Bule Nekat Rampok Money Changer
Pelaku ditangkap tentara sekitar 200 meter dari lokasi perampokan money changer di depan Koramil 1611-08 Kuta Selatan
Aksi perampokan siang bolong ini baru terkuak, setelah seorang pegawai spa yang berkantor di sebelah money changer Arta Jaya Dewata mendengar suara rintihan. Ter-nyata, suara rintihan itu bersumber dari ruang kasir money cahnger, Ayu Agustina.
Saksi yang karyawan spa pun langsung berteriak minta bantuan anggota TNI yang sedang berjaga di Pos Koramil 1611-08 Kuta Selatan, tak jauh dari lokasi TKP perampokan. Kemudian, seorang anggota TNI, Pelda Mulyono, langsung mendatangi lokasi TKP perampokan di money cahner. Pelda Mulyono didampingi seorang PNS dari Koramil, I Putu Yasa.
Saat Pelda Mulyono bersama Putu Yasa datang ke TKP perampokan, pelaku Kriukov Pavel yang mengenakan cadar dan helm langsung kabur naik motor Vario. Pelda Mulyono pun mengejar pelaku sembari meneriakinya maling. Hasilnya, warga dan pengendara lain berhasil menghentikan pelaku Kriukov Pavel dan meringkusnya, hanya berjarak 200 meter dari TKP perampokan.
Pelaku Kriukov Pavel pun nyaris dihakimi massa. Beruntung, Pelda Mulyono berhasil mengamankan pelaku dan menyerahkannya ke Makopolsek Kuta Selatan untuk ditindak lebih lanjut. Dari interogasi, terungkap pelaku bernama Kriukov Pavel, bule Rusia yang sudah dua bulan tinggal di Bali. Selama ini, bule Rusia yang nekat merampok mone changer tersebut tinggal kos di Jalan Darmawangsa Kuta, Badung.
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Wayan Latra, menyatakan pelaku Kriukov Pavel kemarin siang langsung diamankan di kantor polisi untuk menghindari amuk massa dan didalami keterangannya. Hingga tadi malam, bule pelaku perampokan money changer ini masih diperiksa di Mapolsek Kuta Selatan.
Hanya saja, kata Kapolsek Wayan Latra, bule Rusia ini masih enggan buka suara soal motif aksi nekatnya merampok money changer. Hanya beberapa fakta penting yang bisa digali polisi. “Bule Rusia ini kos di seputaran Jalan Darmawangsa Kuta. Dia datang ke Bali ini untuk berlibur sejak dua bulan lalu. Dugaan awal, pelaku nekat merampok karena kehabisan uang,” jelas Kapolsek Wayan Latra saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Menurut Kapolsek Wayan Latra, petugas kepolisian juga sudah terjun ke lokasi pe-rampokan di money changer Arta Jaya Dewata, untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Berdasarkan keterangan di lokasi, sebelum kabur, bule Rusia yang nekat merampok tersebut sempat membenturkan kepala korban Ayu Agustina ke tempok hingga luka lebam, kemudian ambil uang tunai Rp 28,7 juta. “Aksinya itu berlangsung selama 5 menit. Pelaku datang, masuk, kemudian memukul dan mencekik leher korban, lalu kepalanya dibenturkan ke tembol,” katanya.
Atas perbuatanya, kata Kapolsek Wayan Latra, pelaku Kriukov Pavel kemungkinan akan dijerat Pasal 356 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan, berisi ancaman hukuman 7 tahun penjara. “Kami masih gali keterangannya. Mudah-mudahan, nantu terungkap semuanya.”
Sementara itu, korban Ayu Agustina mengaku masih shock oleh aksi perampokan disertai penganiayaan terhadap dirinya. Menurut Ayu, siang itu dia sendirian di kantor. "Saya ngak bisa teriak saat itu. Leher saya dicekik. Meski saya berusaha berteriak, tapi keluarnya hanya seperti merintih saja," tutur gadis berusia 20 tahun yang tinggal di belakang Kampus Universitas Udayana kawasan Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini kepada penyidik kepolisian. * da
Saksi yang karyawan spa pun langsung berteriak minta bantuan anggota TNI yang sedang berjaga di Pos Koramil 1611-08 Kuta Selatan, tak jauh dari lokasi TKP perampokan. Kemudian, seorang anggota TNI, Pelda Mulyono, langsung mendatangi lokasi TKP perampokan di money cahner. Pelda Mulyono didampingi seorang PNS dari Koramil, I Putu Yasa.
Saat Pelda Mulyono bersama Putu Yasa datang ke TKP perampokan, pelaku Kriukov Pavel yang mengenakan cadar dan helm langsung kabur naik motor Vario. Pelda Mulyono pun mengejar pelaku sembari meneriakinya maling. Hasilnya, warga dan pengendara lain berhasil menghentikan pelaku Kriukov Pavel dan meringkusnya, hanya berjarak 200 meter dari TKP perampokan.
Pelaku Kriukov Pavel pun nyaris dihakimi massa. Beruntung, Pelda Mulyono berhasil mengamankan pelaku dan menyerahkannya ke Makopolsek Kuta Selatan untuk ditindak lebih lanjut. Dari interogasi, terungkap pelaku bernama Kriukov Pavel, bule Rusia yang sudah dua bulan tinggal di Bali. Selama ini, bule Rusia yang nekat merampok mone changer tersebut tinggal kos di Jalan Darmawangsa Kuta, Badung.
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Wayan Latra, menyatakan pelaku Kriukov Pavel kemarin siang langsung diamankan di kantor polisi untuk menghindari amuk massa dan didalami keterangannya. Hingga tadi malam, bule pelaku perampokan money changer ini masih diperiksa di Mapolsek Kuta Selatan.
Hanya saja, kata Kapolsek Wayan Latra, bule Rusia ini masih enggan buka suara soal motif aksi nekatnya merampok money changer. Hanya beberapa fakta penting yang bisa digali polisi. “Bule Rusia ini kos di seputaran Jalan Darmawangsa Kuta. Dia datang ke Bali ini untuk berlibur sejak dua bulan lalu. Dugaan awal, pelaku nekat merampok karena kehabisan uang,” jelas Kapolsek Wayan Latra saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam.
Menurut Kapolsek Wayan Latra, petugas kepolisian juga sudah terjun ke lokasi pe-rampokan di money changer Arta Jaya Dewata, untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Berdasarkan keterangan di lokasi, sebelum kabur, bule Rusia yang nekat merampok tersebut sempat membenturkan kepala korban Ayu Agustina ke tempok hingga luka lebam, kemudian ambil uang tunai Rp 28,7 juta. “Aksinya itu berlangsung selama 5 menit. Pelaku datang, masuk, kemudian memukul dan mencekik leher korban, lalu kepalanya dibenturkan ke tembol,” katanya.
Atas perbuatanya, kata Kapolsek Wayan Latra, pelaku Kriukov Pavel kemungkinan akan dijerat Pasal 356 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan kekerasan, berisi ancaman hukuman 7 tahun penjara. “Kami masih gali keterangannya. Mudah-mudahan, nantu terungkap semuanya.”
Sementara itu, korban Ayu Agustina mengaku masih shock oleh aksi perampokan disertai penganiayaan terhadap dirinya. Menurut Ayu, siang itu dia sendirian di kantor. "Saya ngak bisa teriak saat itu. Leher saya dicekik. Meski saya berusaha berteriak, tapi keluarnya hanya seperti merintih saja," tutur gadis berusia 20 tahun yang tinggal di belakang Kampus Universitas Udayana kawasan Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini kepada penyidik kepolisian. * da
1
2
Komentar