Temuan 'Daging' Tumor Hebohkan Warga
Teronggok di Sela Bebatuan Pantai Jro Kuta, Bondalem
Pihak Desa Adat Bondalem dan warga langsung mengubur tumor dan rahim yang diduga bekas operasi angkat rahim itu di setra Desa Adat Bondalem.
SINGARAJA, NusaBali
Temuan benda menyerupai seonggok daging di sela-sela bebatuan di Pantai Jro Kuta, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, membuat heboh warga setempat, Jumat (29/11) pagi. Warga awalnya menduga onggokan daging itu adalah orok yang dibuang. Namun setelah dibawa ke bagian Forensik RSUD Buleleng, dokter forensik memastikan bahwa benda itu adalah bekas atau massa tumor yang diangkat dari tuannya.
Benda aneh itu ditemukan oleh Gede Angkat, warga setempat sekitar pukul 06.45 Wita dengan kondisi terbungkus plastik, namun sebagian menyembul ke permukaan. Gede Angkat yang saat itu melintas di tepi pantai tak sengaja melihat benda aneh berwarna putih pucat sebesar lingkaran mangkuk bakso, menyerupai gumpalan daging.
Temuan aneh itu lalu diberitakan kepada warga setempat dan kemudian sampai ke telinga Bhabinkamtibmas Bondalem, Brigadir Komang Rudi Artana dan langsung meneruskan ke Mapolsek Tejakula.
Kapolsek Tejakula, AKP Nyoman Adika, ditemui di depan kamar jenazah RSUD Buleleng, mengatakan dirinya mendapat laporan dari masyarakat dan langsung turun ke lapangan. Saat tiba di lokasi kejadian, benda aneh yang diduga orok itu itu masih berada di atas batu dan pasir. Polsek dibantu Puskesmas Tejakula langsung mengangkat dan mengevakuasinya ke RSUD Buleleng.
“Setelah dilaporkan gumpalan daging ini langsung kami angkat dan bawa ke bagian Forensik RSUD Buleleng untuk memastikan apa sebenarnya benda yang ditemukan masyarakat,” jelas dia. AKP Adika yang langsung mendengar penjelasan dokter forensik RSUD Buleleng, dr Klarisa Salim SpF, bahwa daging itu adalah tumor, langsung menyerahkan kembali massa tumor itu ke Desa Bondalem untuk dikuburkan.
Sementara itu dokter forensik RSUD Buleleng, dr Klarisa Salim didampingi Kasubag Humas RSDU Buleleng, Ketut Budiantara, mengatakan setelah diterima pada pukul 09.00 Wita, massa tumor itu langsung diperiksa. Dokter Klarisa yang baru bertugas tiga bulan terakhir di RSUD Buleleng mengatakan awalnya saat dilakukan pemeriksaan awal mendapatkan satu massa yang terbungkus selaput tebal. Selaput pembungkus itu lalu dibuka dan ditemukan dua massa di dalamnya. Satu dinyatakan sebagai tumor dan satu lagi diidentifikasi sebagai rahim.
“Kalau jenis tumornya kami tidak dapat pastikan karena harus ada pemeriksaan lebih lanjut. Massa tumor dan rahim melekat satu sama lain. Dari pemeriksaan sejauh ini kami tidak menemukan adanya janin, orok atau calon bayi di dalam massa itu,” jelas dia. Sementara dikonfirmasi terpisah Perbekel Bondalem, Ngurah Sadu Adnyana, mengatakan desa adat Bondalem dan warga sekitar langsung mengubur tumor dan rahim yang diduga bekas operasi angkat rahim di setra Desa Adat Bondalem, siang kemarin tanpa prosesi dan banten.
“Tadi setelah diserahkan Polsek sudah dikubur di setra tanpa upacara, karena nampaknya itu bekas operasi. Sejauh ini kami belum dengar informasi dari masyarakat yang melakukan operasi, bisa saja kiriman dibawa air laut,” jelas Ngurah Sadu. *k23
Benda aneh itu ditemukan oleh Gede Angkat, warga setempat sekitar pukul 06.45 Wita dengan kondisi terbungkus plastik, namun sebagian menyembul ke permukaan. Gede Angkat yang saat itu melintas di tepi pantai tak sengaja melihat benda aneh berwarna putih pucat sebesar lingkaran mangkuk bakso, menyerupai gumpalan daging.
Temuan aneh itu lalu diberitakan kepada warga setempat dan kemudian sampai ke telinga Bhabinkamtibmas Bondalem, Brigadir Komang Rudi Artana dan langsung meneruskan ke Mapolsek Tejakula.
Kapolsek Tejakula, AKP Nyoman Adika, ditemui di depan kamar jenazah RSUD Buleleng, mengatakan dirinya mendapat laporan dari masyarakat dan langsung turun ke lapangan. Saat tiba di lokasi kejadian, benda aneh yang diduga orok itu itu masih berada di atas batu dan pasir. Polsek dibantu Puskesmas Tejakula langsung mengangkat dan mengevakuasinya ke RSUD Buleleng.
“Setelah dilaporkan gumpalan daging ini langsung kami angkat dan bawa ke bagian Forensik RSUD Buleleng untuk memastikan apa sebenarnya benda yang ditemukan masyarakat,” jelas dia. AKP Adika yang langsung mendengar penjelasan dokter forensik RSUD Buleleng, dr Klarisa Salim SpF, bahwa daging itu adalah tumor, langsung menyerahkan kembali massa tumor itu ke Desa Bondalem untuk dikuburkan.
Sementara itu dokter forensik RSUD Buleleng, dr Klarisa Salim didampingi Kasubag Humas RSDU Buleleng, Ketut Budiantara, mengatakan setelah diterima pada pukul 09.00 Wita, massa tumor itu langsung diperiksa. Dokter Klarisa yang baru bertugas tiga bulan terakhir di RSUD Buleleng mengatakan awalnya saat dilakukan pemeriksaan awal mendapatkan satu massa yang terbungkus selaput tebal. Selaput pembungkus itu lalu dibuka dan ditemukan dua massa di dalamnya. Satu dinyatakan sebagai tumor dan satu lagi diidentifikasi sebagai rahim.
“Kalau jenis tumornya kami tidak dapat pastikan karena harus ada pemeriksaan lebih lanjut. Massa tumor dan rahim melekat satu sama lain. Dari pemeriksaan sejauh ini kami tidak menemukan adanya janin, orok atau calon bayi di dalam massa itu,” jelas dia. Sementara dikonfirmasi terpisah Perbekel Bondalem, Ngurah Sadu Adnyana, mengatakan desa adat Bondalem dan warga sekitar langsung mengubur tumor dan rahim yang diduga bekas operasi angkat rahim di setra Desa Adat Bondalem, siang kemarin tanpa prosesi dan banten.
“Tadi setelah diserahkan Polsek sudah dikubur di setra tanpa upacara, karena nampaknya itu bekas operasi. Sejauh ini kami belum dengar informasi dari masyarakat yang melakukan operasi, bisa saja kiriman dibawa air laut,” jelas Ngurah Sadu. *k23
1
Komentar