Tarung Derajat Bali Juara Umum
Raih Lima Emas pada Pra PON di Bandung
Kami bersyukur menjaga tradisi emas, sekaligus juara umum untuk pertama kalinya pada ajang Pra PON. Meskipun awalnya hanya membidik tiket lolos PON, tapi malah keluar sebagai juara umum.
DENPASAR, NusaBali
Tim Tarung Derajat Bali mengukir sejarah dalam Pra PON yang berakhir Minggu (24/11) di GOR Padjajaran, Bandung. Mengirimkan petarung senior putra dan putri, Bali meraih prestasi maksimal keluar sebagai juara umum, dengan meraih 5 emas, dan 2 perunggu sehingga. Bahkan Bali juga dinobatkan sebagai yang terbaik di kualifikasi menuju PON Papua 2020.
"Kami bersyukur menjaga tradisi emas, sekaligus juara umum untuk pertama kalinya pada ajang Pra PON. Meskipun awalnya hanya membidik tiket lolos PON, tapi malah keluar sebagai juara umum," ucap Sekum Pengprov Kodrat Bali, AA Bagus Tri Candra Arka, Senin (25/11).
Menurut pria yang akrab disapa Gung Cok itu, atas hasil tujuh medali, Bali total meloloskan delapan petarung ke PON Papua 2020. Sebab, ada satu petarung Bali atas nama Gede Dicky Handika Putra di kelas 58,1-61kg lolos melalui play off.
Sedangkan peraih emas hingga perunggu pasti mengantongi tiket lolos ke multi event empat tahunan itu. Namun, kata Gung Cok, jika hasil Pra PON di 2015, Bali meloloskan 9 petarung ke PON 2016 yang semuanya petarung putra.
Sebab waktu itu kuotanya memang lebih banyak. Sedangkan Pra PON tahun ini kuotanya lebih sedikit. Sehingga sistemnya lebih ketat. Beruntung Bali banyak mampu meraih medali di Pra PON tahun ini.
Mantan caleg Golkar asal Dapil Badung itu mengatakan, target utamanya memang hanya ingin merebut tiket ke PON 2020. Tapi, kegigihan petarung menghasilkan prestasi yang membanggakan.
Apalagi, menurutnya, semua petarung ini baru pertama kali tampil dalam sekelas Pra-PON. Menurut Gung Cok, petarung yang berhasil meraih medali yakni Ferdy Surya Dewa Yana kelas 49,1-52 kg putra, Dewa Komang Tri Darma Putra kelas 61,1-64 kg putra, I Made Ardi Arimbawa kelas 64,1-67 kg putra, Andre Surya kelas 75,1-80 kg putra dan Ni Made Yogi Astrini kelas 58,1-62 kg putri. Untuk 2 perunggu disumbangkan Rudy Nurudin kelas 55,1-58 kg putra dan Kadek Krisna Dewi kelas 62,1-66 kg putri.
"Kami sukses mengawinkan gelar juara di dua event berbeda. Sebelumnya, Tarung derajat Bali yang diperkuat atlet pelajar sukses keluar juara umum dalam ajang Popnas 2019 lalu," beber Gung Cok.
Sebelumnya, tim Popnas Tarung Derajat Bali juga keluar sebagai peraih medali emas terbanyak sekaligus mengukuhkan diri sebagai juara umum cabor Tarung Derajat pada Popnas 2019, yang berakhir Senin (18/11), di GOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat.
Petarung asal Pulau Dewata itu berhasil menyabet 4 medali emas, 1 perak dan 3 perunggu. Posisi kedua ditempati petarung, Sumatera Barat (juara umum II), Jawa Timur (juara umum III), Jawa Barat posis ke IV dan Kalimantan Timur masuk hitungan 5 besar. *dek
"Kami bersyukur menjaga tradisi emas, sekaligus juara umum untuk pertama kalinya pada ajang Pra PON. Meskipun awalnya hanya membidik tiket lolos PON, tapi malah keluar sebagai juara umum," ucap Sekum Pengprov Kodrat Bali, AA Bagus Tri Candra Arka, Senin (25/11).
Menurut pria yang akrab disapa Gung Cok itu, atas hasil tujuh medali, Bali total meloloskan delapan petarung ke PON Papua 2020. Sebab, ada satu petarung Bali atas nama Gede Dicky Handika Putra di kelas 58,1-61kg lolos melalui play off.
Sedangkan peraih emas hingga perunggu pasti mengantongi tiket lolos ke multi event empat tahunan itu. Namun, kata Gung Cok, jika hasil Pra PON di 2015, Bali meloloskan 9 petarung ke PON 2016 yang semuanya petarung putra.
Sebab waktu itu kuotanya memang lebih banyak. Sedangkan Pra PON tahun ini kuotanya lebih sedikit. Sehingga sistemnya lebih ketat. Beruntung Bali banyak mampu meraih medali di Pra PON tahun ini.
Mantan caleg Golkar asal Dapil Badung itu mengatakan, target utamanya memang hanya ingin merebut tiket ke PON 2020. Tapi, kegigihan petarung menghasilkan prestasi yang membanggakan.
Apalagi, menurutnya, semua petarung ini baru pertama kali tampil dalam sekelas Pra-PON. Menurut Gung Cok, petarung yang berhasil meraih medali yakni Ferdy Surya Dewa Yana kelas 49,1-52 kg putra, Dewa Komang Tri Darma Putra kelas 61,1-64 kg putra, I Made Ardi Arimbawa kelas 64,1-67 kg putra, Andre Surya kelas 75,1-80 kg putra dan Ni Made Yogi Astrini kelas 58,1-62 kg putri. Untuk 2 perunggu disumbangkan Rudy Nurudin kelas 55,1-58 kg putra dan Kadek Krisna Dewi kelas 62,1-66 kg putri.
"Kami sukses mengawinkan gelar juara di dua event berbeda. Sebelumnya, Tarung derajat Bali yang diperkuat atlet pelajar sukses keluar juara umum dalam ajang Popnas 2019 lalu," beber Gung Cok.
Sebelumnya, tim Popnas Tarung Derajat Bali juga keluar sebagai peraih medali emas terbanyak sekaligus mengukuhkan diri sebagai juara umum cabor Tarung Derajat pada Popnas 2019, yang berakhir Senin (18/11), di GOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat.
Petarung asal Pulau Dewata itu berhasil menyabet 4 medali emas, 1 perak dan 3 perunggu. Posisi kedua ditempati petarung, Sumatera Barat (juara umum II), Jawa Timur (juara umum III), Jawa Barat posis ke IV dan Kalimantan Timur masuk hitungan 5 besar. *dek
Komentar