Media Massa Berperan bagi Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Media massa menjadi instruksi pertama yang sangat terkait dengan maju mundurnya penggunaan Bahasa Indonesia dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
DENPASAR, NusaBali.com
Jurnalis dari 28 media massa, baik media cetak, online, dan elektronik belajar dan berdiskusi soal permasalahan struktur kalimat di media massa bersama Balai Bahasa Bali pada Jumat (29/11/2019). Kegiatan bersama I Made Sudiana dari Balai Bahasa Bali ini merupakan hari terakhir Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Media Massa yang berlangsung 27-29 November 2019.
Para jurnalis serasa diingatkan kembali akan pelajaran Bahasa Indonesia mengenai pola struktur kalimat ‘S-P-O-K’, kalimat pasif, dan kalimat majemuk, yang tentunya dikaitkan dalam ranah jurnalisme. Di pengujung acara penyuluhan yang berlangsung di Balai Bahasa Bali ini, para peserta diuji kembali pemahamannya melalui tes akhir setelah sebelumnya terdapat tes awal di hari pertama, Rabu (27/11/2019).
Tak hanya itu, para peserta juga diberi dua buah buku sebagai kenang-kenangan, yaitu Gapura Bahasa Indonesia karya Sry Satriya Wisnu Sasangka dan Jurnalistik Komprehensif karya Teguh Trianton. “Dari 28 media yang kami undang semuanya terwakili,” ujar Koordinator acara penyuluhan ini, Ni Putu Ayu Krisna Dewi.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Bali, Toha Machsum, berharap agar selanjutnya para peserta bisa memanfaatkan ilmu selama penyuluhan ini dengan baik karena media sangat berperan besar dalam pengembangan dan pembinaan bahasa. “Media itu sama dengan dunia pendidikan, sebagai instruksi pertama yang sangat terkait dengan maju mundurnya penggunaan Bahasa Indonesia dengan kaidah-kaidah yang berlaku,” ujar Toha Machsum.*yl
1
Komentar