Ungkap 178 Kasus dan 205 Tersangka
Operasi Pekat 2019
Kasus menonjol yang berhasil diungkap yaitu perampokan terhadap WN Spanyol yang terjadi di parkiran Pantai Padang Padang, Kuta Selatan dan perampokan terhadap WN Jepang di Pemogan.
DENPASAR, NusaBali
Selama pelaksanaan Operasi Pekat selama 14 hari sejak 23 November sampai 8 Desember, Polda Bali bersama 9 Polres/Polresta jajaran berhasil mengungkap 178 kasus. Dari 178 kasus tersebut diamankan 205 tersangka. Tiga di antaranya ditembak pada bagian kaki. Jumlah kasus yang berhasil diungkap dalam operasi yang berlangsung dua minggu itu melebihi target.
Wadir Resnarkoba Polda Bali, AKBP Suratno selaku wakil kepala Operasi Pekat dalam gelar rilis perkara di halaman Reskrimum Polda Bali, Selasa (10/12) mengatakan ratusan tersangka yang diamankan terlibat berbagai kasus. Seperti miras 71 kasus, judi 12 kasus, prostitusi 18 kasus, narkotika 34 kasus, curat 17 kasus, curas 13 kasus, curanmor 9 kasus, dan cusa 4 kasus.
Dalam operasi tersebut terdapat 67 Target Operasi (TO). Namun dalam pelaksanaannya dapat mengungkap 111 kasus non TO. Dari 67 kasus yang jadi TO dua kasus curas yang menonjol adalah kasus perampokan terhadap WNA Spanyol yang terjadi di parkiran Pantai Padang Padang, Kuta Selatan Badung dan perampokan terhadap WN Jepang di Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Kedua kasus tersebut berhasil diungkap Polresta Denpasar.
Selain itu terdapat dua kasus narkoba, yakni pengungkapan kasus 34.5000 butir pil koplo dari dua tersangka asal Jawa Timur oleh Ditres Narkoba Polda Bali dan pengungkapan 7,6 Kg dari satu tersangka oleh Polresta Denpasar. Keempat kasus menonjol tersebut semuanya berhasil diungkap selama Operasi Pekat.
Dikatakan operasi ini dilaksanakan berdasarkan dengan perkiraan intelijen yang telah disusun sebelumnya. Ini untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Bali sebagai destinasi wisata dunia. Hal ini menjadi tanggung jawab kepolisian daerah Bali untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif.
"Bagaimana kita memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang akan merayakan Natal dan pergantian tahun. Ini juga sebagai bentuk perwujudan tugas kepolisian dalam rangka menegakan hukum, memberikan perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat," tutur mantan Kapolres Buleleng ini.
Setelah pelaksaan Operasi Pekat ini Polda Bali bersama Polres/Polresta jajaran melakukan Operasi Citpa Kondisi yang digelar pada 12 sampai 18 Desember. Operasi itu nanti sasaran dan tujuannya sama dengan Operasi Pekat yang telah digelar.
"Yang menjadi atensi bapak Kapolda adalah kasus kejahatan jalanan yang korbannya WNA. Kami akan melaksanakan operasi. Kami tegaskan untuk pelaku kejahatan untuk jangan main-main. Kita tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas,” tandasnya. *pol
Selama pelaksanaan Operasi Pekat selama 14 hari sejak 23 November sampai 8 Desember, Polda Bali bersama 9 Polres/Polresta jajaran berhasil mengungkap 178 kasus. Dari 178 kasus tersebut diamankan 205 tersangka. Tiga di antaranya ditembak pada bagian kaki. Jumlah kasus yang berhasil diungkap dalam operasi yang berlangsung dua minggu itu melebihi target.
Wadir Resnarkoba Polda Bali, AKBP Suratno selaku wakil kepala Operasi Pekat dalam gelar rilis perkara di halaman Reskrimum Polda Bali, Selasa (10/12) mengatakan ratusan tersangka yang diamankan terlibat berbagai kasus. Seperti miras 71 kasus, judi 12 kasus, prostitusi 18 kasus, narkotika 34 kasus, curat 17 kasus, curas 13 kasus, curanmor 9 kasus, dan cusa 4 kasus.
Dalam operasi tersebut terdapat 67 Target Operasi (TO). Namun dalam pelaksanaannya dapat mengungkap 111 kasus non TO. Dari 67 kasus yang jadi TO dua kasus curas yang menonjol adalah kasus perampokan terhadap WNA Spanyol yang terjadi di parkiran Pantai Padang Padang, Kuta Selatan Badung dan perampokan terhadap WN Jepang di Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan. Kedua kasus tersebut berhasil diungkap Polresta Denpasar.
Selain itu terdapat dua kasus narkoba, yakni pengungkapan kasus 34.5000 butir pil koplo dari dua tersangka asal Jawa Timur oleh Ditres Narkoba Polda Bali dan pengungkapan 7,6 Kg dari satu tersangka oleh Polresta Denpasar. Keempat kasus menonjol tersebut semuanya berhasil diungkap selama Operasi Pekat.
Dikatakan operasi ini dilaksanakan berdasarkan dengan perkiraan intelijen yang telah disusun sebelumnya. Ini untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Bali sebagai destinasi wisata dunia. Hal ini menjadi tanggung jawab kepolisian daerah Bali untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif.
"Bagaimana kita memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang akan merayakan Natal dan pergantian tahun. Ini juga sebagai bentuk perwujudan tugas kepolisian dalam rangka menegakan hukum, memberikan perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat," tutur mantan Kapolres Buleleng ini.
Setelah pelaksaan Operasi Pekat ini Polda Bali bersama Polres/Polresta jajaran melakukan Operasi Citpa Kondisi yang digelar pada 12 sampai 18 Desember. Operasi itu nanti sasaran dan tujuannya sama dengan Operasi Pekat yang telah digelar.
"Yang menjadi atensi bapak Kapolda adalah kasus kejahatan jalanan yang korbannya WNA. Kami akan melaksanakan operasi. Kami tegaskan untuk pelaku kejahatan untuk jangan main-main. Kita tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas,” tandasnya. *pol
Komentar