SDN 1 Baler Bale Agung Negara Pertahankan Permainan Tradisional
Seiring kemajuan teknologi belakangan ini, permainan tradisional semakin ditinggalkan anak-anak. Sebagian besar anak-anak era kini tidak mengenal pelbagai permaian tradisional.
NEGARA, NusaBali
Namun tidak demikian halnya bagi anak-anak di SDN 1 Kelurahan Baler Bale Agung (BB Agung), Lingkungan/Kelurahan BB Agung, Kecamatan Negara, Jembrana. Pada waktu-waktu tertentu, SD yang menyandang predikat sekolah ramah anak (SRA) tingkat Nasional tahun 2019, ini juga biasa mengajarkan bergagai permainan tradisional untuk anak-anak.
Kepala SDN 1 BB Agung, Ni Made Sudastri, kepada NusaBali, Jumat (6/12), mengatakan ada beragam permainan tradisonal yang diajarkan kepada para siswa di sekolahnya. Seperti bermain Ular Naga, Curik-Curik, Meong-Meong, dan berbagai permainan tradisonal lainnya, yang melibatkan banyak pemain. “Untuk mengajarkan permainnya, ya langsung kami ajak anak-anak bermain. Biasanya, ini kami laksanakan saat jadwal pengembangan diri setiap hari Jumat. Kadang pas jeda semesteran, kami juga biasa ajak anak bermain di halaman sekolah,” ujarnya.
Upaya menghidupkan permainan tradional bagi anak-anak di sekolahnya ini mulai diterapkan sejak Sudastri dipercaya sebagai Kasek SDN 1 BB Agung pada tahun 2016. Karena memang sengaja dikenalkan pihak sekolah, tidak jarang anak-anak di SD yang juga menjadi SD rujukan di Kabupaten Jembrana, ini juga terbiasa menggelar berbagai permainan tradisional saat waktu istirahat pelajaran. “Anak-anak sendiri juga senang. Kadang, anak-anak sendiri yang juga berinisitif menggelar berbagai permainan tradisonal itu,” ucapnya.
Kepala Sekolah SDN 1 Baler Bale Agung, Jembrana, Ni Made Sudastri.
Selain permainan tradisional, para siswa di SD ini juga rutin diajak menyanyikan lagu-lagu daerah. Di mana sesi menyanyikan lagu daerah itu disematkan sebelum masuk kelas, setelah menyanyikan lagu kebangsaan. “Setiap pagi sebelum masuk kelas, kan kami semua berkumpul untuk sembahyang bersama. Setelah sembahyang, itu kita nyanyi bersama, dengan membawakan satu lagu kebangsaan dan satu lagu daerah. Lagu-lagu daerah yang dinyanyikan, ya khusus lagu daerah anak-anak. Seperti lagu Meong-meong, Juru Pencar, Putri Cening Ayu, dan lainnya,” ucap Kasek dari Lingkungan/Kelurahan BB Agung, yang saat ini memiliki 284 orang siswa ini.
Menurutnya, dihidupkannya permainan tradisonal ataupun kewajiban menyanyikan lagu daerah setiap pagi di sekolahnya, itu sengaja diprogramkannya, sebagai implementasi terhadap program Pendidikan Penguatan Karakter (PPK). Khususnya berkenaan pengembangan kearifan lokal. Di mana pengembangan kearifan lokal, itu juga sebagai penyeimbang berkenaan kemajuan teknologi belakangan ini, sebegai bekal terhadap anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa. “Biar seimbang antara kemajuan teknologi. Biar anak-anak juga tetap mengenal budaya kearifan lokal kita, biar tidak sampai punah,” ujar Sudastri, yang juga membawa SDN 1 BB Agung sebagai sekolah percontohan berkenaan implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) ini.7ode
1
Komentar