Gagalkan Penyelundupan Baby Lobster, Avsec Ngurah Rai Terima Penghargaan
Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung mendapat apresiasi dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar.
MANGUPURA, NusaBali
Hal ini seiring dengan upaya Avsec yang turut serta melakukan berbagai upaya penggagalan sejumlah aktivitas penyelundupan baby lobster. Co General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sigit Herdiyanto, menerangkan bandar udara pada dasarnya pintu gerbang strategis tempat keluar masuknya wisatawan. Selain itu, bandara juga pintu gerbang utama pergerakan ratusan ton kargo dari seluruh penjuru dunia setiap harinya. Untuk itulah, keamanan bandar udara merupakan salah satu perhatian utama bagi Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara tersibuk kedua di Indonesia ini. Meski memiliki tugas utama menjaga keamanan bandar udara dan keamanan penerbangan dari potensi ancaman dan gangguan dari eksternal maupun internal, Avsec juga memperhatikan berbagai potensi kejahatan termasuk penyelundupan barang terlarang melalui jalur udara.
“Untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada seluruh personel Aviation Security yang konsisten melakukan penggagalan penyelundupan di samping tugas dan tanggung jawab utama. Semoga apresiasi ini dapat semakin meningkatkan semangat bagi personel dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” tuturnya saat menerima penghargaan di gedung Serba Guna, Kompleks Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (26/11) siang.
Kepala Seksi Tata Pelayanan BKIPM Denpasar I Nyoman Suardana, menerangkan upaya penyelundupan hasil budidaya perikanan saat ini marak dilakukan. Tingginya nilai ekonomi dari hasil budidaya perikanan, seperti baby lobster menjadi motif utama upaya penyelundupan tersebut.
Sebelumnya, personel Aviation Security Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan hasil budidaya perikanan sebanyak 95 kantong berisi baby lobster yang diselundupkan melalui 2 tas ransel dan 1 tas koper. dar
Hal ini seiring dengan upaya Avsec yang turut serta melakukan berbagai upaya penggagalan sejumlah aktivitas penyelundupan baby lobster. Co General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Sigit Herdiyanto, menerangkan bandar udara pada dasarnya pintu gerbang strategis tempat keluar masuknya wisatawan. Selain itu, bandara juga pintu gerbang utama pergerakan ratusan ton kargo dari seluruh penjuru dunia setiap harinya. Untuk itulah, keamanan bandar udara merupakan salah satu perhatian utama bagi Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara tersibuk kedua di Indonesia ini. Meski memiliki tugas utama menjaga keamanan bandar udara dan keamanan penerbangan dari potensi ancaman dan gangguan dari eksternal maupun internal, Avsec juga memperhatikan berbagai potensi kejahatan termasuk penyelundupan barang terlarang melalui jalur udara.
“Untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada seluruh personel Aviation Security yang konsisten melakukan penggagalan penyelundupan di samping tugas dan tanggung jawab utama. Semoga apresiasi ini dapat semakin meningkatkan semangat bagi personel dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,” tuturnya saat menerima penghargaan di gedung Serba Guna, Kompleks Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (26/11) siang.
Kepala Seksi Tata Pelayanan BKIPM Denpasar I Nyoman Suardana, menerangkan upaya penyelundupan hasil budidaya perikanan saat ini marak dilakukan. Tingginya nilai ekonomi dari hasil budidaya perikanan, seperti baby lobster menjadi motif utama upaya penyelundupan tersebut.
Sebelumnya, personel Aviation Security Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan hasil budidaya perikanan sebanyak 95 kantong berisi baby lobster yang diselundupkan melalui 2 tas ransel dan 1 tas koper. dar
1
Komentar