Tes Calon Sekda, Peserta Kagok Dapat Judul Makalah di Luar Prediksi
Tes ini termasuk cukup berat, karena judul materi makalah baru dibagikan melalui undian setelah seluruh peserta berada di dalam ruang.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak empat calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, kembali menjalani tes, Kamis (12/12). Kali ini, tes tentang penulisan makalah. Tes ini termasuk cukup berat, karena judul materi makalah baru dibagikan setelah seluruh peserta berada di dalam ruang. Pembagian judul materi itu pun melalui undian, masing-masing peserta mengambil gulungan kertas yang sudah tertulis judul materi begitu tes dimulai.
Tim Pansel menyiapkan empat judul. Peserta mengaku agak kagok karena judul materi yang didapat di luar apa yang dipersiapkan. “Ya tadi sedikit berpikir di awal, karena judulnya beda dengan apa yang saya persiapkan. Tetapi setelah beberapa menit, sudah mulai mendapat alurnya. Besok baru tahu, dalam tes wawancara dimana kelemahan-kelemahan itu,” ungkap Gede Sandhiyasa, yang kini menjabat Kadis Sosial Buleleng, usai mejalani tes kemarin.
Hal senada juga disampaikan peserta Gede Suyasa. Dia mengaku, mendapatkan judul materi di luar harapannya. Suyasa yang kini menjabat Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng ini, berharap mendapat judul yang berkaitan dengan digitalisasi. “Padahal saya berharap dapat judul yang ada hubungannya dengan digitalisasi. Tetapi tidak ada, dalam penulisan makalah tadi, saya sudah singgung masalah digitalisasi itu. Memang di awal harus perlu waktu berpikir, setelah itu baru kita bisa menulisnya,” aku birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Pengakuan yang sama juga disampaikan peserta lainnya, Ni Made Rousmini dan I Putu Karuna. Meski demikian, mereka menilai penulisan makalah secara sistematika cukup sederhana, karena hanya berisi pendahuluan, bab dari materi dan penutup. “Saya tadi menulis ponter-pointer saja, selanjutnya bagaimana besok (Jumat hari ini,Red) mempresentasikan dalam tes wawancara itu,” ujar Rousmini yang kini menjabat Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Kabupaten Buleleng.
Tes penulisan makalah digelar di ruang rapat Gedung Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Buleleng, Jalan Laksamana LC8, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng. Tes tersebut dihadiri dua anggota tim pansel, Astra Wesnawa dari kalangan akademisi dan Ketut Ardha dari kalangan profesional.
Tes penulisan makalah ini merupakan tes lanjutan setelah seluruh peserta calon Sekda dinyatakan lulus tes assessment (kompetensi). Tes penulisan makalah Kamis kemarin dimulai pukul 09.00 WITA. Seluruh peserta diberikan waktu dua jam untuk menulis makalah sesuai dengan judul materi yang didapat lewat undian. Makalah tersebut akan dipresentasikan melalui tes wawancara yang dijadwalkan, Jumat (13/12) hari ini.
Sementara, Kepala BKPSDM Kabupaten Buleleng, Gede Wisnawa menjelaskan, dalam tes wawancara, masing-masing peserta akan mendapatkan waktu selama 40 menit, dimana masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk memaparkan makalah yang telah dibuat selama 10 menit, kemudian untuk wawancara itu diberikan waktu selama 30 menit. “Setelah itu barulah semua nilai direkap termasuk rekam jejak dan penilaian responden. Hasilnya nanti untuk tiga besar diumumkan 16 Desember 2019. Dari tig aitu, Bupati Buleleng memilih satu orang, dan namanya akan kita bawa ke KASN untuk mendapatkan rekomendasi,” jelasnya. *k19
Tim Pansel menyiapkan empat judul. Peserta mengaku agak kagok karena judul materi yang didapat di luar apa yang dipersiapkan. “Ya tadi sedikit berpikir di awal, karena judulnya beda dengan apa yang saya persiapkan. Tetapi setelah beberapa menit, sudah mulai mendapat alurnya. Besok baru tahu, dalam tes wawancara dimana kelemahan-kelemahan itu,” ungkap Gede Sandhiyasa, yang kini menjabat Kadis Sosial Buleleng, usai mejalani tes kemarin.
Hal senada juga disampaikan peserta Gede Suyasa. Dia mengaku, mendapatkan judul materi di luar harapannya. Suyasa yang kini menjabat Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Buleleng ini, berharap mendapat judul yang berkaitan dengan digitalisasi. “Padahal saya berharap dapat judul yang ada hubungannya dengan digitalisasi. Tetapi tidak ada, dalam penulisan makalah tadi, saya sudah singgung masalah digitalisasi itu. Memang di awal harus perlu waktu berpikir, setelah itu baru kita bisa menulisnya,” aku birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Pengakuan yang sama juga disampaikan peserta lainnya, Ni Made Rousmini dan I Putu Karuna. Meski demikian, mereka menilai penulisan makalah secara sistematika cukup sederhana, karena hanya berisi pendahuluan, bab dari materi dan penutup. “Saya tadi menulis ponter-pointer saja, selanjutnya bagaimana besok (Jumat hari ini,Red) mempresentasikan dalam tes wawancara itu,” ujar Rousmini yang kini menjabat Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda Kabupaten Buleleng.
Tes penulisan makalah digelar di ruang rapat Gedung Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Buleleng, Jalan Laksamana LC8, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng. Tes tersebut dihadiri dua anggota tim pansel, Astra Wesnawa dari kalangan akademisi dan Ketut Ardha dari kalangan profesional.
Tes penulisan makalah ini merupakan tes lanjutan setelah seluruh peserta calon Sekda dinyatakan lulus tes assessment (kompetensi). Tes penulisan makalah Kamis kemarin dimulai pukul 09.00 WITA. Seluruh peserta diberikan waktu dua jam untuk menulis makalah sesuai dengan judul materi yang didapat lewat undian. Makalah tersebut akan dipresentasikan melalui tes wawancara yang dijadwalkan, Jumat (13/12) hari ini.
Sementara, Kepala BKPSDM Kabupaten Buleleng, Gede Wisnawa menjelaskan, dalam tes wawancara, masing-masing peserta akan mendapatkan waktu selama 40 menit, dimana masing-masing peserta diberikan kesempatan untuk memaparkan makalah yang telah dibuat selama 10 menit, kemudian untuk wawancara itu diberikan waktu selama 30 menit. “Setelah itu barulah semua nilai direkap termasuk rekam jejak dan penilaian responden. Hasilnya nanti untuk tiga besar diumumkan 16 Desember 2019. Dari tig aitu, Bupati Buleleng memilih satu orang, dan namanya akan kita bawa ke KASN untuk mendapatkan rekomendasi,” jelasnya. *k19
Komentar