Koster: Jangan Main-main dengan Guru
Gubernur Koster menyatakan siap meningkatlan tunjangan, bukan hanya guru SMA tapi juga SD dan SMP
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan bahwa guru harus menjadi fokus perhatian pemerintah, mengingat profesi yang satu ini memiliki tugas dan kewajiban mendidik anak bangsa. "Guru memiliki tugas yang mulia. Jangan main-main dengan guru, melainkan harus serius memperjuangkan nasib mereka. Karena itu, saya cinta dan sayang dengan guru," ujar Gubernur Koster ketika memberikan sambutan pada acara puncak HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional ke-25 tingkat Provinsi Bali, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Senin (25/11) malam.
Gubernur Koster mengatakan, sejak didaulat menjadi anggota DPR RI medio 2005 lalu, dirinya sudah sangat memandang penting peran guru. "Karenanya, memperjuangkan guru adalah watak perjuangan saya dari dulu. Berjuang di dewan pusat, hingga kini menjabat gubernur, terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan para guru," ujar Gubernur Koster disambut tepuk tangan hadirin.
Pria kelahiran Sembiran, Tejakula, Kabupaten Buleleng itu melanjutkan, sebagai perwujudan visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', para guru punya tugas untuk mencetak SDM Bali unggul di masa depan, serta harus mampu menjalankan program wajib belajar 12 tahun. "Orang Bali secara genuine punya bakat untuk menjadi manusia unggul. Ini tugas para guru untuk dapat mencetak generasi unggul dari Bali, yang profesional dan kompeten, serta siap ditempatkan di manapun di era global ini," urai Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali. Untuk itu, dia mengimbau para guru untuk tetap melaksanakan kode etik dan kewajibannya dalam memcerdaskan anak bangsa. "Dan tentu ke depan, saya upayakan untuk meningkatlan tunjangan, bukan hanya guru SMA tapi juga SD dan SMP," ujarnya, berjanji.
Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi IKIP PGRI Bali Gede Wenten Aryasudha mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Koster terhadap nasib para guru, terutama yang bertugas di Bali. "Bapak Gubernur saya tahu betul, sangat konsen pada kesejahteraan guru. Semoga ke depan juga bisa lebih ditingkatkan, hingga ke para guru honorer," kata Aryasudha, mengharapkan.
Malam puncak peringatan tersebut, juga ditampilkan pembacaan puisi oleh seniman mutitalenta yang juga istri Gubernur Bali, Ny Putri Suastini Koster. Puisi buah pena Dhenok Kristianti yang berjudul 'Sumpah Kumbakarna', tampak dibawakan dengan suara yang lantang, khas dan penuh penjiwaan oleh Putri Koster, diiringi irama tabuh yang terdengar nyurup dengan alunan vokal yang menggelegar.
Serangkaian kegiatan juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada para pemenang lomba best practice serta lomba geguntangan dan geguritan guru tingkat Provinsi Bali. Acara ditutup pertunjukan Calonarang ‘Ambekin Kewisesan’ persembahan IKIP PGRI Bali. *isu
Gubernur Koster mengatakan, sejak didaulat menjadi anggota DPR RI medio 2005 lalu, dirinya sudah sangat memandang penting peran guru. "Karenanya, memperjuangkan guru adalah watak perjuangan saya dari dulu. Berjuang di dewan pusat, hingga kini menjabat gubernur, terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan para guru," ujar Gubernur Koster disambut tepuk tangan hadirin.
Pria kelahiran Sembiran, Tejakula, Kabupaten Buleleng itu melanjutkan, sebagai perwujudan visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali', para guru punya tugas untuk mencetak SDM Bali unggul di masa depan, serta harus mampu menjalankan program wajib belajar 12 tahun. "Orang Bali secara genuine punya bakat untuk menjadi manusia unggul. Ini tugas para guru untuk dapat mencetak generasi unggul dari Bali, yang profesional dan kompeten, serta siap ditempatkan di manapun di era global ini," urai Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali. Untuk itu, dia mengimbau para guru untuk tetap melaksanakan kode etik dan kewajibannya dalam memcerdaskan anak bangsa. "Dan tentu ke depan, saya upayakan untuk meningkatlan tunjangan, bukan hanya guru SMA tapi juga SD dan SMP," ujarnya, berjanji.
Sementara itu, Ketua Pengurus Provinsi IKIP PGRI Bali Gede Wenten Aryasudha mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Koster terhadap nasib para guru, terutama yang bertugas di Bali. "Bapak Gubernur saya tahu betul, sangat konsen pada kesejahteraan guru. Semoga ke depan juga bisa lebih ditingkatkan, hingga ke para guru honorer," kata Aryasudha, mengharapkan.
Malam puncak peringatan tersebut, juga ditampilkan pembacaan puisi oleh seniman mutitalenta yang juga istri Gubernur Bali, Ny Putri Suastini Koster. Puisi buah pena Dhenok Kristianti yang berjudul 'Sumpah Kumbakarna', tampak dibawakan dengan suara yang lantang, khas dan penuh penjiwaan oleh Putri Koster, diiringi irama tabuh yang terdengar nyurup dengan alunan vokal yang menggelegar.
Serangkaian kegiatan juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada para pemenang lomba best practice serta lomba geguntangan dan geguritan guru tingkat Provinsi Bali. Acara ditutup pertunjukan Calonarang ‘Ambekin Kewisesan’ persembahan IKIP PGRI Bali. *isu
1
Komentar