Ngulapin 92 Sang Atma Dipuput Dua Pedanda
Ritual ngulapin di Pantai Pura Goa Lawah, Banjar/Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, hari Buda, Pon, Tolu pada Rabu (27/7), berjalan lancer dan khusyuk.
AMLAPURA, NusaBali
Ngulapin tersebut merupakan awal dari rangkaian upacara ngelinggihang (menstanakan) Sang Hyang Atma untuk diupacarai, di puncak Karya Baligia di Gria Taman, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, hari Buda, Kliwon, Gumbreg (Rabu, 3 Agustus 2016).
Upacara memanggil 92 Sang Hyang Atma untuk diusung ke piyadnyan (lokasi upacara) tersebut dipuput dua pedanda, yaitu, Ida Pedanda Istri Rai Taman dari Gria Taman, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat dan Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Dwaja dari Gria Jelantik, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.
Ngulapin juga merupakan upacara pemberitahuan kepada Ida Bhatara Baruna yakni penguasa lautan, agar Sang Atma yang masih terikat di laut diizinkan untuk diupacarai. Upacara ngulapin terlaksana, kaitan Karya Baligia (penyucian roh fase kedua). Sebanyak 92 Sang Hyang Atma yang dimohon kemudian diusung umat sedharma, masing-masing: 14 Sang Hyang Atma dari keluarga brahmana dan 78 Sang Hyang Atma dari pangiring.
Prosesi diawali melakukan upacara matur piuning menghadap ke laut, menuju Ida Bhatara Baruna, dengan mempersembahkan banten pamendak, disusul menggelar pamuspaan bersama dan berlanjut mohon tirtha ke laut, dengan naik jukung.
Saat kedatangan para pemohon tirtha dari laut itulah, seluruh umat sedharma yang telah mengusung banten rantasan (kemasan tumpukan kain putih kuning) menyambut kedatangan Sang Hyang Atma, kemudian dilinggihang di banten rantasan selanjutnya dilinggihang di piyadnyan.
Pedanda Jelantik Dwaja menekankan, makna upacara ngulapin selain bertujuan mohon tirtha kepada Ida Bhatara Baruna, juga memohon Sang Hyang Atma hendak diajak pulang, untuk diupacarai. “Saat ngaben kan, semuanya berakhir di laut, maka selayaknya menggelar upacara ngulapin dengan menjemput Sang Hyang Atma itu di laut,” jelasnya.
Pangrajeg Karya Baligia Ida Bagus Ngurah, juga mengatakan demikian. “Ritual ngulapin itu memanggil Sang Hyang Atma, diajak pulang, untuk diupacarai. Sehubungan nanti ada Karya Baligia, yang bertujuan menyucikan Sang Hyang Atma tersebut,” kata Ida Bagus Ngurah. *k16
Ngulapin tersebut merupakan awal dari rangkaian upacara ngelinggihang (menstanakan) Sang Hyang Atma untuk diupacarai, di puncak Karya Baligia di Gria Taman, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, hari Buda, Kliwon, Gumbreg (Rabu, 3 Agustus 2016).
Upacara memanggil 92 Sang Hyang Atma untuk diusung ke piyadnyan (lokasi upacara) tersebut dipuput dua pedanda, yaitu, Ida Pedanda Istri Rai Taman dari Gria Taman, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat dan Ida Pedanda Gede Nyoman Jelantik Dwaja dari Gria Jelantik, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.
Ngulapin juga merupakan upacara pemberitahuan kepada Ida Bhatara Baruna yakni penguasa lautan, agar Sang Atma yang masih terikat di laut diizinkan untuk diupacarai. Upacara ngulapin terlaksana, kaitan Karya Baligia (penyucian roh fase kedua). Sebanyak 92 Sang Hyang Atma yang dimohon kemudian diusung umat sedharma, masing-masing: 14 Sang Hyang Atma dari keluarga brahmana dan 78 Sang Hyang Atma dari pangiring.
Prosesi diawali melakukan upacara matur piuning menghadap ke laut, menuju Ida Bhatara Baruna, dengan mempersembahkan banten pamendak, disusul menggelar pamuspaan bersama dan berlanjut mohon tirtha ke laut, dengan naik jukung.
Saat kedatangan para pemohon tirtha dari laut itulah, seluruh umat sedharma yang telah mengusung banten rantasan (kemasan tumpukan kain putih kuning) menyambut kedatangan Sang Hyang Atma, kemudian dilinggihang di banten rantasan selanjutnya dilinggihang di piyadnyan.
Pedanda Jelantik Dwaja menekankan, makna upacara ngulapin selain bertujuan mohon tirtha kepada Ida Bhatara Baruna, juga memohon Sang Hyang Atma hendak diajak pulang, untuk diupacarai. “Saat ngaben kan, semuanya berakhir di laut, maka selayaknya menggelar upacara ngulapin dengan menjemput Sang Hyang Atma itu di laut,” jelasnya.
Pangrajeg Karya Baligia Ida Bagus Ngurah, juga mengatakan demikian. “Ritual ngulapin itu memanggil Sang Hyang Atma, diajak pulang, untuk diupacarai. Sehubungan nanti ada Karya Baligia, yang bertujuan menyucikan Sang Hyang Atma tersebut,” kata Ida Bagus Ngurah. *k16
1
Komentar