'Kita Jaga Bali sebagai Pulau Penuh Toleransi'
Anggota Dewan Pertimbangan MUI Prof HM Din Syamsudin memuji Gubernur Koster sebagai kepala daerah yang punya pandangan dan visi kebangsaan.
TABANAN, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster mengajak warga untuk turut menjaga kerukunan dan persatuan, apapun agama atau latar belakangnya. Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Koster saat menghadiri acara Milad ke–107 Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Tabanan, Minggu (24/11).
“Kita di Bali punya sejarah yang panjang jika bicara toleransi, kerukunan antarumat beragama. Untuk itu, Bali harus tetap kita jaga sebagai pulau yang penuh toleransi dan berideologikan Pancasila,” ungkapnya.
Gubernur Koster menambahkan, meskipun Bali adalah pulau dengan mayoritas pemeluk Hindu, namun beragam orang dengan agama dan suku yang datang dan menetap di Bali, tetap jadi bagian warga Pulau Dewata.
“Dan saya sekarang menjadi Gubernur Bali, gubernurnya masyarakat Bali yang majemuk dan beragam. Semuanya harus dilindungi, dinaungi, dan jaga bersama, sesuai visi saya menjaga alam Bali beserta isinya. Tentu termasuk di dalamnya warga Bali,” kata mantan anggota DPR RI, ini.
Kerukunan dan keguyuban masyarakat Bali, menurut Gubernur Koster, adalah modal utama bagi kawasan yang mengandalkan sektor pariwisata seperti Bali. “Mari bersama kita jaga kerukunan, hindari pengaruh buruk yang memecah belah demi keberlanjutan dan eksisnya Bali di masa yang akan datang,” tuturnya.
Sementara anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof HM Din Syamsudin, memuji Gubernur Koster sebagai kepala daerah yang punya pandangan dan visi kebangsaan serta kenegaraan. “Jarang sekali ada kepala daerah dengan wawasan kenegaraan seluas Pak Gubernur Bali. Bersyukurlah warga Bali sekalian,” ujar mantan Ketua PP Muhammadiyah, ini.
Dijelaskan Din Syamsudin, NKRI dengan ideologi Pancasila sudah jadi harga mati bagi organisasi sebesar Muhammadiyah. “Para pendiri Muhammadiyah sudah mencanangkan Pancasila sebagai haluan kita, dan sepanjang sejarah 107 tahunnya, warga Muhammadiyah sudah menunjukkan bagaimana kontribusi kita kepada eksisnya NKRI hingga saat ini,” jelasnya.
Acara milad tersebut dihadiri oleh perwakilan warga Muhammdiyah dari seluruh Bali. Hadir pula anggota DPD RI Dapil Bali H Bambang Santoso, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, serta Staf Ahli Bupati Tabanan Nyoman Sumartana. *
Gubernur Bali Wayan Koster mengajak warga untuk turut menjaga kerukunan dan persatuan, apapun agama atau latar belakangnya. Ajakan tersebut disampaikan Gubernur Koster saat menghadiri acara Milad ke–107 Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Tabanan, Minggu (24/11).
“Kita di Bali punya sejarah yang panjang jika bicara toleransi, kerukunan antarumat beragama. Untuk itu, Bali harus tetap kita jaga sebagai pulau yang penuh toleransi dan berideologikan Pancasila,” ungkapnya.
Gubernur Koster menambahkan, meskipun Bali adalah pulau dengan mayoritas pemeluk Hindu, namun beragam orang dengan agama dan suku yang datang dan menetap di Bali, tetap jadi bagian warga Pulau Dewata.
“Dan saya sekarang menjadi Gubernur Bali, gubernurnya masyarakat Bali yang majemuk dan beragam. Semuanya harus dilindungi, dinaungi, dan jaga bersama, sesuai visi saya menjaga alam Bali beserta isinya. Tentu termasuk di dalamnya warga Bali,” kata mantan anggota DPR RI, ini.
Kerukunan dan keguyuban masyarakat Bali, menurut Gubernur Koster, adalah modal utama bagi kawasan yang mengandalkan sektor pariwisata seperti Bali. “Mari bersama kita jaga kerukunan, hindari pengaruh buruk yang memecah belah demi keberlanjutan dan eksisnya Bali di masa yang akan datang,” tuturnya.
Sementara anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof HM Din Syamsudin, memuji Gubernur Koster sebagai kepala daerah yang punya pandangan dan visi kebangsaan serta kenegaraan. “Jarang sekali ada kepala daerah dengan wawasan kenegaraan seluas Pak Gubernur Bali. Bersyukurlah warga Bali sekalian,” ujar mantan Ketua PP Muhammadiyah, ini.
Dijelaskan Din Syamsudin, NKRI dengan ideologi Pancasila sudah jadi harga mati bagi organisasi sebesar Muhammadiyah. “Para pendiri Muhammadiyah sudah mencanangkan Pancasila sebagai haluan kita, dan sepanjang sejarah 107 tahunnya, warga Muhammadiyah sudah menunjukkan bagaimana kontribusi kita kepada eksisnya NKRI hingga saat ini,” jelasnya.
Acara milad tersebut dihadiri oleh perwakilan warga Muhammdiyah dari seluruh Bali. Hadir pula anggota DPD RI Dapil Bali H Bambang Santoso, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, serta Staf Ahli Bupati Tabanan Nyoman Sumartana. *
Komentar