Pelabuhan Gunaksa Kian Memprihatinkan
Pembangunan ruang tunggu sementara dan pemasangan jaringan listriknya terhenti total.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi pelabuhan antar provinsi di eks lokasi Galian C, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung kian memprihatinkan. Penyebabnya, antara lain, putusnya jalan ke pelabuhan ini makin meluas.
Pasca uji coba sandar Kapal Roro Nusa Jaya Abadi, milik Pemkab Klungkung, Rabu (1/6) lalu, kondisi pelabuhan ini hingga kini belum ada kejelasan. Padahal dana yang dihabiskan untuk pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp 100 miliar lebih.
Kondisi tersebut menjadi sorotan oleh pelbagai pihak, terutama melalui media sosial (medsos). Karena operasional Pelabuhan Gunaksa sudah dinanti-nanti sejak lama oleh masyarakat, terutama warga di Kecamatan Nusa Penida.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau ke lokasi, Senin (25/7). Rasa sedih dan kecewa pun diungkapkan Bupati Suwirta karena tidak ada tanda- tanda akan mendapat penanganan dari pihak manapun sejak diketahui jebol hingga sekarang. Akibat jebolnya jalan akses, proyek pembangunan ruang tunggu sementara dan pemasangan jaringan listrik di pelabuhan terhenti total. Bupati Suwirta mengira ketidakjelasan dalam pembagian pekerjaan dan tanggungjawab antara Satker, Balai Sungai, Pemprov dan Pemkab Klungkung menyebabkan tidak tertanganinya jalan akses yang terputus ini. “Saya tidak ingin proyek ini terhenti dan nanti akan dikira terjadi pembiaran, kita harus segera memulainya,” ujar Bupati Suwirta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta juga turun bersama Kadishubkominfo Klungkung Nengah Sukasta. Bupati Suwirta meminta supaya Dishub intens melakukan komunikasi ke pihak terkait supaya ada kejelasan pembagian pekerjaan. “Jangan hanya diam dan menunggu begitu saja, bekerjalah sesuai prosedur,” ujar Bupati asal Ceningan ini.
Labih lanjut, Bupati Suwirta menyebut yang terpenting tidak hanya persoalan akses jalan. Melainkan apakah pelabuhan ini layak atau tidaknya beroperasi. Pasalnya setelah uji coba waktu lalu ada sesuatu yang meragukan, diantaranya kapal tidak berani berlabuh karena situasi ombak besar dan situasi musim bagus pun ombak masih tetap besar. Pihaknya meminta agar transparan, mengenai situasi tersebut dan apa yang harus dilakukan. “Dengan Kementerian Perhubungan pun saya akan berusaha untuk meminta kejelasan,” katanya. *w
Kondisi pelabuhan antar provinsi di eks lokasi Galian C, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung kian memprihatinkan. Penyebabnya, antara lain, putusnya jalan ke pelabuhan ini makin meluas.
Pasca uji coba sandar Kapal Roro Nusa Jaya Abadi, milik Pemkab Klungkung, Rabu (1/6) lalu, kondisi pelabuhan ini hingga kini belum ada kejelasan. Padahal dana yang dihabiskan untuk pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp 100 miliar lebih.
Kondisi tersebut menjadi sorotan oleh pelbagai pihak, terutama melalui media sosial (medsos). Karena operasional Pelabuhan Gunaksa sudah dinanti-nanti sejak lama oleh masyarakat, terutama warga di Kecamatan Nusa Penida.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau ke lokasi, Senin (25/7). Rasa sedih dan kecewa pun diungkapkan Bupati Suwirta karena tidak ada tanda- tanda akan mendapat penanganan dari pihak manapun sejak diketahui jebol hingga sekarang. Akibat jebolnya jalan akses, proyek pembangunan ruang tunggu sementara dan pemasangan jaringan listrik di pelabuhan terhenti total. Bupati Suwirta mengira ketidakjelasan dalam pembagian pekerjaan dan tanggungjawab antara Satker, Balai Sungai, Pemprov dan Pemkab Klungkung menyebabkan tidak tertanganinya jalan akses yang terputus ini. “Saya tidak ingin proyek ini terhenti dan nanti akan dikira terjadi pembiaran, kita harus segera memulainya,” ujar Bupati Suwirta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta juga turun bersama Kadishubkominfo Klungkung Nengah Sukasta. Bupati Suwirta meminta supaya Dishub intens melakukan komunikasi ke pihak terkait supaya ada kejelasan pembagian pekerjaan. “Jangan hanya diam dan menunggu begitu saja, bekerjalah sesuai prosedur,” ujar Bupati asal Ceningan ini.
Labih lanjut, Bupati Suwirta menyebut yang terpenting tidak hanya persoalan akses jalan. Melainkan apakah pelabuhan ini layak atau tidaknya beroperasi. Pasalnya setelah uji coba waktu lalu ada sesuatu yang meragukan, diantaranya kapal tidak berani berlabuh karena situasi ombak besar dan situasi musim bagus pun ombak masih tetap besar. Pihaknya meminta agar transparan, mengenai situasi tersebut dan apa yang harus dilakukan. “Dengan Kementerian Perhubungan pun saya akan berusaha untuk meminta kejelasan,” katanya. *w
1
Komentar