Trotoar Jebol Bahayakan Pejalan Kaki
Dampak dari trotoar rusak itu sudah membuat beberapa kali tamu terjatuh. Hal itu terjadi karena saat malam hari tidak kelihatan ada trotoar rusak.
GIANYAR, NusaBali
Trotoar di timur jembatan Tukad Campuhan, Kelurahan Ubud, Gianyar, tampak rusak, Senin (9/12). Kondisi trotoar ini selain membahayakan pejalan kaki, terutama para wisatawan pada malam hari, juga merusak pemandangan saat siang hari.
“Sudah sejak tiga tahun kondisi trotoar ini rusak. Kadang ada tamu (wisatawan,Red) yang jalan harus turun lagi ke jalan, sehingga itu membuat keselamatan tamu juga terganggu. Katika turun jalan menghindari troroar ini bisa jadi kendaraan ngebut dari barat dan menyerempet pejalan kaki,” jelas salah sorang warga setempat, Nyoman Darsana.
Sampai saat ini, jelas dia, dampak dari trotoar rusak itu sudah membuat beberapa kali tamu terjatuh. Hal itu terjadi karena saat malam hari tidak kelihatan ada trotoar rusak. Ditambah lagi dengan sinar lampu penerangan jalan terkadang mati. Meski rusaknya tidak panjang, namun di beberapa titik areal pariwisata tersebut juga trotoarnya rusak. Bahkan tepat di bawah abangan (talang air subak,Red) dekat lokasi, trotoarnya dibongkar karena adanya proyek galian. Selain mengakibatkan kemacetan, juga membuat pejalan kaki harus berjalan di badan jalan. “Ini kan daerah pariwisata, seharusnya benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Khususnya infrastruktur pejalan kaki untuk turis. Ini pariwisata jantungnya dunia lho,” beberanya.
Darsana berharap agar trotoar yang ada bisa diperbaiki dan bisa dilalui oleh turis tanpa mengindar kesana kemari. “Intinya supaya tamu datang ke Bali biar nyaman. Karena Bali khususnya Ubud merupakan daerah parwisata,” tandasnya.
Kepala Dinas PUPR Gianyar Ir I Wayan Karya belum bisa dikonfirmasi karena tidak mengangkat telepon. Namun, seperti biasanya saat dikonfirmasi terkait infrastruktur yang memerlukan perbaikan, dia menyatakan akan menurunkan staf untuk mengecek ke lokasi. *nvi
“Sudah sejak tiga tahun kondisi trotoar ini rusak. Kadang ada tamu (wisatawan,Red) yang jalan harus turun lagi ke jalan, sehingga itu membuat keselamatan tamu juga terganggu. Katika turun jalan menghindari troroar ini bisa jadi kendaraan ngebut dari barat dan menyerempet pejalan kaki,” jelas salah sorang warga setempat, Nyoman Darsana.
Sampai saat ini, jelas dia, dampak dari trotoar rusak itu sudah membuat beberapa kali tamu terjatuh. Hal itu terjadi karena saat malam hari tidak kelihatan ada trotoar rusak. Ditambah lagi dengan sinar lampu penerangan jalan terkadang mati. Meski rusaknya tidak panjang, namun di beberapa titik areal pariwisata tersebut juga trotoarnya rusak. Bahkan tepat di bawah abangan (talang air subak,Red) dekat lokasi, trotoarnya dibongkar karena adanya proyek galian. Selain mengakibatkan kemacetan, juga membuat pejalan kaki harus berjalan di badan jalan. “Ini kan daerah pariwisata, seharusnya benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Khususnya infrastruktur pejalan kaki untuk turis. Ini pariwisata jantungnya dunia lho,” beberanya.
Darsana berharap agar trotoar yang ada bisa diperbaiki dan bisa dilalui oleh turis tanpa mengindar kesana kemari. “Intinya supaya tamu datang ke Bali biar nyaman. Karena Bali khususnya Ubud merupakan daerah parwisata,” tandasnya.
Kepala Dinas PUPR Gianyar Ir I Wayan Karya belum bisa dikonfirmasi karena tidak mengangkat telepon. Namun, seperti biasanya saat dikonfirmasi terkait infrastruktur yang memerlukan perbaikan, dia menyatakan akan menurunkan staf untuk mengecek ke lokasi. *nvi
1
Komentar