Warga Terdampak Dijanjikan Kompensasi
Ledakan Pipa Transmisi PDAM Masih Diperbaiki
Dampak yang ditimbulkan, dimana sejumlah rumah warga tergenang luapan air bercampur lumpur.
SINGARAJA, NusaBali
Perbaikan pipa trasmisi berukuran 18 dim yang meledak akibat tidak mampu menahan tekanan air, di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, masih dalam perbaikan. Perbaikan baru akan selesai dua hari ke depan. Pihak managemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng berjanji memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak luapan air dari pipa yang meledak.
Pipa transmisi yang meledak pada Sabtu (30/11) malam diketahui berjumlah dua buah. Pipa trasmisi ini terpasang dalam satu lokasi. Satu pipa berukuran 18 dim berfungsi sebagai pemasok air bersih ke reservoar yang dibangun di daerah bagian atas di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan. Sedangkan satu pipa lagi berukuran sama, sebagai pemasok air bersih dari reservoar ke pipa distribusi PDAM. Reservoar di Desa Bulian mampu menampung air sebanyak 2.400 meter kubik. Air yang ditampung di reservoar diambilkan dari sumber mata air yang ada di Kolam Yeh Sanih, Desa Bukti, daerah bagian bawah.
Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana yang dikonfirmasi pertelepon Senin (2/12), mengaku sudah mengecek perbaikan kerusakan pipa transmisi yang meledak di Banjar Sanih. Dalam perbaikan tersebut, diketahui kerusakan terjadi pada dua pipa transmisi. “Tadi saya cek, baru satu yang tersambung yang ke reservoar. Dan satu lagi yang dari reservoar belum, mungkin dalam dua hari ini sudah normal,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, ledakan pipa transmisi tersebut akibat tekanan yang cukup kuat dari reservoar. Pipa yang langsung ke reservoar ikut meledak karena terjadi tekanan arus balik (Water Hammer). “Pipa yang meledak itu berasal dari Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) Sanih 2. Jaringan distribusi air bersih ini belum banyak memberikan layanan pada masyarakat, jumlahnya tak lebih dari 100 sambungan. Jadi kalau malam tekanan cukup kuat, karena malam tidak banyak yang memakai air,” jelas Lestariana.
Sementara terkait dampak yang ditimbulkan, dimana sejumlah rumah warga tergenang luapan air bercampur lumpur, Dirut PDAM Lestariana mengaku, pihaknya masih akan mendata tingkat kerusakan yang terjadi. “Kami akan bertemu dan melakukan pembicaraan dengan warga terdampak. Ya, nanti pasti ada (bantuan,Red), karena itu bagian dari tanggungjawab perusahaan. Yang jelas, kami memohon maaf atas peristiwa ini,” tegasnya.
Sebelumnya, ledakan pipa yang diperkirakan Sabtu malam sekitar pukul 23.00 Wita itu, membuat tumpahan air yang cukup deras. Warga sekitar pun sempat panik, mengira tumpahan air dari pipa transmisi adalah banjir badang. Ledakan pipa juga membuat lubang berukuran 2 meter persegi. Tumpahan air dari ledakan pipa trasmisi sempat menggenangi 25 rumah penduduk termasuk objek wisata kolam permandian Yeh Sanih. Ketinggian air yang menggenangi rumah penduduk diperkirakan sampai lutut orang dewasa. *k19
Pipa transmisi yang meledak pada Sabtu (30/11) malam diketahui berjumlah dua buah. Pipa trasmisi ini terpasang dalam satu lokasi. Satu pipa berukuran 18 dim berfungsi sebagai pemasok air bersih ke reservoar yang dibangun di daerah bagian atas di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan. Sedangkan satu pipa lagi berukuran sama, sebagai pemasok air bersih dari reservoar ke pipa distribusi PDAM. Reservoar di Desa Bulian mampu menampung air sebanyak 2.400 meter kubik. Air yang ditampung di reservoar diambilkan dari sumber mata air yang ada di Kolam Yeh Sanih, Desa Bukti, daerah bagian bawah.
Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana yang dikonfirmasi pertelepon Senin (2/12), mengaku sudah mengecek perbaikan kerusakan pipa transmisi yang meledak di Banjar Sanih. Dalam perbaikan tersebut, diketahui kerusakan terjadi pada dua pipa transmisi. “Tadi saya cek, baru satu yang tersambung yang ke reservoar. Dan satu lagi yang dari reservoar belum, mungkin dalam dua hari ini sudah normal,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, ledakan pipa transmisi tersebut akibat tekanan yang cukup kuat dari reservoar. Pipa yang langsung ke reservoar ikut meledak karena terjadi tekanan arus balik (Water Hammer). “Pipa yang meledak itu berasal dari Sistem Perpipaan Air Minum (SPAM) Sanih 2. Jaringan distribusi air bersih ini belum banyak memberikan layanan pada masyarakat, jumlahnya tak lebih dari 100 sambungan. Jadi kalau malam tekanan cukup kuat, karena malam tidak banyak yang memakai air,” jelas Lestariana.
Sementara terkait dampak yang ditimbulkan, dimana sejumlah rumah warga tergenang luapan air bercampur lumpur, Dirut PDAM Lestariana mengaku, pihaknya masih akan mendata tingkat kerusakan yang terjadi. “Kami akan bertemu dan melakukan pembicaraan dengan warga terdampak. Ya, nanti pasti ada (bantuan,Red), karena itu bagian dari tanggungjawab perusahaan. Yang jelas, kami memohon maaf atas peristiwa ini,” tegasnya.
Sebelumnya, ledakan pipa yang diperkirakan Sabtu malam sekitar pukul 23.00 Wita itu, membuat tumpahan air yang cukup deras. Warga sekitar pun sempat panik, mengira tumpahan air dari pipa transmisi adalah banjir badang. Ledakan pipa juga membuat lubang berukuran 2 meter persegi. Tumpahan air dari ledakan pipa trasmisi sempat menggenangi 25 rumah penduduk termasuk objek wisata kolam permandian Yeh Sanih. Ketinggian air yang menggenangi rumah penduduk diperkirakan sampai lutut orang dewasa. *k19
Komentar