Dukung Penyaluran KUR, kurbali.com Diluncurkan
Tujuan website ini mempermudah UMKM mengakses KUR, kapan pun dan dimana pun.
DENPASAR, NusaBali
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Bali meluncurkan website www.kurbali.com. Peluncuran secara resmi dilakukan Sekda Bali I Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali Wayan Koster di Kantor OJK Regional 8 Wilayah Bali dan Nusra Tenggara, Jumat (6/12/2019). Laman kurbali.com membantu mempermudah UMKM mengakses KUR.
Sebelum diluncurkan, website www kurbali.com telah diperkenalkan kepada seluruh Dinas Koperasi dan UKM 9 kabupaten/kota di Bali, 20 September 2019. Kemudian sosialisasi di Kabupaten Badung, Tabanan, Klungkung serta Bangli. Dan pekan depan rencananya sosialisasi akan dilakukan di Kabupaten Buleleng.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusra, Elyanus Pongsada menyatakan sejak diperkenalkan dan sosialisasi, website tersebut telah diakses lebih dari 20.000 kali. Terdapat 529 pengajuan KUR dari seluruh wilayah Provinsi Bali melalui website ini dengan total pengajuan mencapai Rp37,5 miliar. Seluruh pengajuan telah diproses oleh bank penyalur KUR dan hingga saat ini baru disetujui 14 pengajuan KUR Mikro melalui website ini dengan total plafon sebesar Rp330 juta.
Beberapa pengajuan terpaksa ditolak oleh bank penyalur KUR karena tidak sesuai dengan ketentuan seperti memiliki kredit macet di industri keuangan. “ Meskipun jumlah pengajuan yang disetujui masih relatif sedikit, namun keberadaan website ini kami pandang sangat bermanfaat dalam mempermudah masyarakat untuk mengakses KUR di Bali,” ujar Elyanus Pongsada. Dikatakan pengajuan KUR melalui website hanya ada di Bali dan yang pertama di Indonesia.
Website www kurbali.com merupakan salah satu program prioritas TPAKD Bali tahun 2019.
Dengan website www kurbali.com pelaku UMKM dapat mengajukan KUR kapanpun dan dari mana saja. ”Memang tujuan website ini mempermudah UMKM mengakses KUR,” katanya.
Dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya, kurbali.com juga dapat menjadi sumber informasi terkini tentang KUR di Provinsi Bali. Mempermudah pemerintah daerah dalam mensosialisasikan KUR kepada UMKM di wilayahnya masing-masing.
Dengan didukung program Pemprov Bali 1 desa 1 wifi, kata Elyanus Pongsada kurbali.com dapat dapat diakses dari desa. “Melalui kurbali.com, kita akan memiliki data tentang proses KUR di bank-bank penyalur KUR sehingga kendala-kendala yang ditemukan dapat diselesaikan dengan koordinasi antar stakeholder di daerah,” urai Elyanus Pongsada.
Sementara Sekda Provinsi Bali I Dewa Made Indra meminta dan berharap semua pihak mensosialisasikan keberadaan website. Setelah disosialisaskan, Pemprov akan membantu edukasi literasinya. “Tidak sekadar tahu, tetapi bisa mengakses,”tegas Sekda Dewa Indra.
Dikatakan Dewa Indra, angka literasi akses keuangan kita masih rendah yakni 38 persen. “Itu angka masih kecil,” ujarnya. Dikatakan angka literasi yang masih kecil itu menjadi kerja dari TPKAD untuk terus melakukan literasi. Kata Dewa Indra, TPKAD hadir di semua kabupaten/kota itulah yang ditugaskan lewat jalur masing-masing melakukan literasi. Salah satunya seluruh gerakan koperasi harus mendapatkan literasi akses keuangan. Seluruh kepala desa , nelayan. peternak dan lainnya.
Jika ini bisa dilakukan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan literasi, jika semakin banyak literasi tentang akses keuangan maka akan semakin banyak yang mengakses. Kalau semakin banyak yang mengakses, maka pergerakan ekonomi akan semakin cepat. “Sekarang mengaksesnya dipermudah, karena online, kalau dulu kan manual,” tegas Dewa Indra.
Launching website www kurbali.com yang sekaligus Rapat Pleno TPKAD dihadiri para kepala dinas/OPD di Pemprov Bali, Kabupaten/kota se Bali, pimpinan bank penyalur KUR di Bali, di antaranya Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma. Juga beberapa penerima KUR dari generasi milenial.
