4 Mahasiswa Bawa 'Bintang Kejora' ke Gereja
Empat mahasiswa Papua diamankan karena membawa bendera bintang kejora ke dalam di Gereja Katolik Abepura.
JAYAPURA, NusaBali
Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, saat ini keempat mahasiswa masih dalam pemeriksaan di Polsek Abepura.
"Empat orang yang membawa bendera masih diamankan dan menjalani pemeriksaan di Mapolsek Abepura. Mereka diperiksa terkait motif membawa bendera bintang kejora ke dalam gereja," kata Paulus , seperti dilansir detik, Minggu (1/12).
Keempat mahasiswa itu diketahui membawa bendera bintang kejora di dalam gereja saat misa pada Minggu pagi, di gereja Gembala Baik Abepura. Polisi masih mendalami motif mahasiswa membawa bendera tersebut.
Sementara itu, Edo Gobay perwakilan dari Koalisi Hukum dan HAM Papua, mengatakan, keempat mahasiswa itu dijemput polisi usai misa di Gereja, sekitar pukul 10.20 Wit.
Keempatnya berinisial MY, DT, PZH, dan ED. Dia menjelaskan, awalnya, mereka datang untuk beribadah menggunakan busana adat dan menghiasi wajah dengan riasan bermotif bintang kejora.
"Kita masih mendalami, apa tujuan membawa bendera ini ke dalam gereja, saat ibadah minggu. Empat mahasiswa ini masih menjalani pemeriksaan jadi kita belum tahu apa statusnya saat ini,'' ujar Edo saat ditemui di Mapolsek Abepura.
''Statusnya belum kita tahu, karena masih dalam pemeriksaan,'' katanya.
Pastor Santon Tekege yang juga activist human right membenarkan adanya empat mahasiswa menggunakan busana adat dan menghiasi wajah dengan motif bendera bintang kejora.
Di sisi lain, Kepolisian Resor Jayapura mengamankan 34 warga yang diduga berencana merayakan kegiatan terkait HUT OPM atau Organisasi Papua Merdeka, 1 Desember.
Kapolres Jayapura AKBP Viktor Mackbon kepada Antara mengatakan 34 orang itu diamankan Sabtu malam (30/11) sekitar pukul 22.00 WIT.
"Memang ada yang diamankan dan saat ini masih diperiksa penyidik di Mapolres Jayapura di Sentani," ujar Mackbon, Minggu (1/12).
Mackbon belum bisa merinci lebih lanjut karena belum ada laporan tentang perkembangan dari pemeriksaan terhadap 34 orang tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, 34 orang itu merupakan anggota dan simpatisan KNPB yang berencana merayakan HUT OPM 1 Desember. Saat diamankan terdapat sejumlah barang bukti berupa seragam dan lambang KNPB, katapel, badik, sangkur dan parang.
Karo Penmas Mabes Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono sebelumnya menyatakan kepolisian telah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan konflik di Papua jelang HUT OPM.
Menurut Argo, hal itu dilakukan untuk menentukan perlu tidaknya penambahan pasukan dari luar Polda Papua untuk melakukan pengamanan di sana.
"Seperti apa kerawanannya, daerah mana, apa kerawanannya, kerawanannya seperti apa, masih diidentifikasi oleh intelijen," kata Argo kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/11). *
"Empat orang yang membawa bendera masih diamankan dan menjalani pemeriksaan di Mapolsek Abepura. Mereka diperiksa terkait motif membawa bendera bintang kejora ke dalam gereja," kata Paulus , seperti dilansir detik, Minggu (1/12).
Keempat mahasiswa itu diketahui membawa bendera bintang kejora di dalam gereja saat misa pada Minggu pagi, di gereja Gembala Baik Abepura. Polisi masih mendalami motif mahasiswa membawa bendera tersebut.
Sementara itu, Edo Gobay perwakilan dari Koalisi Hukum dan HAM Papua, mengatakan, keempat mahasiswa itu dijemput polisi usai misa di Gereja, sekitar pukul 10.20 Wit.
Keempatnya berinisial MY, DT, PZH, dan ED. Dia menjelaskan, awalnya, mereka datang untuk beribadah menggunakan busana adat dan menghiasi wajah dengan riasan bermotif bintang kejora.
"Kita masih mendalami, apa tujuan membawa bendera ini ke dalam gereja, saat ibadah minggu. Empat mahasiswa ini masih menjalani pemeriksaan jadi kita belum tahu apa statusnya saat ini,'' ujar Edo saat ditemui di Mapolsek Abepura.
''Statusnya belum kita tahu, karena masih dalam pemeriksaan,'' katanya.
Pastor Santon Tekege yang juga activist human right membenarkan adanya empat mahasiswa menggunakan busana adat dan menghiasi wajah dengan motif bendera bintang kejora.
Di sisi lain, Kepolisian Resor Jayapura mengamankan 34 warga yang diduga berencana merayakan kegiatan terkait HUT OPM atau Organisasi Papua Merdeka, 1 Desember.
Kapolres Jayapura AKBP Viktor Mackbon kepada Antara mengatakan 34 orang itu diamankan Sabtu malam (30/11) sekitar pukul 22.00 WIT.
"Memang ada yang diamankan dan saat ini masih diperiksa penyidik di Mapolres Jayapura di Sentani," ujar Mackbon, Minggu (1/12).
Mackbon belum bisa merinci lebih lanjut karena belum ada laporan tentang perkembangan dari pemeriksaan terhadap 34 orang tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Antara, 34 orang itu merupakan anggota dan simpatisan KNPB yang berencana merayakan HUT OPM 1 Desember. Saat diamankan terdapat sejumlah barang bukti berupa seragam dan lambang KNPB, katapel, badik, sangkur dan parang.
Karo Penmas Mabes Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono sebelumnya menyatakan kepolisian telah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan konflik di Papua jelang HUT OPM.
Menurut Argo, hal itu dilakukan untuk menentukan perlu tidaknya penambahan pasukan dari luar Polda Papua untuk melakukan pengamanan di sana.
"Seperti apa kerawanannya, daerah mana, apa kerawanannya, kerawanannya seperti apa, masih diidentifikasi oleh intelijen," kata Argo kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/11). *
1
Komentar