Golkar Badung Tak Gentar Manuver Gus Pada
Gus Pada Langsung Deklarasi Dukung Giriasa Jilid II
Suyasa mengatakan kader Golkar makin terpacu untuk menguatkan barisan pasca ulah Gus Pada pergi dari Golkar secara tiba-tiba dan tanpa sebab.
DENPASAR,NusaBali
Manuver kader senior Golkar, Ida Bagus Pada Kusuma, dengan berpindah partai ke PDIP tidak membuat gentar jajaran Golkar Badung yang dipimpin Plt Ketua DPD II Golkar Badung, I Wayan Suyasa. Wakil Ketua DPRD Badung ini justru makin tertantang untuk makin membesarkan Golkar DI Kabupaten Badung.
Hal itu diungkapkan Suyasa di sela-sela menghadiri Munas X Partai Golkar di Jakarta, Rabu (4/2) siang. Suyasa mengatakan Gus Pada tidak berdampak signifikan. "Kami terus terang saja. Gus Pada bermanuver begitu nggak akan berdampak kepada soliditas kader kami di Badung. Bisa dibuktikan nanti di Pileg 2024," ujar politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.
Suyasa mengatakan kader Golkar makin terpacu untuk menguatkan barisan pasca ulah Gus Pada pergi dari Golkar secara tiba-tiba dan tanpa sebab. "Setidaknya di Desa Mambal dan Kecamatan Abiansemal tidak akan goyah oleh manuver Gus Pada. Pembuktian kami itu Pileg 2024 nanti. Di Pileg 2019 kami dapat 7 kursi DPRD Badung. Nanti di 2024 saya target lebih dari 10 kursi. Dan saya siap menerima risiko kalau target itu tidak tercapai," ujar Suyasa.
Menurut Suyasa kalau target di Pileg 2024 dengan lebih 10 kursi legislatif di Badung di bawah kepemimpinan diirinya tidak tercapai, maka Suyasa siap mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD II Golkar Badung. "Kalau target saya ini di Tahun 2024 tidak tercapai saya akan letakkan jabatan saya sebagai Ketua Golkar Badung. Kader kami di Badung sangat termotivasi dengan manuver Gus Pada ini. Nanti kita buktikan. Pembuktian bukan di Pilkada 2020. Tapi di Pileg 2024," kata mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung ini.
Suyasa menyayangkan juga sikap Gus Pada yang sudah 2 kali menjadi anggota DPRD Bali Dapil Badung. Diduga kekecewaan karena kekalahan di Pileg 2019 kemarin Gus Pada lantas menghilang di Golkar. "Saya sangat sayangkan sebenarnya Gus Pada yang sudah 2 periode menikmati jabatan anggota DPRD Bali dengan menggunakan Partai Golkar. Harusnya Gus Pada yang lebih senior dari saya tidak begitu caranya. Kami sangat sayangkan," tegas Suyasa.
Suyasa menegaskan dalam waktu dekat akan ada juga kader partai lain gabung ke Golkar."Cuman saya dan kader Golkar di Badung kan nggak mau show of force. Kami lebih intensif penggalangan menarik anak-anak muda dan tokoh masyarakat masuk Golkar dengan silent," ujar Suyasa.
Sementara Gus Pada pasca menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) di DPC PDIP Badung, Selasa (3/2) sudah langsung tancap gas. Politisi asal Griya Pada, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung ini sudah memasang baliho bergambar Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Giriasa) yang akan berpaket lagi di Pilkada Badung 2020 mendatang.
Gus Pada kepada NusaBali, Rabu kemarin menegaskan dirinya langsung gerak melakukan penggalangan begitu diterima dengan penuh persaudaraan di PDIP Badung. "Saya diterima dengan penuh keharuan dan persaudaraan yang sangat tinggi. Maka saya sudah komitmen membesarkan PDIP memenangkan pasangan Giriasa untuk memimpin Badung 2020-2025 mendatang," ujar Gus Pada.
Gus Pada pun berjanji setidaknya pendukungnya di Desa Mambal sudah berbalik arah mendukung Giriasa Jilid II. "Saya tidak main-main. Kita lihat nanti di Mambal, Abiansemal di 2020," tegas mantan anggota Komisi III DPRD Bali periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini.
