Kadek Citta Yakin Prestasi Basket Putri Meningkat
Pebasket asal Bali Kadek Pratita Citta Dewi atau akrab disapa Citta optimistis prestasi tim basket putri Indonesia meningkat pada SEA Games 2019 di Filipina.
JAKARTA, NusaBali
Pada SEA Games Malaysia 2017, tim basket putri meraih medali perunggu, sedangkan emas Malaysia dan perak Thailand. "Dua tahun lalu, kami mendapat perunggu. Tahun ini, kami yakin dapat emas atau perak," ujar Citta, Minggu (24/11).
Untuk merealisasikan target itu, tim basket putri 5x5 menjalani training camp dan try out ke luar negeri. Pertama ke Korea Selatan pada akhir Agustus selama dua minggu. Mereka berlatih dan bertanding dengan klub profesional di Negeri Gingseng. Hasilnya mereka di peringkat lima.
Selanjutnya, ke Taiwan selama 10 hari pada Oktober lalu. Tim Basket juga uji tanding dengan klub setempat sebanyak enam kali dan menang tiga kali.
Tim basket putri juga try in, gantian mengundang tim Taiwan berlatih tanding ke Surabaya pada awal November. Hasilnya masih ada yang perlu diperbaiki, seperti menyerang dan bertahan agar tampil bagus di SEA Games. Kini, tim basket putri masih berlatih di Surabaya, sejak sejak 19 Juli.
Kala itu ada 24 pebasket putri. Lalu diperkecil 16 dan 14 pemain. Kini 14 pemain akan dikrucutkan lagi jadi 12 pemain. Namun sampai saat ini belum diumumkan nama ke-12 atlet tersebut. Citta sendiri yakin akan masuk tim inti.
Rencananya tim basket putri berangkat ke Filipina pada 2 Desember, dan bertanding pada 5 Desember. Di SEA Games, Indonesia bersaing dengan Malaysia, Thailand dan Filipina.
Menurut Citta, tadinya basket putri ada tujuh tim. Tiga tim mengundurkan diri. Meski peserta berkurang, bagi Citta tidak mengurangi persaingan di cabor tersebut. Sebab semua tim memiliki kemampuan mumpuni. Malaysia juara bertahan, Thailand peraih perak dan tuan rumah Filipina diperkuat pemain naturalisasi.
Nantinya setiap tim saling bertemu dan peraih kemenangan terbanyak menjadi juara. Tim basket putri pada laga pertama bertemu Filipina. Citta optimis mengalahkan tuan rumah, walau diperkuat pemain naturalisasi. Sebab pada SEA Games 2015 dan 2017, Indonesia mengalahkan Filipina. *k22
Untuk merealisasikan target itu, tim basket putri 5x5 menjalani training camp dan try out ke luar negeri. Pertama ke Korea Selatan pada akhir Agustus selama dua minggu. Mereka berlatih dan bertanding dengan klub profesional di Negeri Gingseng. Hasilnya mereka di peringkat lima.
Selanjutnya, ke Taiwan selama 10 hari pada Oktober lalu. Tim Basket juga uji tanding dengan klub setempat sebanyak enam kali dan menang tiga kali.
Tim basket putri juga try in, gantian mengundang tim Taiwan berlatih tanding ke Surabaya pada awal November. Hasilnya masih ada yang perlu diperbaiki, seperti menyerang dan bertahan agar tampil bagus di SEA Games. Kini, tim basket putri masih berlatih di Surabaya, sejak sejak 19 Juli.
Kala itu ada 24 pebasket putri. Lalu diperkecil 16 dan 14 pemain. Kini 14 pemain akan dikrucutkan lagi jadi 12 pemain. Namun sampai saat ini belum diumumkan nama ke-12 atlet tersebut. Citta sendiri yakin akan masuk tim inti.
Rencananya tim basket putri berangkat ke Filipina pada 2 Desember, dan bertanding pada 5 Desember. Di SEA Games, Indonesia bersaing dengan Malaysia, Thailand dan Filipina.
Menurut Citta, tadinya basket putri ada tujuh tim. Tiga tim mengundurkan diri. Meski peserta berkurang, bagi Citta tidak mengurangi persaingan di cabor tersebut. Sebab semua tim memiliki kemampuan mumpuni. Malaysia juara bertahan, Thailand peraih perak dan tuan rumah Filipina diperkuat pemain naturalisasi.
Nantinya setiap tim saling bertemu dan peraih kemenangan terbanyak menjadi juara. Tim basket putri pada laga pertama bertemu Filipina. Citta optimis mengalahkan tuan rumah, walau diperkuat pemain naturalisasi. Sebab pada SEA Games 2015 dan 2017, Indonesia mengalahkan Filipina. *k22
Komentar