Teco Puji Seluruh Elemen di Bali United
Stefano Cuggura atau akrab disapa Teco menorehkan rekor istimewa dengan membawa Bali United menjuarai Liga 1 2019.
DENPASAR, NusaBali
Pelatih asal Brasil itu menjadi pelatih pertama yang memenangkan kompetisi sepak bola Indonesia secara beruntun. Musim lalu Teco membawa Persija Jakarta juara Liga 1 2018.
Sebelumnya tidak ada pelatih yang mampu melakukan itu sejak format Galatama dan Perserikatan dilebur. Kinerja terbaik sebelumnya tercatat atas nama Jacksen F Tiago. Dia membawa Persipura Jayapura merebut tiga gelar dalam lima tahun, tapi tidak ada yang berturut-turut.
Jacksen dan Persipura berkuasa pada 2009, 2011, dan 2013. Robert Rene Alberts (Arema FC, 2010) dan Kas Hartadi (Sriwijaya FC, 2012) merusak pesta Jacksen F. Tiago.
Di sisi lain, Teco juga menyamai rekor gelar yang dimiliki Rahmad Darmawan. Pelatih asal Lampung itu sukses membawa Persipura jadi juara kompetisi kasta tertinggi musim 2005 bersama Persipura dan 2007-2008 bersama Sriwijaya FC.
Namun, Teco mengingatkan, dirinya juga pernah membawa Persebaya tiga kali sebagai juara walaupun saat itu masih menjadi pelatih fisik. "Saya membawa tiga piala bersama Persebaya dan tim itu yang menjadi pembuka karir saya di Indonesia," kata Teco.
Lebih jauh Teco menyampaikan rasa terima kasih kepada beberapa pihak usai membawa Bali United menjuarai Liga 1 2019. Dia memujudi seluruh elemen di Bali United, mulai para pemain, tim pelatih, ofisial, suporter, dan para pendukung pertandingan. Lebih khusus Teco mengapresiasi manajemen klub, yang lancar memberi gaji seluruh elemen itu.
"Manajemen sangat bagus, gaji tidak pernah terlambat, Jadi kami mesti kerja keras untuk manajemen. Target posisi lima besar, tapi kami bisa juara,"ujar Teco.
"Untuk suporter, semua pertandingan di Bali hampir seluruhnya selalu penuh. Terima kasih untuk semua teman-teman di Bali," kata Teco.
Saat ditanya soal peluang menangani tim nasional, Teco mengatakan setiap pelatih klub sepak bola di liga Indonesia tentu ingin melatih tim nasional selama ada penawaran dan kesempatan. Menurutnya, dalam setiap pekerjaan tentu ada target pekerjaan dan saya sedang di Bali United. Dirinya pun tak menolak jika harus menangani tim naskonal.
Namun Teco mengatakan dirinya masih ingin merayakan keberhasilan sebagai juara Liga 1 2019 bersama Bali United, karena masih ada beberapa laga yang harus dijalankan.
Lebih jauh Teco pun juga punya saran terhadap PSSI yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2020 2021. Menurutnya, persiapan Timnas Indonesia U-20 harus matang karena punya waktu lebih dari cukup.
Eks pelatih fisik Persebaya itu juga mengimbau PSSI untuk bersungguh-sungguh agar tidak sekadar meramaikan Piala Dunia U-20. Pasalnya, Timnas Indonesia U-20 diharapkannya dapat berbicara banyak pada turnamen tersebut.
“Siapa pun pelatihnya, PSSI harus sangat serius berkonsentrasi di Piala Dunia U-20 karena ini menyangkut prestasi. Jangan bermain hanya untuk meramaikan saja," tutur Teco. *
Sebelumnya tidak ada pelatih yang mampu melakukan itu sejak format Galatama dan Perserikatan dilebur. Kinerja terbaik sebelumnya tercatat atas nama Jacksen F Tiago. Dia membawa Persipura Jayapura merebut tiga gelar dalam lima tahun, tapi tidak ada yang berturut-turut.
Jacksen dan Persipura berkuasa pada 2009, 2011, dan 2013. Robert Rene Alberts (Arema FC, 2010) dan Kas Hartadi (Sriwijaya FC, 2012) merusak pesta Jacksen F. Tiago.
Di sisi lain, Teco juga menyamai rekor gelar yang dimiliki Rahmad Darmawan. Pelatih asal Lampung itu sukses membawa Persipura jadi juara kompetisi kasta tertinggi musim 2005 bersama Persipura dan 2007-2008 bersama Sriwijaya FC.
Namun, Teco mengingatkan, dirinya juga pernah membawa Persebaya tiga kali sebagai juara walaupun saat itu masih menjadi pelatih fisik. "Saya membawa tiga piala bersama Persebaya dan tim itu yang menjadi pembuka karir saya di Indonesia," kata Teco.
Lebih jauh Teco menyampaikan rasa terima kasih kepada beberapa pihak usai membawa Bali United menjuarai Liga 1 2019. Dia memujudi seluruh elemen di Bali United, mulai para pemain, tim pelatih, ofisial, suporter, dan para pendukung pertandingan. Lebih khusus Teco mengapresiasi manajemen klub, yang lancar memberi gaji seluruh elemen itu.
"Manajemen sangat bagus, gaji tidak pernah terlambat, Jadi kami mesti kerja keras untuk manajemen. Target posisi lima besar, tapi kami bisa juara,"ujar Teco.
"Untuk suporter, semua pertandingan di Bali hampir seluruhnya selalu penuh. Terima kasih untuk semua teman-teman di Bali," kata Teco.
Saat ditanya soal peluang menangani tim nasional, Teco mengatakan setiap pelatih klub sepak bola di liga Indonesia tentu ingin melatih tim nasional selama ada penawaran dan kesempatan. Menurutnya, dalam setiap pekerjaan tentu ada target pekerjaan dan saya sedang di Bali United. Dirinya pun tak menolak jika harus menangani tim naskonal.
Namun Teco mengatakan dirinya masih ingin merayakan keberhasilan sebagai juara Liga 1 2019 bersama Bali United, karena masih ada beberapa laga yang harus dijalankan.
Lebih jauh Teco pun juga punya saran terhadap PSSI yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2020 2021. Menurutnya, persiapan Timnas Indonesia U-20 harus matang karena punya waktu lebih dari cukup.
Eks pelatih fisik Persebaya itu juga mengimbau PSSI untuk bersungguh-sungguh agar tidak sekadar meramaikan Piala Dunia U-20. Pasalnya, Timnas Indonesia U-20 diharapkannya dapat berbicara banyak pada turnamen tersebut.
“Siapa pun pelatihnya, PSSI harus sangat serius berkonsentrasi di Piala Dunia U-20 karena ini menyangkut prestasi. Jangan bermain hanya untuk meramaikan saja," tutur Teco. *
1
Komentar