Wiranto Diangkat Ketua Wantimpres
Setelah lengser dari jabatan Menko Polhukam, Jenderal TNI (Purn) Wiranto di-angkat Presiden Jokowi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimp-res), Jumat (13/12).
JAKARTA, NusaBali
Wiranto dipilih komandani Wantimpres beranggotakan 9 orang, karena mantan Panglima TNI ini dianggap sudah berpengalaman di pemerintahan.
Selain Wiranto, ada 8 orang yang dlantik Presiden Jokowi sebagai Wantimpres di Istana Negara Jakarta, Jumat siang. Mereka masing-masing Sidharto Danusubroto (politisi PDIP mantan Ketua MPR), Arifin Panigoro (pengusaha), Agung Laksono (politisi Golkar mantan Ketua DPR 2009-2014), Putri Kuswisnu Wardani (pengusaha), Dato Sri Tahir (pengusaha), Mardiono (politisi PPP/pengusaha), Habib Luthfi bin Yahya (ulama), dan Soekarwo (politisi Demokrat mantan Gubernur Jawa Timur).
"Mengangkat saudara Wiranto sebagai ketua merangkap anggota (Wantimpres)," bunyi petikan Keppres yang dibacakan saat pelantikan, Jumat kemarin. Setelah pembacaan Keppres, para anggota Wantimpres diambil sumpahnya secara lang-sung oleh Presiden Jokowi.
Terungkap, Jokowi pilih Wiranto sebagai Ketua Wantimpres, karena dinilai sudah berpengalaman di pemerintahan. "Tadi saya sampaikan, masalah pengalaman, track record, Pak Wiranto kan track record dan pengalamannya panjang di pemerintahan," ujar Jokowi dilansir detikcom seusai pelantikan Wantimpres.
Sebelum diangkat menjadi Wantimpres, Wiranto pernah pegang sereten jabatan penting. Terakhir, Wiranto menjabat Menko Polhukam Kabinet Jokowi-Jusuf kalla 2014-2019. Jauh sebelumnya, Wiranto sempat pegang jabata Panglima ABRI (kini Panglima TNI) di era Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, hingga Presiden Gus Dur. "Menangani banyak masalah, ini kan (Wantimpres) memberikan pertimbangan dan nasihat kepada Presiden," tandas Jokowi.
Wiranto sendiri mengaku menjadikan pengalamannya di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai bekal. "Memang tidak mudah untuk memberikan pertim-bangan kepada Presiden, yang instrumennya sangat lengkap. Tetapi, 3,5 tahun ini saya terus mengikuti beliau. Paling tidak, saya paham obsesi kenegarawanan beliau tentang negeri ini," ujar Wiranto.
Selaku Wantimpres yang baru, Wiranto dan jajarannya akan melakukan serah terima jabatan dengan Sri Adiningsih cs, Senin (16/12) lusa. Setelah itu, Wiranto mengaku akan bekerja secara efektif. "Hari Senin nanti saya baru bekerja, itu pun baru nanti serah terima dengan yang lama. Setelah itu, baru saya akan bicara," tegas pendiri Partai Hanura ini.
Sementara itu, Presiden Jokowi punya pertimbangan tersendiri untuk mengangkat tokoh agama Habib Luthfi bin Yahya dan mantan Gubernur Jatim, Soekarwo, sebagai anggota Wantimpres. Jokowi menilai mereka memiliki keahlian di bidangnya. Demikian pula untuk anggota Wantimpres lainnya. "Ini kan di bidang masing-masing, ada berkaitan dengan sosial, keagamaan, Habib Luthfi. Ekonomi, misalnya Pak Dato Tahir, Bu Putri, ini campur-campur," kata Jokowi. *
Selain Wiranto, ada 8 orang yang dlantik Presiden Jokowi sebagai Wantimpres di Istana Negara Jakarta, Jumat siang. Mereka masing-masing Sidharto Danusubroto (politisi PDIP mantan Ketua MPR), Arifin Panigoro (pengusaha), Agung Laksono (politisi Golkar mantan Ketua DPR 2009-2014), Putri Kuswisnu Wardani (pengusaha), Dato Sri Tahir (pengusaha), Mardiono (politisi PPP/pengusaha), Habib Luthfi bin Yahya (ulama), dan Soekarwo (politisi Demokrat mantan Gubernur Jawa Timur).
"Mengangkat saudara Wiranto sebagai ketua merangkap anggota (Wantimpres)," bunyi petikan Keppres yang dibacakan saat pelantikan, Jumat kemarin. Setelah pembacaan Keppres, para anggota Wantimpres diambil sumpahnya secara lang-sung oleh Presiden Jokowi.
Terungkap, Jokowi pilih Wiranto sebagai Ketua Wantimpres, karena dinilai sudah berpengalaman di pemerintahan. "Tadi saya sampaikan, masalah pengalaman, track record, Pak Wiranto kan track record dan pengalamannya panjang di pemerintahan," ujar Jokowi dilansir detikcom seusai pelantikan Wantimpres.
Sebelum diangkat menjadi Wantimpres, Wiranto pernah pegang sereten jabatan penting. Terakhir, Wiranto menjabat Menko Polhukam Kabinet Jokowi-Jusuf kalla 2014-2019. Jauh sebelumnya, Wiranto sempat pegang jabata Panglima ABRI (kini Panglima TNI) di era Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, hingga Presiden Gus Dur. "Menangani banyak masalah, ini kan (Wantimpres) memberikan pertimbangan dan nasihat kepada Presiden," tandas Jokowi.
Wiranto sendiri mengaku menjadikan pengalamannya di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai bekal. "Memang tidak mudah untuk memberikan pertim-bangan kepada Presiden, yang instrumennya sangat lengkap. Tetapi, 3,5 tahun ini saya terus mengikuti beliau. Paling tidak, saya paham obsesi kenegarawanan beliau tentang negeri ini," ujar Wiranto.
Selaku Wantimpres yang baru, Wiranto dan jajarannya akan melakukan serah terima jabatan dengan Sri Adiningsih cs, Senin (16/12) lusa. Setelah itu, Wiranto mengaku akan bekerja secara efektif. "Hari Senin nanti saya baru bekerja, itu pun baru nanti serah terima dengan yang lama. Setelah itu, baru saya akan bicara," tegas pendiri Partai Hanura ini.
Sementara itu, Presiden Jokowi punya pertimbangan tersendiri untuk mengangkat tokoh agama Habib Luthfi bin Yahya dan mantan Gubernur Jatim, Soekarwo, sebagai anggota Wantimpres. Jokowi menilai mereka memiliki keahlian di bidangnya. Demikian pula untuk anggota Wantimpres lainnya. "Ini kan di bidang masing-masing, ada berkaitan dengan sosial, keagamaan, Habib Luthfi. Ekonomi, misalnya Pak Dato Tahir, Bu Putri, ini campur-campur," kata Jokowi. *
Komentar