Saat ini Gus Pada sendiri di PDIP akan ditempa di Banteng Muda Indonesia (BMI). Pola penempaan ini menjadi tradisi di PDIP membentuk kader militan. Gus Pada pun menjadi amunisi baru di PDIP Badung. Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris DPC PDIP Badung, I Nyoman Satria. "Gus Pada ini merupakan tokoh di Badung. Kami merasa mendapatkan tambahan amunisi di PDIP Badung. Nanti silakan penggalangan kekuatan. Beliau akan bergabung dengan Banteng Muda Indonesia (BMI) juga," pungkas Nyoman Satria yang menyambut dan menyerahkan KTA PDIP kepada Gus Pada di Kantor DPC PDIP Badung di Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Selasa (3/12). *nat
Hal itu diungkapkan Suyasa di sela-sela menghadiri Munas X Partai Golkar di Jakarta, Rabu (4/2) siang. Suyasa mengatakan Gus Pada tidak berdampak signifikan. "Kami terus terang saja. Gus Pada bermanuver begitu nggak akan berdampak kepada soliditas kader kami di Badung. Bisa dibuktikan nanti di Pileg 2024," ujar politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.
Suyasa mengatakan kader Golkar makin terpacu untuk menguatkan barisan pasca ulah Gus Pada pergi dari Golkar secara tiba-tiba dan tanpa sebab. "Setidaknya di Desa Mambal dan Kecamatan Abiansemal tidak akan goyah oleh manuver Gus Pada. Pembuktian kami itu Pileg 2024 nanti. Di Pileg 2019 kami dapat 7 kursi DPRD Badung. Nanti di 2024 saya target lebih dari 10 kursi. Dan saya siap menerima risiko kalau target itu tidak tercapai," ujar Suyasa.
Menurut Suyasa kalau target di Pileg 2024 dengan lebih 10 kursi legislatif di Badung di bawah kepemimpinan diirinya tidak tercapai, maka Suyasa siap mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD II Golkar Badung. "Kalau target saya ini di Tahun 2024 tidak tercapai saya akan letakkan jabatan saya sebagai Ketua Golkar Badung. Kader kami di Badung sangat termotivasi dengan manuver Gus Pada ini. Nanti kita buktikan. Pembuktian bukan di Pilkada 2020. Tapi di Pileg 2024," kata mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung ini.
Suyasa menyayangkan juga sikap Gus Pada yang sudah 2 kali menjadi anggota DPRD Bali Dapil Badung. Diduga kekecewaan karena kekalahan di Pileg 2019 kemarin Gus Pada lantas menghilang di Golkar. "Saya sangat sayangkan sebenarnya Gus Pada yang sudah 2 periode menikmati jabatan anggota DPRD Bali dengan menggunakan Partai Golkar. Harusnya Gus Pada yang lebih senior dari saya tidak begitu caranya. Kami sangat sayangkan," tegas Suyasa.
Suyasa menegaskan dalam waktu dekat akan ada juga kader partai lain gabung ke Golkar."Cuman saya dan kader Golkar di Badung kan nggak mau show of force. Kami lebih intensif penggalangan menarik anak-anak muda dan tokoh masyarakat masuk Golkar dengan silent," ujar Suyasa.
Sementara Gus Pada pasca menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) di DPC PDIP Badung, Selasa (3/2) sudah langsung tancap gas. Politisi asal Griya Pada, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung ini sudah memasang baliho bergambar Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Giriasa) yang akan berpaket lagi di Pilkada Badung 2020 mendatang.
Gus Pada kepada NusaBali, Rabu kemarin menegaskan dirinya langsung gerak melakukan penggalangan begitu diterima dengan penuh persaudaraan di PDIP Badung. "Saya diterima dengan penuh keharuan dan persaudaraan yang sangat tinggi. Maka saya sudah komitmen membesarkan PDIP memenangkan pasangan Giriasa untuk memimpin Badung 2020-2025 mendatang," ujar Gus Pada.
Gus Pada pun berjanji setidaknya pendukungnya di Desa Mambal sudah berbalik arah mendukung Giriasa Jilid II. "Saya tidak main-main. Kita lihat nanti di Mambal, Abiansemal di 2020," tegas mantan anggota Komisi III DPRD Bali periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini.
Saat ini Gus Pada sendiri di PDIP akan ditempa di Banteng Muda Indonesia (BMI). Pola penempaan ini menjadi tradisi di PDIP membentuk kader militan. Gus Pada pun menjadi amunisi baru di PDIP Badung. Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris DPC PDIP Badung, I Nyoman Satria. "Gus Pada ini merupakan tokoh di Badung. Kami merasa mendapatkan tambahan amunisi di PDIP Badung. Nanti silakan penggalangan kekuatan. Beliau akan bergabung dengan Banteng Muda Indonesia (BMI) juga," pungkas Nyoman Satria yang menyambut dan menyerahkan KTA PDIP kepada Gus Pada di Kantor DPC PDIP Badung di Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Selasa (3/12). *nat
1
Komentar