Objek Wisata Kolam Yeh Sanih Sempat Tutup 12 Jam
Pipa Transmisi Dekat Desa Bukti Meledak, Luapan Air Bikin Panik Warga
Pipa transmisi air bersih berukuran 18 dim di Banjar Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng tiba-tiba meledak, Sabtu (30/11) malam, hingga menimpulkan luberan air cukup deras.
SINGARAJA, NusaBali
Ledakan yang terjadi sekitar pukul 23.00 Wita malam itu kontan membuat warga panik, karena mereka mengira tumpahan air tersebut adalah banjir bandang. Bukan hanya itu, objek wisata Kolam Yeh Sanih pun sempat ditutup selama 12 Jam.
Ledakan pipa air bersih 18 dim ini menimbulkan lubang mengaga berukuran 2 meter persegi. Pipa trasmisi yang meledak ini merupakan proyek air bersih dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida periode 2015-2017. Pipa trasmisi ini untuk menyalurkan air dari resevoar yang dibangun di wilayah bagian atas kawasan Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan ke pipa PDAM. Resevoar di Desa Bulian sendiri mendapat pasokan air dari sumber air di Kolam Yeh Sanih, Desa Bukti (wilayah bagian bawah).
Informasi yang dihimpun NusaBali, Minggu (1/12), luberan air dari ledakan pipa trasmisi ini sempat menggenangi 25 rumah penduduk di Banjar Sanih dan objek wisata Kolam Permandian Yeh Sanih. Ketinggian air yang menggenangi rumah penduduk diperkirakan sampai selutut orang dewasa.
“Saya pikir ada maling, karena ayam-ayam beruara keras. Setelah dicek, ternyata ayamnya sudah mengambang. Kaget, padahal tidak ada hujan, tapi kok banjir, seperti banjir bandang?” ungkap salah seorang warga Banjar Sanih, Desa Bukti, Ni Made Sukarrini, 48.
Rumah Made Sukarrini sendiri berjarak sekitar 500 meter dari lokasi ledakan pipa trasmisi. Rumah Made Sukarrini yang menyatu dengan warungnya ini berada di pinggir Jalur Utama Singaraja-Amlapura. Sukarrini baru sadar kalau air yang menggenangi rumahnya bersumber dari kebocoran akibat meledaknya pipa trasmisi di wilayah bagian atas, setelah ada warga yang memberitahunya.
Gara-gara ledakan pipa tersebut, Sukarrini pun harus begadang hingga Minggu dinihari pukul 02.30 Wita, sambil menunggu air surut. “Banyak truk yang lewat di depan warung saya, terpaksa hati-hati melintas. Air baru surut sekitar pukul 02.00 Wita, setelah aliran dari reservoar ditutup,” terang ibu rumah tangga berusia 48 tahun ini.
Selain menggenangi pemukiman warga, luapan air akibat pipa meledak malam itu juga melubet hingga ke objek wisata Kolam Permandian Yeh Sanih, yang berjarak sekitar 600 meter dari lokasi pipa meledak. Objek wisata ini pun sempat ditutup selama 12 jam, karena air kolam jadi keruh. Objek wisata andalan Buleleng Timur ini baru bisa dibuka untuk wisatawan, Minggu siang pukul 11.00 Wita.
“Kejadian pipa meledak ini, selain berdampak pada tersendatnya pelayanan air bersih, juga menyebabkan air kolam Yeh Sanih jadi keruh. Warga juga sempat panik, karena dikira ada bencana banjir bandang,” ungkap Ketua LPM Desa Bukti, Made Suwindra.
Sementara itu, staf perencanaan PDAM Cabang Kubutambahan, Edi Mahendra, mengaku belum mengetahui persis penyebab ledakan pipa tersebut. Edi Mahendra memperkirakan ledakan pipa tramsmisi itu terjadi akibat water hammer (tekanan air) yang cukup besar dari bagian atas (resevoar). Tekanan menjadi meningkat, karena pemakaian air pada malam hari nyaris tidak ada.
“Ini mungkin karena tekanan air dari atas cukup kuat. Jadi, pipa di bagian sambungan tidak kuat menahan air, hingga pecah. Sekarang kami sedang perbaiki dan menunggu alat dari Denpasar. Mudah-mudahan, besok (hari ini) sudah normal kembali,” papar Edi Mahendra saat dikonfirmasi NusaBali di tempat terpisah, Minggu kemarin.
Akibat kejadian malam itu, Edi Mahendra mengakui pelayanan air bersih ke pelanggan PDAM terganggu. Jumlah pelanggan PDAM yang terganggu akibat kejadian ledakan pipa ini diperkirakan mencapai 100 sambungan (KK).
