Warga Jalan Kaliasem Khawatiri Jalan Jebol
Warga Kota Gianyar khususnya di Jalan Kaliasem, Linkungan Candi Baru, dekat SDN 6 Gianyar, khawatir.
GIANYAR, NusaBali
Karena kondisi jalan di pertigaan jalan setempat jebol. Terutama saat malam hari, kondisi jalan jebol itu tampak samar-samar. Seorang pengendara sepeda motor sempat terjatuh hingga luka-luka.
Sementara itu, pada siang hari jalan ini amat ramai dilalui warga terutama orangtua siswa yang mengantar-jemput anak ke sekolah. Jalan ini sebenarnya jalur SD, SMP, TK, dan PAUD dan makin membahayakan. "Apalagi pada hari Minggu, jalan itu sebagai jalur alternative. Karena jalan Bypass Dharmagiri ditutup karena ada kegiatan Car Free Day, sangat krodit dan macet," ujar salah satu warga setempat, Nyoman Astana.
Dikatakan, jalan jebol ini terjadi sejak awal November 2019. “Awalnya hanya lubang kecil, lama-lama jadi jebol karena jalan ini cukup padat sebagai jalan alternatif dan akses pendidikan,” jelasnya ditemui Jumat (29/11).
Selain jadi akses ke sekolah, jalan ini juga kerap jadi jalur evakuasi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gianyar. Lantaran kerap dilalui kendaraan sehingga lubangnya pun semakin melebar. “Jalan ini tembusan dari pintu belakang RSUD Sanjiwani saat terjadi gawat darurat,” ujarnya.
Dikonfirmasi Kepala Dinas PUPR Gianyar Ir I Wayan Karya mengaku, belum menerima laporan dari warga tentang kondisi jalan itu. ‘’Kami akan mengecek lokasi dan ukuran jalan yang berlubang tersebut. Tentu akan diperbaiki," jelasnya.
Pantauan koran ini di lokasi, jalan tersebut tampak diisi tanda hati-hati berupa tiga bambu yang ditancapkan. Kendaraan sepeda motor yang hendak berpapasan harus hati-hati untuk menghindari lubang di tengah-tengah jalan. *nvi
Sementara itu, pada siang hari jalan ini amat ramai dilalui warga terutama orangtua siswa yang mengantar-jemput anak ke sekolah. Jalan ini sebenarnya jalur SD, SMP, TK, dan PAUD dan makin membahayakan. "Apalagi pada hari Minggu, jalan itu sebagai jalur alternative. Karena jalan Bypass Dharmagiri ditutup karena ada kegiatan Car Free Day, sangat krodit dan macet," ujar salah satu warga setempat, Nyoman Astana.
Dikatakan, jalan jebol ini terjadi sejak awal November 2019. “Awalnya hanya lubang kecil, lama-lama jadi jebol karena jalan ini cukup padat sebagai jalan alternatif dan akses pendidikan,” jelasnya ditemui Jumat (29/11).
Selain jadi akses ke sekolah, jalan ini juga kerap jadi jalur evakuasi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gianyar. Lantaran kerap dilalui kendaraan sehingga lubangnya pun semakin melebar. “Jalan ini tembusan dari pintu belakang RSUD Sanjiwani saat terjadi gawat darurat,” ujarnya.
Dikonfirmasi Kepala Dinas PUPR Gianyar Ir I Wayan Karya mengaku, belum menerima laporan dari warga tentang kondisi jalan itu. ‘’Kami akan mengecek lokasi dan ukuran jalan yang berlubang tersebut. Tentu akan diperbaiki," jelasnya.
Pantauan koran ini di lokasi, jalan tersebut tampak diisi tanda hati-hati berupa tiga bambu yang ditancapkan. Kendaraan sepeda motor yang hendak berpapasan harus hati-hati untuk menghindari lubang di tengah-tengah jalan. *nvi
Komentar