Disbudpar Gelar Penglipuran Village Festival
Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Bangli menggelar Penglipuran Village Festival (PVF) VII di Desa Tradisional Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli.
BANGLI, NusaBali
PVF VII bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Penglipuran. Kegiatan ini akan diisi dengan lomba dan pameran.
Kepala Bidang Pemasaran Wisata Disbudpar Bangli, I Wayan Merta mengatakan, event rutin tahunan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan wisata di Bangli. Desa Tradisional Penglipuran banyak dikunjungi, diharapkan dengan PVF wisatawan bisa lebih lama tinggal di Penglipuran maupun di Bangli. “Wisatawan yang datang bisa lebih banyak dan jangka waktu di Bangli juga lebih panjang,” harap Wayan Merta, Jumat (6/12).
PVF akan dibuka pada 9 Desember 2019 berakhir pada 30 Desember. Menurut Wayan Merta, setiap tahunnya dalam pelaksanaan PVF diupayakan untuk menampilkan yang berbeda dari tahun sebelumnya. “Ajang PVF dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lomba dan parade serta pameran yang meliputi produk kerajinan, kuliner, maupun pertanian,” tandasnya.
Agenda PVF nanti yakni lomba mulai tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga SMA. Di antaranya lomba busana adat Bali, tari, dan karaoke. Ada juga parade busana tempo dulu, parade barong ngelawang, lomba ngelawar, dan membuat sate lilit. “Lomba ngelawar dan sate lilit akan melibatkan sekaa teruna,” sebutnya. Diharapkan travel agent dan pramuwisata bisa mengagendakan untuk membawa tamu ke Desa Adat Penglipuran. Pelaksanaan PVF dikoordinir oleh Badan Pengelola Objek Wisata Penglipuran.
Pembukaan PVF VIII diagendakan mengindang menteri dan Gubernur Bali. “Semoga bapak Gubernur bisa membuka PVF ke-VII ini,” harap Wayan Merta. Pendanaan PVF dari persentase pendapatan Objek Wisata Penglipuran. Target pendapatan Rp 2 miliar dari Desa Penglipuran telah terlampaui. Wayan Merta berkeyaninan dengan ajang tahunan ini dapat menambah PAD. “Target Rp 2 miliar dan dari awal tahun hingga saat ini realisasinya sudah di atas Rp 2 miliar. Masih ada waktu beberapa pekan lagi, kami yakin PVF mendapat respon positif,” ungkapnya. *esa
Kepala Bidang Pemasaran Wisata Disbudpar Bangli, I Wayan Merta mengatakan, event rutin tahunan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan wisata di Bangli. Desa Tradisional Penglipuran banyak dikunjungi, diharapkan dengan PVF wisatawan bisa lebih lama tinggal di Penglipuran maupun di Bangli. “Wisatawan yang datang bisa lebih banyak dan jangka waktu di Bangli juga lebih panjang,” harap Wayan Merta, Jumat (6/12).
PVF akan dibuka pada 9 Desember 2019 berakhir pada 30 Desember. Menurut Wayan Merta, setiap tahunnya dalam pelaksanaan PVF diupayakan untuk menampilkan yang berbeda dari tahun sebelumnya. “Ajang PVF dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lomba dan parade serta pameran yang meliputi produk kerajinan, kuliner, maupun pertanian,” tandasnya.
Agenda PVF nanti yakni lomba mulai tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga SMA. Di antaranya lomba busana adat Bali, tari, dan karaoke. Ada juga parade busana tempo dulu, parade barong ngelawang, lomba ngelawar, dan membuat sate lilit. “Lomba ngelawar dan sate lilit akan melibatkan sekaa teruna,” sebutnya. Diharapkan travel agent dan pramuwisata bisa mengagendakan untuk membawa tamu ke Desa Adat Penglipuran. Pelaksanaan PVF dikoordinir oleh Badan Pengelola Objek Wisata Penglipuran.
Pembukaan PVF VIII diagendakan mengindang menteri dan Gubernur Bali. “Semoga bapak Gubernur bisa membuka PVF ke-VII ini,” harap Wayan Merta. Pendanaan PVF dari persentase pendapatan Objek Wisata Penglipuran. Target pendapatan Rp 2 miliar dari Desa Penglipuran telah terlampaui. Wayan Merta berkeyaninan dengan ajang tahunan ini dapat menambah PAD. “Target Rp 2 miliar dan dari awal tahun hingga saat ini realisasinya sudah di atas Rp 2 miliar. Masih ada waktu beberapa pekan lagi, kami yakin PVF mendapat respon positif,” ungkapnya. *esa
Komentar