Kesulitan Solar, Sopir Damri Beli Eceran
Sopir bus Damri terpaksa beli solar eceran di warung. Penyebabnya, stok solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bangli sering kosong.
BANGLI, NusaBali
Di Bangli hanya ada 2 SPBU sediakan solar. Salah seorang sopir bus Damri mengaku sering kesulitan dapatkan solar. Di Bangli hanya ada dua SPBU yang menyediakan solar yakni SPBU Kayuambua di Kecamatan Susut dan SPBU Pengotan Bangli. "Sopir bus bingung jika stok solar di dua SPBU tersebut habis,” ungkap sumber yang namanya tak mau dikorankan ini, Rabu (4/12).
Dalam kondisi darurat maka untuk mendapatkan solar terpaksa membeli solar di pedagang eceran. “Harga eceran lebih mahal Rp 6.500 per liter. Kalau membeli di SPBU harga solar Rp 5.150 per liter,” akunya. Sehari pembelian bahan bakar kisaran Rp 200 ribu.
Jumlah armada Damri setiap harinya beroperasi sebanyak tujuh unit. Trayek kota Bangli-Desa Songan Kecamatan Kintamani sebanyak 4 bus, Bangli-Tejakula (Buleleng) sebanyak 2 unit dan Bangli-Desa Catur, Kecamatan Kintamani 1 unit bus. Tarif layanan Damri untuk Bangli-Songan Rp 5.000 per orang, Bangli-Catur tarifnya Rp 10.000 per orang, Tejakula-Bangli tarifnya Rp 10.000 per orang. “Tarif angkut sangat murah. Warga yang memanfaatkan angkutan Damri mulai meningkat,” terangnya.
Staf administrasi Damri di Bangli, Nengah Ratna Ningsih membenarkan jika sebelumnya kesulitan BBM jenis solar. Untuk memenuhi kebutuhan solar tidak jarang membeli secara eceran. “Memang beberapa kali membeli di pedagang eceran karena tidak tersedia di SPBU. Namun sekarang ketersediaan solar mulai lancar,” ungkapnya singkat. *esa
Dalam kondisi darurat maka untuk mendapatkan solar terpaksa membeli solar di pedagang eceran. “Harga eceran lebih mahal Rp 6.500 per liter. Kalau membeli di SPBU harga solar Rp 5.150 per liter,” akunya. Sehari pembelian bahan bakar kisaran Rp 200 ribu.
Jumlah armada Damri setiap harinya beroperasi sebanyak tujuh unit. Trayek kota Bangli-Desa Songan Kecamatan Kintamani sebanyak 4 bus, Bangli-Tejakula (Buleleng) sebanyak 2 unit dan Bangli-Desa Catur, Kecamatan Kintamani 1 unit bus. Tarif layanan Damri untuk Bangli-Songan Rp 5.000 per orang, Bangli-Catur tarifnya Rp 10.000 per orang, Tejakula-Bangli tarifnya Rp 10.000 per orang. “Tarif angkut sangat murah. Warga yang memanfaatkan angkutan Damri mulai meningkat,” terangnya.
Staf administrasi Damri di Bangli, Nengah Ratna Ningsih membenarkan jika sebelumnya kesulitan BBM jenis solar. Untuk memenuhi kebutuhan solar tidak jarang membeli secara eceran. “Memang beberapa kali membeli di pedagang eceran karena tidak tersedia di SPBU. Namun sekarang ketersediaan solar mulai lancar,” ungkapnya singkat. *esa
1
Komentar