Disdikpora Tetap Rekrut Calon Paskibraka
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem siasati anggaran agar bisa menggelar seleksi anggota Paskibraka tahun 2020.
AMLAPURA, NusaBali
Latihannya dipersingkat jadi dua minggu dan usai tugas tidak isi tour ke luar Bali. Anggaran Paskibraka sebesar Rp 160 juta baru disetujui jelang penutupan pengesahan APBD 2020.
Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika mengakui ada berbagai pertimbangan agar tidak menghilangkan seleksi Paskibraka. “Biaya yang disetujui Rp 160 juta untuk pengadaan pakaian dan biaya selama latihan selama dua minggu,” ungkap Gusti Ngurah Kartika didampingi Kepala Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga I Wayan Putu Susila, Minggu (8/12).
Sebelumnya sempat waswas karena rekrutmen anggota Paskibraka dan lomba gerak jalan 45 kilometer di tahun 2020 ditiadakan. Begitu juga LKBB (Lomba Kreativitas Baris Berbaris) tidak dilaksanakan. Sehingga banyak kegiatan yang terancam tanpa anggaran, termasuk Porsenijar tahun 2020. Selama ini Paskibraka sebanyak 76 orang memerlukan biaya Rp 1,3 miliar. Biaya itu untuk mulai tahapan rekrutmen, selama pelatihan, pengadaan seragam hingga untuk bonus tamasia ke luar Bali.
Sedangkan biaya gerak jalan 45 kilometer Rp 300 juta, untuk biaya honor juri, hadiah dan tiap peserta yang berhasil masuk finish dapat uang tampil Rp 1 juta. Sedangkan LKBB, biayanya sekitar Rp 56 juta. Setelah dihitung, agar kegiatan Porsenijar, LKBB, gerak jalan 45 km, di luar Paskibraka, disediakan anggaran Rp 465 juta. Khusus untuk pakaian latihan Paskibraka tahun 2020, tiap siswa hanya dapat satu stel, selama ini dapat dua stel, mulai dari topi, baju, dan celana training.
Seleksi Paskibraka nantinya selama satu hari, sebelumnya tiga hari, tanpa disertai tes kesehatan. “Setiap calon Paskibraka yang ikut seleksi, wajib membawa surat keterangan sehat yang diurus pihak sekolahnya masing-masing. Jadi panitia tidak lagi melakukan tes kesehatan, sebab waktunya singkat,” tambahnya. Gusti Kartika berharap di puncak HUT RI Tahun 2020, tidak ada kendala meski Paskibraka menjalani latihan singkat. *k16
Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem I Gusti Ngurah Kartika mengakui ada berbagai pertimbangan agar tidak menghilangkan seleksi Paskibraka. “Biaya yang disetujui Rp 160 juta untuk pengadaan pakaian dan biaya selama latihan selama dua minggu,” ungkap Gusti Ngurah Kartika didampingi Kepala Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga I Wayan Putu Susila, Minggu (8/12).
Sebelumnya sempat waswas karena rekrutmen anggota Paskibraka dan lomba gerak jalan 45 kilometer di tahun 2020 ditiadakan. Begitu juga LKBB (Lomba Kreativitas Baris Berbaris) tidak dilaksanakan. Sehingga banyak kegiatan yang terancam tanpa anggaran, termasuk Porsenijar tahun 2020. Selama ini Paskibraka sebanyak 76 orang memerlukan biaya Rp 1,3 miliar. Biaya itu untuk mulai tahapan rekrutmen, selama pelatihan, pengadaan seragam hingga untuk bonus tamasia ke luar Bali.
Sedangkan biaya gerak jalan 45 kilometer Rp 300 juta, untuk biaya honor juri, hadiah dan tiap peserta yang berhasil masuk finish dapat uang tampil Rp 1 juta. Sedangkan LKBB, biayanya sekitar Rp 56 juta. Setelah dihitung, agar kegiatan Porsenijar, LKBB, gerak jalan 45 km, di luar Paskibraka, disediakan anggaran Rp 465 juta. Khusus untuk pakaian latihan Paskibraka tahun 2020, tiap siswa hanya dapat satu stel, selama ini dapat dua stel, mulai dari topi, baju, dan celana training.
Seleksi Paskibraka nantinya selama satu hari, sebelumnya tiga hari, tanpa disertai tes kesehatan. “Setiap calon Paskibraka yang ikut seleksi, wajib membawa surat keterangan sehat yang diurus pihak sekolahnya masing-masing. Jadi panitia tidak lagi melakukan tes kesehatan, sebab waktunya singkat,” tambahnya. Gusti Kartika berharap di puncak HUT RI Tahun 2020, tidak ada kendala meski Paskibraka menjalani latihan singkat. *k16
Komentar