SMKN Abang Kebingungan
Dapat Pesanan Dua Unit Mobil Listrik
Mobil listrik rakitan siswa SMKN Abang diberi nama Subali Skensa.
AMLAPURA, NusaBali
SMK Negeri Abang, Karangasem mendadak dapat pesanan dua unit mobil listrik. Pesanan itu datang dari Kepala Badan Pengelola Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Ida Made Alit, saat memamerkan mobil listrik di acara Jumbara PMR (Jumpa Bhakti Gembira Palang Merah Remaja) IV Karangasem tahun 2019 di parkir Stadion Gunung Agung, Jalan Veteran Amlapura. Mobil listrik itu rencananya digunakan untuk fasilitas wisatawan keliling Objek Wisata Taman Sukasada Ujung.
Ida Made Alit pesan mobil listrik untuk memotivasi siswa SMKN Abang lebih kreatif berkarya, juga menunjang fasilitas pariwisata di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung. Guru SMKN Abang yang menjaga stand, Kadek Dewiq Sri Budiasih, belum bisa berjanji untuk memenuhi pesanan dua mobil listrik itu. Dijelaskan, biaya produksi satu mobil listrik sekitar Rp 60 juta. “Saya koordinasikan dulu, terutama dengan guru teknik kendaraan ringan,” ungkap Sri Budiasih, Senin (16/12).
Plt Kasek SMKN Abang I Wayan Darmayasa membenarkan dapat pesanan dua mobil listrik dari Kepala Badan Pengelola Objek Wisata Taman Sukasada Ujung. Pesanan ini akan dikoordinasikan dengan Ketua Program Keahlian Harsono dan guru TKR I Nengah Edi Imawan. Dikatakan, mobil listrik yang dipamerkan di stand Jumbara PMR itu dirakit bukan untuk dijual, bukan untuk diproduksi massal. Hanya untuk edukasi siswa yang memilih program keahlian teknik kendaraan ringan. “Agak susah melayani pesanan, suku cadangnya per unit senilai Rp 60 juta,” katanya.
Diakui, perakitan mobil listrik dilakukan setelah SMKN Abang dapat bantuan dari Direktorat Pengembangan SMK. Pengerjaannya di bawah pengawasan Tim Pendamping ITB (Institut Teknologi Bandung) tahun 2018. Mobil listrik yang dirakit siswa kelas XI dan kelas XII diberi nama Subali Skensa (Sekolah Kejuruan Satu). Mobil listrik dirakit sejak Mei 2018, kelar September 2018. Awalnya, alumnus SMKN Abang, Edi Imawan mengabdikan ilmunya di SMKN Abang sejak tahun 2015 setelah lulus di Universitas Negeri Yogyakarta jurusan TKR.
Edi Imawan punya ide merakit mobil listrik agar ramah lingkungan dan murah. Mengimplementasikan idenya, Edi Imawan buat proposal diajukan ke ITB Bandung. Sebab di Indonesia, ITB sebagai Tim Pendamping Kelompok Teknologi sebagai barometer pengembangan techno park bagi pengembangan teknologi. Proposal itu disetujui, maka Tim ITB Maria Evita dan Danny Priyadi datang melakukan visitasi (kunjungan) memantau kondisi sekolah, kondisi lab, fasilitas penunjang, dan guru pembina yang memahami teknologi.
Saat visitasi itu, Edi Imawan mempresentasikan proposalnya. Saat presentasi, SMKN Abang juga melibatkan DUDI (dunia usaha dan dunia industri). Setelah Tim ITB setuju sebagai tim pendamping selama merakit mobil listrik, maka sejak Mei 2018 resmi memulai aktivitas merakit mobil listrik. Biaya operasionalnya dari Direktorat Pengembangan SMK. Mobil listrik menggunakan 4 ban untuk kapasitas 1 orang. Jika dihidupkan, tanpa bersuara, kecuali klaksonnya dibunyikan.
