Ngecat Tembok, Buruh Nyaris Tewas Tersengat Listrik
Seorang pekerja, Hadi Sudarta, 58, nyaris meregang nyawa saat mengecat tembok di lantai III SMK Gandhi di Banjar Senapahan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Rabu (27/11).
TABANAN, NusaBali
Pria asal Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta, ini sempat tersengat listrik hingga mengalami luka bakar sekitar 26 persen yang mengakibatkan beberapa bagian kulit tubuhnya mengelupas.
Informasi yang dihimpun, peristiwa mengerikan ini terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu Hadi Sudarta bersama empat rekannya, salah satunya Yuli Agustiono, 40, mengecat tembok di lantai III SMK Gandhi. Tanpa sengaja diduga rambut korban menyentuh kabel tegangan tinggi yang berada di bagian atas kepala korban. Seketika itu korban langsung tersengat listrik dan terpental dengan kondisi sadar.
Dalam keadaan panik, rekan korban memberi pertolongan. Beberapa menit kemudian datang petugas PLN, BPBD Tabanan, polisi langsung mengevakuasi korban yang sudah menderita luka bakar tersebut. Sebab di beberapa bagian tubuh korban seperti di paha, kaki, perut samping, kulitnya mengelupas. Dengan kondisi sadar, korban langsung dilarikan ke BRSUD Tabanan untuk diberikan pertolongan.
Informasinya saat melakukan pengecatan tersebut korban bersama 4 orang rekannya. Posisinya korban ngecat di lantai III, sementara rekannya di bagian bawah.
Kapolsek Kediri AKP Marzel Doni ketika dikonfirmasi menjelaskan korban tersengat listrik saat bekerja mengecat tembok. Kebetulan di SMK Gandhi sedang ada pengecatan. “Diduga rambutnya yang mengenai kabel tegangan tinggi sehingga korban terpental di sekitaran ruang kerja tersebut,” tegasnya.
Akibat kejadian tersebut korban yang tinggal di Perumahan Griya Multi Jadi Blok IV Nomor 37 Banjar Anyar, Kecamatan Kediri ini mengalami luka bakar. “Korban usai kesetrum itu masih dalam keadaan sadar,” tandas AKP Marsel Doni.
Sementara itu pantauan di rumah sakit, korban masih mendapatkan perawatan di UGD BRSUD Tabanan. Tampak seluruh keluarga korban sedang menjaga. Namun beberapa menit kemudian sekitar pukul 18.10 Wita korban dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, karena luka bakar yang diderita cukup luas.
Dokter jaga BRSUD Tabanan dr Dendra Purana menegaskan korban tiba di BRSUD Tabanan sekitar pukul 16.00 Wita. Luka korban mencapai 26 persen yang terparah di bagian kaki kiri dan kanan. “Untuk di bagian badan tidak parah, hanya grade 1 saja,” tegasnya.
Namun karena luka bakar pasien cukup luas serta di BRSUD tidak ada burn center, maka pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. “Untuk penanganan luka bakar harus ada ruangan khusus. Di samping itu luka bakar pasien berisiko infeksi tinggi, maka kami rujuk ke RS Sanglah, Denpasar,” tandasnya. *des
Informasi yang dihimpun, peristiwa mengerikan ini terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu Hadi Sudarta bersama empat rekannya, salah satunya Yuli Agustiono, 40, mengecat tembok di lantai III SMK Gandhi. Tanpa sengaja diduga rambut korban menyentuh kabel tegangan tinggi yang berada di bagian atas kepala korban. Seketika itu korban langsung tersengat listrik dan terpental dengan kondisi sadar.
Dalam keadaan panik, rekan korban memberi pertolongan. Beberapa menit kemudian datang petugas PLN, BPBD Tabanan, polisi langsung mengevakuasi korban yang sudah menderita luka bakar tersebut. Sebab di beberapa bagian tubuh korban seperti di paha, kaki, perut samping, kulitnya mengelupas. Dengan kondisi sadar, korban langsung dilarikan ke BRSUD Tabanan untuk diberikan pertolongan.
Informasinya saat melakukan pengecatan tersebut korban bersama 4 orang rekannya. Posisinya korban ngecat di lantai III, sementara rekannya di bagian bawah.
Kapolsek Kediri AKP Marzel Doni ketika dikonfirmasi menjelaskan korban tersengat listrik saat bekerja mengecat tembok. Kebetulan di SMK Gandhi sedang ada pengecatan. “Diduga rambutnya yang mengenai kabel tegangan tinggi sehingga korban terpental di sekitaran ruang kerja tersebut,” tegasnya.
Akibat kejadian tersebut korban yang tinggal di Perumahan Griya Multi Jadi Blok IV Nomor 37 Banjar Anyar, Kecamatan Kediri ini mengalami luka bakar. “Korban usai kesetrum itu masih dalam keadaan sadar,” tandas AKP Marsel Doni.
Sementara itu pantauan di rumah sakit, korban masih mendapatkan perawatan di UGD BRSUD Tabanan. Tampak seluruh keluarga korban sedang menjaga. Namun beberapa menit kemudian sekitar pukul 18.10 Wita korban dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, karena luka bakar yang diderita cukup luas.
Dokter jaga BRSUD Tabanan dr Dendra Purana menegaskan korban tiba di BRSUD Tabanan sekitar pukul 16.00 Wita. Luka korban mencapai 26 persen yang terparah di bagian kaki kiri dan kanan. “Untuk di bagian badan tidak parah, hanya grade 1 saja,” tegasnya.
Namun karena luka bakar pasien cukup luas serta di BRSUD tidak ada burn center, maka pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. “Untuk penanganan luka bakar harus ada ruangan khusus. Di samping itu luka bakar pasien berisiko infeksi tinggi, maka kami rujuk ke RS Sanglah, Denpasar,” tandasnya. *des
1
Komentar