Menurut Edi, situasi ini sudah diantisipasi dengan menerjunkan mobil tangki untuk mensuplai air bersih kepada pelanggan yang terdampak di wilayah Desa Bukti. “Sudah kami antisipasi dengan mobil tangki. Pelanggan yang terdampak di wilayah Banjar Ancak, Desa Bukti saja,” terang Edi Mahendra. *k19
Ledakan pipa air bersih 18 dim ini menimbulkan lubang mengaga berukuran 2 meter persegi. Pipa trasmisi yang meledak ini merupakan proyek air bersih dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida periode 2015-2017. Pipa trasmisi ini untuk menyalurkan air dari resevoar yang dibangun di wilayah bagian atas kawasan Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan ke pipa PDAM. Resevoar di Desa Bulian sendiri mendapat pasokan air dari sumber air di Kolam Yeh Sanih, Desa Bukti (wilayah bagian bawah).
Informasi yang dihimpun NusaBali, Minggu (1/12), luberan air dari ledakan pipa trasmisi ini sempat menggenangi 25 rumah penduduk di Banjar Sanih dan objek wisata Kolam Permandian Yeh Sanih. Ketinggian air yang menggenangi rumah penduduk diperkirakan sampai selutut orang dewasa.
“Saya pikir ada maling, karena ayam-ayam beruara keras. Setelah dicek, ternyata ayamnya sudah mengambang. Kaget, padahal tidak ada hujan, tapi kok banjir, seperti banjir bandang?” ungkap salah seorang warga Banjar Sanih, Desa Bukti, Ni Made Sukarrini, 48.
Rumah Made Sukarrini sendiri berjarak sekitar 500 meter dari lokasi ledakan pipa trasmisi. Rumah Made Sukarrini yang menyatu dengan warungnya ini berada di pinggir Jalur Utama Singaraja-Amlapura. Sukarrini baru sadar kalau air yang menggenangi rumahnya bersumber dari kebocoran akibat meledaknya pipa trasmisi di wilayah bagian atas, setelah ada warga yang memberitahunya.
Gara-gara ledakan pipa tersebut, Sukarrini pun harus begadang hingga Minggu dinihari pukul 02.30 Wita, sambil menunggu air surut. “Banyak truk yang lewat di depan warung saya, terpaksa hati-hati melintas. Air baru surut sekitar pukul 02.00 Wita, setelah aliran dari reservoar ditutup,” terang ibu rumah tangga berusia 48 tahun ini.
Selain menggenangi pemukiman warga, luapan air akibat pipa meledak malam itu juga melubet hingga ke objek wisata Kolam Permandian Yeh Sanih, yang berjarak sekitar 600 meter dari lokasi pipa meledak. Objek wisata ini pun sempat ditutup selama 12 jam, karena air kolam jadi keruh. Objek wisata andalan Buleleng Timur ini baru bisa dibuka untuk wisatawan, Minggu siang pukul 11.00 Wita.
“Kejadian pipa meledak ini, selain berdampak pada tersendatnya pelayanan air bersih, juga menyebabkan air kolam Yeh Sanih jadi keruh. Warga juga sempat panik, karena dikira ada bencana banjir bandang,” ungkap Ketua LPM Desa Bukti, Made Suwindra.
Sementara itu, staf perencanaan PDAM Cabang Kubutambahan, Edi Mahendra, mengaku belum mengetahui persis penyebab ledakan pipa tersebut. Edi Mahendra memperkirakan ledakan pipa tramsmisi itu terjadi akibat water hammer (tekanan air) yang cukup besar dari bagian atas (resevoar). Tekanan menjadi meningkat, karena pemakaian air pada malam hari nyaris tidak ada.
“Ini mungkin karena tekanan air dari atas cukup kuat. Jadi, pipa di bagian sambungan tidak kuat menahan air, hingga pecah. Sekarang kami sedang perbaiki dan menunggu alat dari Denpasar. Mudah-mudahan, besok (hari ini) sudah normal kembali,” papar Edi Mahendra saat dikonfirmasi NusaBali di tempat terpisah, Minggu kemarin.
Akibat kejadian malam itu, Edi Mahendra mengakui pelayanan air bersih ke pelanggan PDAM terganggu. Jumlah pelanggan PDAM yang terganggu akibat kejadian ledakan pipa ini diperkirakan mencapai 100 sambungan (KK).
Menurut Edi, situasi ini sudah diantisipasi dengan menerjunkan mobil tangki untuk mensuplai air bersih kepada pelanggan yang terdampak di wilayah Desa Bukti. “Sudah kami antisipasi dengan mobil tangki. Pelanggan yang terdampak di wilayah Banjar Ancak, Desa Bukti saja,” terang Edi Mahendra. *k19
1
Komentar