Progam Desa Pakraman Terancam Mandeg
Dana bantuan keuangan khusus (BKK) bagi masing-masing Desa Pakraman se Buleleng sebesar Rp 200 juta, hingga memasuki bulan Oktober tahun 2015 ini, ternyata belum ada yang bisa dimanfaatkan.
Pencairan Dana Bantuan Adat Tarik Ulur
SINGARAJA, NusaBali
Dana bantuan keuangan khusus (BKK) bagi masing-masing Desa Pakraman se Buleleng sebesar Rp 200 juta, hingga memasuki bulan Oktober tahun 2015 ini, ternyata belum ada yang bisa dimanfaatkan. Sejumlah program adat pun tidak bisa terlaksana.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara perwakilan adat dengan perwakilan desa dinas yang difasilitasi oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di ruang pertemuan Kantor Bupati, Senin (5/9) pagi. Perwakilan adat diwakili oleh Prajuru Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) bersama Prajuru Majelis Alit Desa Pakraman (MADP), sedangkan dari pihak desa dinas diwakili oleh pengurus Forum Komunikasi Kepala Desa/Lurah (Forkomdeslu).
Pertemuan itu juga melibatkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Buleleng dan Badan Penelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Di Buleleng tercatat ada sebanyak 169 Desa Pakraman. Terungkap dalam pertemuan kemarin, dari 169 Desa Pakraman, Pemprov Bali baru mencairkan dana BKK kepada sekitar 30 Desa Pakraman di Buleleng. Hanya saja, sejauh ini dana yang sudah dicairkan tersebut tidak bisa langsung dimanfaatkan oleh pihak adat.
Masalahnya, antara Desa Pakraman dengan Desa Dinas masih terjadi silang pendapat soal ketentuan pengelolaan dana tersebut. Pihak Desa Pakraman minta agar dana yang sudah dicairkan oleh Provinsi melalui rekening Desa Dinas, agar bisa diserahkan ke adat agar secepatnya dimanfaatkan.
Keinginan itu mengacu pada pola pengelolaan tahun sebelumnya, dimana dana BKK itu langsung bisa dimanfaatkan oleh pihak Desa Pakraman.
“Kami belum bisa memanfaatkan, jelas program-program kami belum ada terlaksana. Pasraman Remaja sama sekali belum ada yang terlaksana, kegiatan fisik juga tersendat,” terang Ketua MMDP Kabupaten Buleleng Desa Putu Budarsana.
Selanjutnya...
1
2
Komentar