapkan sebagai Kapolres Karangasem per 21 Oktober 2019, namun AKBP Wayan Suartini baru riil menjalankan tugas di wilayah hukum Polres Karangasem sejak 18 November 2019. Sebagai Kapolres, AKBP Suartini tengah merancang inovasi kerja menyongsong pengamanan Pilkada Karangasem 2020 berbasis online. “Tujuannya, untuk memudahkan masyarakat yang memerlukan informasi mengenai perkembangan Pilkada Karangasem,” ungkap AKBP Suartini saat ditemui NusaBali di sela-sela menghadiri acara Hari Pangan Sedunia di Lapangan Tanah Aron, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Jumat (22/11) pagi.
Menurut AKBP Suartini, pelaporan berbasis online ini mempercepat perolehan hasil-hasil Pilkada Karangasem, sehingga lebih mudah melakukan pemantauan dan pengawasan pengamanan, termasuk memetakan TPS rawan. Dengan sistem online, laporannya bisa cepat dan akurat. Nanti dalam aplikasinya ada menu pengaduan masyarakat, menu informasi warga, menu disampaikan petugas polisi, menu kegiatan dan agenda kepolisian.
Usai Pilkada Karangasem, 23 September 2020 mendatang, aplikasi tersebut bisa di-manfaatkan untuk pelayanan yang dikembangkan penggunaannya. Misal, aplikasi diperluas menyangkut e-babinkamtibmas, e-complaint, e-tilang, dan lainnya. "Nantilah detailnya, semua masih dirancang," jelas AKBP Suartini.
Pelaporan situasi wilayah hukum Polres Karangasem berbasis IT, kata AKBP Suartini, merupakan bagian dari inovasi mengawasi pertugas di Karangasem. "Nanti di setiap melakukan pemantauan, menugaskan anggota Polwan dari tempat acara melaporkannya secara langsung ke FB," terang mantan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Bali tahun 2016 ini.
Memantau keamanan Pilkada Karangasem 2020, yang melibatkan 380.195 pemilih tersebar di 950 TPS di 715 banjar pada 78 desa/kelurahan, kata AKBP Suartini, perlu lebih awal dilakukan pemetaan TPS rawan. Dengan begitu, lebih awal pula bisa mengoptimalkan 78 petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
"Riak-riak dalam pesta demokrasi pasti ada. Terpenting, wilayah hukum Polres Karangasem tetap kondusif dan terkendali. Sebelum Pilkada Karangasem, kan masih ada pengamanan Pilkel serentak di 24 desa, 24 November 2019. Ini juga penting, anggap saja Pilkel 2019 serentak merupakan pra Pilkada Karangasem 2020. Mari sama-sama melakukan pemantauan, agar situasinya tetap kondusif,” papar ibu dua anak dari pernikahannya dengan Putu Agus Soenarta ini.
Menurut AKBP Suartini, kunci pengamanan adalah mengoptimalkan seluruh personel kepolisian mulai dari anggota, Babinkamtibmas, Kapolsek, Kasat, hingga perwira operasi lainnya. Semuanya melakukan komunikasi sosial kepada tokoh masyarakat, sehingga keamanan lebih mudah diciptakan. Bhabinkamtibmas yang paling tahu pengamanan di tingkat desa, karena dia merupakan partner Perbekel dan bersinergi dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
AKBP Nyoman Suartini sendiri mengawali kariernya di kepolisian dengan bertugas sebagai Pama Secapa Lemdiklat Polri tahun 2000. Kemudian, dia menjadi Guru Muda II Secapa Lemdilat (2000-2001), lanjut Pama Polda Metro Jaya (2001), Pa Tu Samsat Utara Subbag STNK Bag Regident Ditlantas Polda Metro (2001-2002).
AKBP Suartini bertugas di Polda Metro Jaya hingga tahun 2006, sebelum kemudian dialihkan sebagai Pama PTIK tahun 2006, lalu Pama Babinkam Polri tahun 2007. Dia sempat jadi Pamen Korlantas Mabes Polri tahun 2016, sampai akhirnya menjabat Kasi Inspeksi Subdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korlantas Polri (2017-2019), sebelum dialihkan menjadi Kapolres Karangasem.
Walau menjabat Kapolres Karangasem dengan kesibukan kerjanya yang meningkat, namun AKBP Suartini tetap berupaya membagi waktu antara tugas dinas dan keluarga. “Syukurnya, keluarga memahami kesibukan saya sebagai seorang Kapolres Karangasem,” jelas AKBP Suartini, yang suami dan kedua anaknya tinggal di Jalan Asyafian Gang Ummi Nomor 118 Cilangkap, Jakarta Timur.
AKBP Suartrini menyebutkan, jika dirinya sibuk dan tidak sempat menemui keluarga, maka keluarganya yang pulang ke Bali. Sebaliknya, jika ada waktu luang, AKBP Suartini sendiri yang menemui keluarga di Jakarta. "Kan tidak setiap hari sibuk menjalankan tugas. Memang tugas yang utama adalah mengabdi kepada negara dan melayani masyarakat. Syukurnya, anak-anak mengerti dan sudah bisa mandiri," tutur ibu dari I Gede Suputra Dd dan I Kadek Setya P ini. *k16
Komentar