Tersambar Petir, Karyawan Vila Terkapar
Nasib naas menimpa, I Wayan Agus Darmawan, 37.
TABANAN, NusaBali
Pria asal Banjar Delod Sema, Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Tabanan ini tersambar petir saat pulang menyabit rumput untuk pakan sapi pada, Minggu (15/12) sore. Akibat sambaran petir itu, Darmawan terpental ke sawah, sejumlah bagian tubuhnya alami luka bakar serius. Saat ini korban yang karyawan sebuah vila di Seminyak, Kuta, Badung ini tengah menjalani perawatan intensif di BRSUD Tabanan.
Informasi yang dihimpun peristiwa tragis ini terjadi pada, Minggu pukul 16.00 Wita. Sebelumnya atau pukul 15.00 Wita, Wayan Darmawan bersama ibunya Ni Nengah Geru, 60, pergi ke sawah untuk menyabit rumput tepatnya di kawasan Subak Mela, Banjar Delod Sema, Desa Buwit, Kediri, Tabanan. Sore itu memang sudah turun hujan. Bahkan sewaktu mereka asyik menyabit rumput juga sudah ada petir menggelegar.
Darmawan sebenarnya berencana pulang sesudah mendapatkan rumput 1 karung, hanya saja korban kasihan kepada sang ibu untuk ditinggalkan sendirian, apalagi hujan deras disertai petir. Setelah mendapat rumput dua karung mereka (anak dan ibu) ini langsung memutuskan pulang.
Dalam perjalanan pulang secara beriringan tiba-tiba ada kilat yang menyambar. Nengah Geru merasa suhu di sekitarnya terasa panas, dia pun seketika menoleh ke belakang. Betapa kagetnya Nengah Geru dia sudah melihat anaknya Wayan Darmawan terpental jatuh ke persawahan yang sudah berisi air akibat hujan.
Dalam keadaan panik Nengah Geru tidak bisa berbuat banyak lantaran tidak bisa mengangkat tubuh Wayan Darmawan. Nengah Geru hanya bisa berteriak meminta tolong. Dalam waktu cukup lama atau sejam setelah kejadian, akhirnya ada warga yang lewat membawa sepeda motor. Warga tersebut yang langsung memberitahu keluarga Darmawan. Tepat pukul 18.00 Wita, Wayan Darmawan yang sudah dalam kondisi sadar digotong ke jalan raya dan langsung dibawa ke UGD BRSUD Tabanan dengan mobil. Kapolsek Kediri, AKP Marzel Doni Siahaya, mengatakan warga yang tersambar petir selamat.
Sekarang sedang mendapat perawatan di BRSUD Tabanan. Korban mengalami luka bakar di bagian perut, selangkangan dan sekitar dada. "Korban tersambar petir saat pulang dari nyabit rumput bersama ibunya," tegas AKP Marzel Doni Siahaya.
Sementara itu ditemui di BRSUD Tabanan ruang Bougenville, Wayan Darmawan nampak masih belum sehat. Namun sudah bisa diajak berkomunikasi. "Badan saya masih merasa pegal-pegal dan sakit di bagian pinggang," ujarnya, Senin (16/12).
Kata Darmawan, Minggu sore itu memang ke sawah menyabit rumput membantu sang ibu. Mengingat sejak sang ayah meninggal aktivitas menyambit rumput dilakoni sang ibu Ni Nengah Geru. Sementara Darmawan bekerja sebagai karyawan vila di Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung.
"Sehari-hari saya hanya mengambil rumput saja yang sudah disabit ibu, karena mumpung, Minggu kemarin libur saya ke sawah kasihan ibu saya ke sawah nyabit dalam kondisi hujan," katanya.
Memang waktu menyabit itu sudah hujan disertai petir. Maunya setelah mendapatkan 1 karung rumput pulang, namun Darmawan kasihan meninggalkan sang ibu sendiri. Dan setelah mendapatkan dua karung rumput baru pulang. "Saat akan pulang itu saya tersambar petir. Saat itu saya tidak ingat posisi, apakah sedang berdiri atau jongkok karena sudah lupa," tuturnya.
Sesaat tersambar petir itu Darmawan pun terpental ke tengah sawah yang berisi air. Sempat pingsan beberapa menit kemudian sadar, namun sulit untuk bergerak. Sekujur tubuh utamanya kaki dirasa kaku tidak bisa digerakkan. Sementara Darmawan melihat sang ibu sudah panik karena tidak ada orang lewat untuk menolong.
Namun sekitar sejam berendam di dalam air barulah ada warga yang membawa motor lewat. Saat itu pun Ibu Darmawan memanggil untuk meminta pertolongan. "Ada sejam saya menunggu evakuasi, ibu saya tidak bisa angkat saya karena berat, hanya minta tolong saja, pergi minta tolong juga tidak tega meninggalkan saya," terang Darmawan.
Selang beberapa menit datang keluarga korban, Darmawan kemudian digotong dan dibawa ke BRSUD Tabanan. Darmawan mengalami luka bakar di bagian perut, selangkangan dan ada garis hitam dari perut menuju dada. "Sekarang sudah mendingan, tidak seperti kemarin terasa panas dan masih merasa seperti kesetrum di bagian perut," aku ayah dua anak ini.
