BNNK Tes Urine Anggota DPRD Badung

Hasil tes urine terhadap para anggota dewan itu tidak ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan atau negatif.

Kepala BNN Kabupaten Badung, AKBP Ni Ketut Masmini, mengatakan permasalahan narkoba dibutuhkan komitmen semua pihak termasuk legislatif. “Komitmen yang kuat dibuktikan dengan memberi dan menjadi tauladan bagi masyarakat melalui tes urine ini. Dari pengambilan sampel sebanyak 39 orang dari 40 orang anggota, tidak ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan atau hasilnya negatif,” terangnya.

Sementara satu anggota dewan tidak hadir dengan alasan sakit dan akan lakukan tes urine susulan. Menurut Masmini, pihaknya intens melakukan sosialisasi dan tes urine ke instansi pemerintah, karena berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap narkoba (P4GN). Tujuannya, menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari narkoba.

Para pejabat publik termasuk di sini kalangan legislatif selaku wakil rakyat, kata Masmini, memiliki andil besar dalam upaya menekan ruang gerak peredaran gelap serta penyalahgunaan narkoba. Sebab, para wakil rakyat bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Kami harapkan legislatif juga ikut mengkampanyekan kepada masyarakat,” harapnya. “Dengan melakukan tes urine seperti ini bisa menjadi bagi masyarakat, sehingga masyarakat pun bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” tandasnya.

Sementara, Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata, memberikan apresiasi atas dilakukannya tes urine terhadap anggota dewan. “Sebagai anggota legislatif kita patut memberikan contoh kepada masyarakat bahwa anggota dewan clear dari narkoba. Kita mau Badung no narkoba, kita basmi narkoba,” katanya ditemui di gedung Dewan.

Politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini berharap program tes urine dilakukan secara berkelanjutan. Tidak hanya di lingkup lembaga Dewan tapi di semua instansi pemerintahan. “Kami tentu berharap di Badung bebas dari narkoba,” harapnya. *asa