Camat Harap Ada Konseling di Tempat Ibadah Puja Mandala
Tekan Kekerasan Perempuan dan Anak di Wilayah Kutsel
Camat Kuta Selatan I Made Widiana mengharapkan setiap tempat ibadah di Puja Mandala, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, untuk membuka konseling
MANGUPURA, NusaBali
Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menekan risiko bagi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan. “Keberadaan tempat konseling ini tentu bisa menekan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sehingga, kita harapkan masing-masing tempat ibadah di Puja Mandala, ke depannya membuka konseling,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (8/12) sore.
Upaya membuka tempat konseling ini, menurut Widiana, setelah menghadiri peringatan hari anti kekerasan terhadap anak dan perempuan di Puja Mandala pada Senin (9/12). Kegiatan yang dipelopori oleh Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi Indonesia (Peruati) ini fokus menangani dan memberikan bimbingan konseling bagi anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan. Sehingga, dengan dibukakannya jalan itu, dia berharap agar setiap tempat ibadah bisa membuka konseling.
“Kekerasan pada perempuan ini tanpa memandang agama, golongan, dan lainnya. Semua elemen bisa menjadi korban. Makanya, dengan adanya konseling itu, saya berharap di semua tempat ibadah ini juga membuka konseling, karena tentu bisa menekan angka kekerasan tersebut terutama di Kutsel,” tutur Widiana.
Widiana mengapresiasi yang sudah menyelenggarakan kegiatan konseling di Puja Mandala, Nusa Dua dan melibatkan semua komponen dari berbagai latar belakang dan agama, dengan satu tujuan yakni mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa berkelanjutan. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Inilah yang kita dorong untuk tetap ada dan berkelanjutan,” ujar Widiana.
Untuk diketahui, Puja Mandala merupakan kompleks tempat ibadah yang berada dalam satu kawasan. Di satu lokasi tersebut ada masjid, gereja, pura, vihara. *dar
Upaya membuka tempat konseling ini, menurut Widiana, setelah menghadiri peringatan hari anti kekerasan terhadap anak dan perempuan di Puja Mandala pada Senin (9/12). Kegiatan yang dipelopori oleh Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi Indonesia (Peruati) ini fokus menangani dan memberikan bimbingan konseling bagi anak dan perempuan yang menjadi korban kekerasan. Sehingga, dengan dibukakannya jalan itu, dia berharap agar setiap tempat ibadah bisa membuka konseling.
“Kekerasan pada perempuan ini tanpa memandang agama, golongan, dan lainnya. Semua elemen bisa menjadi korban. Makanya, dengan adanya konseling itu, saya berharap di semua tempat ibadah ini juga membuka konseling, karena tentu bisa menekan angka kekerasan tersebut terutama di Kutsel,” tutur Widiana.
Widiana mengapresiasi yang sudah menyelenggarakan kegiatan konseling di Puja Mandala, Nusa Dua dan melibatkan semua komponen dari berbagai latar belakang dan agama, dengan satu tujuan yakni mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa berkelanjutan. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Inilah yang kita dorong untuk tetap ada dan berkelanjutan,” ujar Widiana.
Untuk diketahui, Puja Mandala merupakan kompleks tempat ibadah yang berada dalam satu kawasan. Di satu lokasi tersebut ada masjid, gereja, pura, vihara. *dar
Komentar