Biaya suku cadangnya diperkirakan Rp 25-30 juta per unit, ditambah biaya produksi sekitar Rp 60 juta. Spesifikasi mobil listrik Sketsa yakni kecepatan maksimal 45 kilometer per jam, daya tempuh maksimal 50 km, masa charge baterai 3-5 jam, input charge 450 watt, dinamo 2xBLDC 800 watt, controller kelly controller 150A, baterai 48V sebanyak 80 buah, rem diskbrake, suspensi depan independent, ukuran velg 10, dan ukuran ban 100/90/10. *k16
Ida Made Alit pesan mobil listrik untuk memotivasi siswa SMKN Abang lebih kreatif berkarya, juga menunjang fasilitas pariwisata di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung. Guru SMKN Abang yang menjaga stand, Kadek Dewiq Sri Budiasih, belum bisa berjanji untuk memenuhi pesanan dua mobil listrik itu. Dijelaskan, biaya produksi satu mobil listrik sekitar Rp 60 juta. “Saya koordinasikan dulu, terutama dengan guru teknik kendaraan ringan,” ungkap Sri Budiasih, Senin (16/12).
Plt Kasek SMKN Abang I Wayan Darmayasa membenarkan dapat pesanan dua mobil listrik dari Kepala Badan Pengelola Objek Wisata Taman Sukasada Ujung. Pesanan ini akan dikoordinasikan dengan Ketua Program Keahlian Harsono dan guru TKR I Nengah Edi Imawan. Dikatakan, mobil listrik yang dipamerkan di stand Jumbara PMR itu dirakit bukan untuk dijual, bukan untuk diproduksi massal. Hanya untuk edukasi siswa yang memilih program keahlian teknik kendaraan ringan. “Agak susah melayani pesanan, suku cadangnya per unit senilai Rp 60 juta,” katanya.
Diakui, perakitan mobil listrik dilakukan setelah SMKN Abang dapat bantuan dari Direktorat Pengembangan SMK. Pengerjaannya di bawah pengawasan Tim Pendamping ITB (Institut Teknologi Bandung) tahun 2018. Mobil listrik yang dirakit siswa kelas XI dan kelas XII diberi nama Subali Skensa (Sekolah Kejuruan Satu). Mobil listrik dirakit sejak Mei 2018, kelar September 2018. Awalnya, alumnus SMKN Abang, Edi Imawan mengabdikan ilmunya di SMKN Abang sejak tahun 2015 setelah lulus di Universitas Negeri Yogyakarta jurusan TKR.
Edi Imawan punya ide merakit mobil listrik agar ramah lingkungan dan murah. Mengimplementasikan idenya, Edi Imawan buat proposal diajukan ke ITB Bandung. Sebab di Indonesia, ITB sebagai Tim Pendamping Kelompok Teknologi sebagai barometer pengembangan techno park bagi pengembangan teknologi. Proposal itu disetujui, maka Tim ITB Maria Evita dan Danny Priyadi datang melakukan visitasi (kunjungan) memantau kondisi sekolah, kondisi lab, fasilitas penunjang, dan guru pembina yang memahami teknologi.
Saat visitasi itu, Edi Imawan mempresentasikan proposalnya. Saat presentasi, SMKN Abang juga melibatkan DUDI (dunia usaha dan dunia industri). Setelah Tim ITB setuju sebagai tim pendamping selama merakit mobil listrik, maka sejak Mei 2018 resmi memulai aktivitas merakit mobil listrik. Biaya operasionalnya dari Direktorat Pengembangan SMK. Mobil listrik menggunakan 4 ban untuk kapasitas 1 orang. Jika dihidupkan, tanpa bersuara, kecuali klaksonnya dibunyikan.
Biaya suku cadangnya diperkirakan Rp 25-30 juta per unit, ditambah biaya produksi sekitar Rp 60 juta. Spesifikasi mobil listrik Sketsa yakni kecepatan maksimal 45 kilometer per jam, daya tempuh maksimal 50 km, masa charge baterai 3-5 jam, input charge 450 watt, dinamo 2xBLDC 800 watt, controller kelly controller 150A, baterai 48V sebanyak 80 buah, rem diskbrake, suspensi depan independent, ukuran velg 10, dan ukuran ban 100/90/10. *k16
1
Komentar