Siswa SMPN 1 Abang Mengolah Gemitir Jadi Keripik
Siswa SMPN 1 Abang, Karangasem, mengolah tanaman gemitir jadi keripik dan siomay. Keripik dan siomay gemitir ini pun telah lulus uji laboratorium dan dinyatakan layak dikonsumsi.
AMLAPURA, NusaBali
Inovasi ini bekerjasama dengan Bali Gumitir dan Bajatani (Bangga Jadi Petani). Kasek SMPN 1 Abang, I Gusti Bagus Putra menceritakan, awalnya datang rombongan Bali Gumitir memberikan pemahaman budidaya bunga gemitir. Tah hanya bunganya bisa dimanfaatkan untuk upacara, daunnya juga bisa diolah jadi keripik dan bunganya diolah jadi siomay. Seluruh kelas pun diwajibkan buat kebun gemitir. Prosesnya dari menyemai bibit, kemudian bibit dipindahkan ke polybag. Tiap hari siswa menyiram tanaman, setelah layak panen, bunga dan daunnya dipetik dijadikan olahan.
Di SMPN 1 Abang juga ada ekstrakurikuler pertamanan dengan pembina Ketua Tim Penjaminan Mutu Sekolah I Gede Ariyasa, I Gede Dirgayasa, dan I Gusti Sastra Dijaya. “Setiap kelas memiliki kebun masing-masing. Berkebun tidak perlu memerlukan lahan luas sebab bisa menggunakan polybag,” katanya. Hasil produksi olahan bunga gemitir sempat dipamerkan di Denpasar. “Sebenarnya bukan memproduksi untuk dijual, yang dicari hanyalah pendidikan kewirausahaan. Bagi siswa yang berniat mengembangkan di rumahnya masing-masing, silakan saja. Terpenting dapat pengetahuan cara mengolah bunga gemitir di sekolah,” tambahnya.
Pengelola Bajatani di Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang I Ketut Semadiyasa membenarkan bekerjasama dengan SMPN 1 Abang, mengenai bertanam hortikultura dengan memanfaatkan pupuk organik. Tak hanya mengembangkan bunga gemitir, juga mengembangkan terong. Siswa SMPN 1 Abang juga melakukan kunjungan ke Bajatani melihat demplot kedelai, kacang panjang, terong, gemitir, padi, jagung, dan kolam ikan air tawar. “Saya siap mengedukasi siswa cara bertanam yang baik dan menghasilkan produksi berkualitas dengan pupuk organik,” jelas Ketut Semadiyasa. *k16
Di SMPN 1 Abang juga ada ekstrakurikuler pertamanan dengan pembina Ketua Tim Penjaminan Mutu Sekolah I Gede Ariyasa, I Gede Dirgayasa, dan I Gusti Sastra Dijaya. “Setiap kelas memiliki kebun masing-masing. Berkebun tidak perlu memerlukan lahan luas sebab bisa menggunakan polybag,” katanya. Hasil produksi olahan bunga gemitir sempat dipamerkan di Denpasar. “Sebenarnya bukan memproduksi untuk dijual, yang dicari hanyalah pendidikan kewirausahaan. Bagi siswa yang berniat mengembangkan di rumahnya masing-masing, silakan saja. Terpenting dapat pengetahuan cara mengolah bunga gemitir di sekolah,” tambahnya.
Pengelola Bajatani di Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang I Ketut Semadiyasa membenarkan bekerjasama dengan SMPN 1 Abang, mengenai bertanam hortikultura dengan memanfaatkan pupuk organik. Tak hanya mengembangkan bunga gemitir, juga mengembangkan terong. Siswa SMPN 1 Abang juga melakukan kunjungan ke Bajatani melihat demplot kedelai, kacang panjang, terong, gemitir, padi, jagung, dan kolam ikan air tawar. “Saya siap mengedukasi siswa cara bertanam yang baik dan menghasilkan produksi berkualitas dengan pupuk organik,” jelas Ketut Semadiyasa. *k16
Komentar