Sementara sampai dengan November 2019 mencapai 101,68 persen dari target KUR di Bali sebesar Rp 5,086 triliun, tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Menurut Kepala OJK Elyanus Pongsada, total KUR tersebut dengan penyerapan di tiga sektor besar yakni
Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 43 persen, Pertanian sebesar 18 persen dan Industri Pengolahan sebesar 15 persen. *k17
Sebelum diluncurkan, website www kurbali.com telah diperkenalkan kepada seluruh Dinas Koperasi dan UKM 9 kabupaten/kota di Bali, 20 September 2019. Kemudian sosialisasi di Kabupaten Badung, Tabanan, Klungkung serta Bangli. Dan pekan depan rencananya sosialisasi akan dilakukan di Kabupaten Buleleng.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusra, Elyanus Pongsada menyatakan sejak diperkenalkan dan sosialisasi, website tersebut telah diakses lebih dari 20.000 kali. Terdapat 529 pengajuan KUR dari seluruh wilayah Provinsi Bali melalui website ini dengan total pengajuan mencapai Rp37,5 miliar. Seluruh pengajuan telah diproses oleh bank penyalur KUR dan hingga saat ini baru disetujui 14 pengajuan KUR Mikro melalui website ini dengan total plafon sebesar Rp330 juta.
Beberapa pengajuan terpaksa ditolak oleh bank penyalur KUR karena tidak sesuai dengan ketentuan seperti memiliki kredit macet di industri keuangan. “ Meskipun jumlah pengajuan yang disetujui masih relatif sedikit, namun keberadaan website ini kami pandang sangat bermanfaat dalam mempermudah masyarakat untuk mengakses KUR di Bali,” ujar Elyanus Pongsada. Dikatakan pengajuan KUR melalui website hanya ada di Bali dan yang pertama di Indonesia.
Website www kurbali.com merupakan salah satu program prioritas TPAKD Bali tahun 2019.
Dengan website www kurbali.com pelaku UMKM dapat mengajukan KUR kapanpun dan dari mana saja. ”Memang tujuan website ini mempermudah UMKM mengakses KUR,” katanya.
Dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya, kurbali.com juga dapat menjadi sumber informasi terkini tentang KUR di Provinsi Bali. Mempermudah pemerintah daerah dalam mensosialisasikan KUR kepada UMKM di wilayahnya masing-masing.
Dengan didukung program Pemprov Bali 1 desa 1 wifi, kata Elyanus Pongsada kurbali.com dapat dapat diakses dari desa. “Melalui kurbali.com, kita akan memiliki data tentang proses KUR di bank-bank penyalur KUR sehingga kendala-kendala yang ditemukan dapat diselesaikan dengan koordinasi antar stakeholder di daerah,” urai Elyanus Pongsada.
Sementara Sekda Provinsi Bali I Dewa Made Indra meminta dan berharap semua pihak mensosialisasikan keberadaan website. Setelah disosialisaskan, Pemprov akan membantu edukasi literasinya. “Tidak sekadar tahu, tetapi bisa mengakses,”tegas Sekda Dewa Indra.
Dikatakan Dewa Indra, angka literasi akses keuangan kita masih rendah yakni 38 persen. “Itu angka masih kecil,” ujarnya. Dikatakan angka literasi yang masih kecil itu menjadi kerja dari TPKAD untuk terus melakukan literasi. Kata Dewa Indra, TPKAD hadir di semua kabupaten/kota itulah yang ditugaskan lewat jalur masing-masing melakukan literasi. Salah satunya seluruh gerakan koperasi harus mendapatkan literasi akses keuangan. Seluruh kepala desa , nelayan. peternak dan lainnya.
Jika ini bisa dilakukan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan literasi, jika semakin banyak literasi tentang akses keuangan maka akan semakin banyak yang mengakses. Kalau semakin banyak yang mengakses, maka pergerakan ekonomi akan semakin cepat. “Sekarang mengaksesnya dipermudah, karena online, kalau dulu kan manual,” tegas Dewa Indra.
Launching website www kurbali.com yang sekaligus Rapat Pleno TPKAD dihadiri para kepala dinas/OPD di Pemprov Bali, Kabupaten/kota se Bali, pimpinan bank penyalur KUR di Bali, di antaranya Dirut Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma. Juga beberapa penerima KUR dari generasi milenial.
Sementara sampai dengan November 2019 mencapai 101,68 persen dari target KUR di Bali sebesar Rp 5,086 triliun, tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Menurut Kepala OJK Elyanus Pongsada, total KUR tersebut dengan penyerapan di tiga sektor besar yakni
Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 43 persen, Pertanian sebesar 18 persen dan Industri Pengolahan sebesar 15 persen. *k17
Komentar