Ditambahkan istri korban, Ni Komang Artini,36, bahwa keseharian suaminya memang bekerja di sebuah vila di Seminyak. Karena libur dia membantu sang ibu pergi menyabit, sebab memiliki dua ekor sapi. "Pasca kejadian kami sudah lakukan upacara ngulapin di sawah, semoga suami saya cepat sembuh," harapnya. *des
Pria asal Banjar Delod Sema, Desa Buwit, Kecamatan Kediri, Tabanan ini tersambar petir saat pulang menyabit rumput untuk pakan sapi pada, Minggu (15/12) sore. Akibat sambaran petir itu, Darmawan terpental ke sawah, sejumlah bagian tubuhnya alami luka bakar serius. Saat ini korban yang karyawan sebuah vila di Seminyak, Kuta, Badung ini tengah menjalani perawatan intensif di BRSUD Tabanan.
Informasi yang dihimpun peristiwa tragis ini terjadi pada, Minggu pukul 16.00 Wita. Sebelumnya atau pukul 15.00 Wita, Wayan Darmawan bersama ibunya Ni Nengah Geru, 60, pergi ke sawah untuk menyabit rumput tepatnya di kawasan Subak Mela, Banjar Delod Sema, Desa Buwit, Kediri, Tabanan. Sore itu memang sudah turun hujan. Bahkan sewaktu mereka asyik menyabit rumput juga sudah ada petir menggelegar.
Darmawan sebenarnya berencana pulang sesudah mendapatkan rumput 1 karung, hanya saja korban kasihan kepada sang ibu untuk ditinggalkan sendirian, apalagi hujan deras disertai petir. Setelah mendapat rumput dua karung mereka (anak dan ibu) ini langsung memutuskan pulang.
Dalam perjalanan pulang secara beriringan tiba-tiba ada kilat yang menyambar. Nengah Geru merasa suhu di sekitarnya terasa panas, dia pun seketika menoleh ke belakang. Betapa kagetnya Nengah Geru dia sudah melihat anaknya Wayan Darmawan terpental jatuh ke persawahan yang sudah berisi air akibat hujan.
Dalam keadaan panik Nengah Geru tidak bisa berbuat banyak lantaran tidak bisa mengangkat tubuh Wayan Darmawan. Nengah Geru hanya bisa berteriak meminta tolong. Dalam waktu cukup lama atau sejam setelah kejadian, akhirnya ada warga yang lewat membawa sepeda motor. Warga tersebut yang langsung memberitahu keluarga Darmawan. Tepat pukul 18.00 Wita, Wayan Darmawan yang sudah dalam kondisi sadar digotong ke jalan raya dan langsung dibawa ke UGD BRSUD Tabanan dengan mobil. Kapolsek Kediri, AKP Marzel Doni Siahaya, mengatakan warga yang tersambar petir selamat.
Sekarang sedang mendapat perawatan di BRSUD Tabanan. Korban mengalami luka bakar di bagian perut, selangkangan dan sekitar dada. "Korban tersambar petir saat pulang dari nyabit rumput bersama ibunya," tegas AKP Marzel Doni Siahaya.
Sementara itu ditemui di BRSUD Tabanan ruang Bougenville, Wayan Darmawan nampak masih belum sehat. Namun sudah bisa diajak berkomunikasi. "Badan saya masih merasa pegal-pegal dan sakit di bagian pinggang," ujarnya, Senin (16/12).
Kata Darmawan, Minggu sore itu memang ke sawah menyabit rumput membantu sang ibu. Mengingat sejak sang ayah meninggal aktivitas menyambit rumput dilakoni sang ibu Ni Nengah Geru. Sementara Darmawan bekerja sebagai karyawan vila di Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung.
"Sehari-hari saya hanya mengambil rumput saja yang sudah disabit ibu, karena mumpung, Minggu kemarin libur saya ke sawah kasihan ibu saya ke sawah nyabit dalam kondisi hujan," katanya.
Memang waktu menyabit itu sudah hujan disertai petir. Maunya setelah mendapatkan 1 karung rumput pulang, namun Darmawan kasihan meninggalkan sang ibu sendiri. Dan setelah mendapatkan dua karung rumput baru pulang. "Saat akan pulang itu saya tersambar petir. Saat itu saya tidak ingat posisi, apakah sedang berdiri atau jongkok karena sudah lupa," tuturnya.
Sesaat tersambar petir itu Darmawan pun terpental ke tengah sawah yang berisi air. Sempat pingsan beberapa menit kemudian sadar, namun sulit untuk bergerak. Sekujur tubuh utamanya kaki dirasa kaku tidak bisa digerakkan. Sementara Darmawan melihat sang ibu sudah panik karena tidak ada orang lewat untuk menolong.
Namun sekitar sejam berendam di dalam air barulah ada warga yang membawa motor lewat. Saat itu pun Ibu Darmawan memanggil untuk meminta pertolongan. "Ada sejam saya menunggu evakuasi, ibu saya tidak bisa angkat saya karena berat, hanya minta tolong saja, pergi minta tolong juga tidak tega meninggalkan saya," terang Darmawan.
Selang beberapa menit datang keluarga korban, Darmawan kemudian digotong dan dibawa ke BRSUD Tabanan. Darmawan mengalami luka bakar di bagian perut, selangkangan dan ada garis hitam dari perut menuju dada. "Sekarang sudah mendingan, tidak seperti kemarin terasa panas dan masih merasa seperti kesetrum di bagian perut," aku ayah dua anak ini.
Ditambahkan istri korban, Ni Komang Artini,36, bahwa keseharian suaminya memang bekerja di sebuah vila di Seminyak. Karena libur dia membantu sang ibu pergi menyabit, sebab memiliki dua ekor sapi. "Pasca kejadian kami sudah lakukan upacara ngulapin di sawah, semoga suami saya cepat sembuh," harapnya. *des
1
Komentar