Belum Rampung Dibangun, Vila di Pancardawa Terbakar
Bangunan vila di Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, terbakar pada Rabu (27/11) malam.
NEGARA, NusaBali
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran vila yang masih dalam tahap pembangunan ini. Namun kebakaran pada atap vila yang berbahan alang-alang, ini sempat membuat kewalahan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jembrana, yang membutuhkan waktu selama 7 jam untuk memadamkan api.
Dari informasi di lapangan, kebakaran vila yang berada cukup jauh dari kawasan pemukiman warga, ini pertama kali diketahui seorang sekitar, Ni Ketut Parmiati, 44, pada sekitar pukul 21.00 Wita. Ketika melihat kobaran api pada atap vila, Parmiati langsung memberitahu suaminya, I Nyoman Gunawan, 44. Kebakaran yang diketahui sejumlah warga lainnya itu kemudian dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, yang lanjut meneruskan laporan ke Seksi Damkar Bidang Perlingkunggan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Jembrana.
Setelah menerima laporan tersebut, Damkar Jembrana langsung menerjunkan 3 unit mobil damkar dan 1 mobil tangki, yang tiba di lokasi sekitar pukul 21.30 Wita. Untuk memadamkan kebakaran vila yang berada di tengah-tengah kawasan perbukitan, itu membutuhkan perjuangan ekstra. Sulitnya medan dan gelapnya situasi menuju lokasi, sempat memaksa jajaran BPBD Jembrana mengerahkan mobil komando untuk membantu penerangan. Jajaran Damkar Jembrana juga harus beberapa kali bolak-balik untuk mencari air dari hidran yang posisinya jauh dari lokasi kejadian.
Kasi Damkar Bidang Linmas Satpol PP Jembrana Kade Bagus Darmawan, Kamis (28/11), mengatakan kebakaran atap vila itu berhasil dipadamkan pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.30 Wita, dengan lama penanganan sekitar 7 jam. Selain faktor medan dan sumber air yang jauh dari lokasi, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menangani kebakaran itu juga dipengaruhi cepatnya rembetan api pada atap vila yang berbahan alang-alang. “Api cepat merembet karena bahan mudah terbakar. Sampai api benar-benar padam, menghabiskan sampai 7 tangki air,” ujarnya.
Mengenai penyebab kebakaran, kata Darmawan, masih diselidiki pihak kepolisian. Yang pasti, tidak ada korban dalam peristiwa kebakaran vila tersebut. “Dari informasi warga, vila itu memang kosong, dan masih tahap pembangunan. Untuk kepastian berapa kerugiannya, belum diketahui. Katanya yang punya vila itu warga negara Jepang, tetapi yang mengelola katanya orang asal Gianyar yang tinggal di Kuta, Badung,” ucap Darmawan.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Kota Negara Iptu I Komang Renta, menyatakan belum mengetahui penyebab kebakaran atap vila yang berukuran sekitar 20 meter x 10 meter tersebut. Tetapi dari hasil pemeriksaan, sumber kebakaran adalah pada atap yang berbahan alang-alang, dan belum ada instalasi listrik di vila yang diketahui milik I Made Sudana Yasa, 61, alamat Lingkungan Anyar Kuta, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung. “Masih diselidiki. Vilanya ini masih kosong karena masih dalam pembangunan. Tidak ada korban. Kerugian materi, ya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya. *ode
Dari informasi di lapangan, kebakaran vila yang berada cukup jauh dari kawasan pemukiman warga, ini pertama kali diketahui seorang sekitar, Ni Ketut Parmiati, 44, pada sekitar pukul 21.00 Wita. Ketika melihat kobaran api pada atap vila, Parmiati langsung memberitahu suaminya, I Nyoman Gunawan, 44. Kebakaran yang diketahui sejumlah warga lainnya itu kemudian dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, yang lanjut meneruskan laporan ke Seksi Damkar Bidang Perlingkunggan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Jembrana.
Setelah menerima laporan tersebut, Damkar Jembrana langsung menerjunkan 3 unit mobil damkar dan 1 mobil tangki, yang tiba di lokasi sekitar pukul 21.30 Wita. Untuk memadamkan kebakaran vila yang berada di tengah-tengah kawasan perbukitan, itu membutuhkan perjuangan ekstra. Sulitnya medan dan gelapnya situasi menuju lokasi, sempat memaksa jajaran BPBD Jembrana mengerahkan mobil komando untuk membantu penerangan. Jajaran Damkar Jembrana juga harus beberapa kali bolak-balik untuk mencari air dari hidran yang posisinya jauh dari lokasi kejadian.
Kasi Damkar Bidang Linmas Satpol PP Jembrana Kade Bagus Darmawan, Kamis (28/11), mengatakan kebakaran atap vila itu berhasil dipadamkan pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.30 Wita, dengan lama penanganan sekitar 7 jam. Selain faktor medan dan sumber air yang jauh dari lokasi, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menangani kebakaran itu juga dipengaruhi cepatnya rembetan api pada atap vila yang berbahan alang-alang. “Api cepat merembet karena bahan mudah terbakar. Sampai api benar-benar padam, menghabiskan sampai 7 tangki air,” ujarnya.
Mengenai penyebab kebakaran, kata Darmawan, masih diselidiki pihak kepolisian. Yang pasti, tidak ada korban dalam peristiwa kebakaran vila tersebut. “Dari informasi warga, vila itu memang kosong, dan masih tahap pembangunan. Untuk kepastian berapa kerugiannya, belum diketahui. Katanya yang punya vila itu warga negara Jepang, tetapi yang mengelola katanya orang asal Gianyar yang tinggal di Kuta, Badung,” ucap Darmawan.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Kota Negara Iptu I Komang Renta, menyatakan belum mengetahui penyebab kebakaran atap vila yang berukuran sekitar 20 meter x 10 meter tersebut. Tetapi dari hasil pemeriksaan, sumber kebakaran adalah pada atap yang berbahan alang-alang, dan belum ada instalasi listrik di vila yang diketahui milik I Made Sudana Yasa, 61, alamat Lingkungan Anyar Kuta, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung. “Masih diselidiki. Vilanya ini masih kosong karena masih dalam pembangunan. Tidak ada korban. Kerugian materi, ya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya. *ode
Komentar