Tiga Penyuluh Agama Diganti
Teknis penyuluhan agama Hindu ke depan dengan pementasan seni bondres.
AMLAPURA, NusaBali
Tiga penyuluh Agama Hindu non PNS diganti. Dua orang dinilai kerjanya kurang baik sehingga diberhentikan, seorang lagi karena mengundurkan diri. Kantor Kementerian Agama Karangasem menggelar seleksi untuk mencari penggantinya, Senin – Selasa (16-17/12). Pengumuman hasil seleksi digelar di kantor setempat, Rabu (18/12). Tiga peraih skor tertinggi dinyatakan lulus yakni I Wayan Finxi Widanta, I Wayan Mertayasa, dan Desak Made Alit Armini. Ketua Panitia Seleksi juga menetapkan empat lulus cadangan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini MAg didampingi Kasi Urusan Agama Hindu Dr Ida Made Pidada Manuaba SAg MSi mengatakan memiliki 65 tenaga penyuluh. Belakangan ini, dua tenaga penyuluh kinerjanya dinilai kurang baik sehingga keduanya diberhentikan. Satu tenaga penyuluh lagi mengundurkan diri. Sehingga tiga tenaga penyuluh lowong. Awalnya ada 22 orang pelamar, namun yang hadir ikut tes tulis, wawancara, dan tes bakat hanya 20 orang.
Selama tes diawasi langsung Kasubdit Kepenyuluhan Dirjen Bimas Hindu Republik Indonesia Desak Putu Sri Astiti, Kepala Bidang Urusan Hindu Kanwil Agama Provinsi Bali Dewa Made Nida Udiana, Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem Dr Ni Nengah Rustini MAg, dan Kasi Urusan Hindu Kemenag Karangasem Dr Ida Made Pidada Manuaba. Ketua Panitia I Gede Sugi Widnyana dan Sekretaris Panitia Ni Putu Restiasih.
Tiga peraih skor tertinggi dinyatakan lulus yakni I Wayan Finxi Widanta skor 466, masing-masing hasil tes tulis 68 dan tes wawancara 398. I Wayan Mertayasa dengan skor 461 masing-masing tes tulis 70 dan tes wawancara 291, dan Desak Made Alit Armini skor 449, masing-masing tes tulis skor 88 dan tes wawancara 361.
Panitia menetapkan pula empat lulus cadangan. Masing-masing I Ketut Tomy Vijay Mahayasa skor 448, I Kadek Punia Santika skor 430, I Ketut Suardana skor 414, dan I Kadek Kartika Yasa skor 413. “Bagi yang lulus cadangan masih tetap berpeluang direkrut jadi penyuluh Agama Hindu, jika nantinya ada yang mengundurkan diri,” kata Dr Rustini. Sementara Ida Made Pidada Manuaba menambahkan, semua peserta testing rata-rata memiliki kemampuan pengetahuan agama yang standar. “Hanya mereka yang memiliki keahlian keterampilan yang lulus seperti pintar mawirama, dharma wacana, menari, menabuh dan sebagainya. Sebab, bakat itu juga dikembangkan di daerah binaannya,” kata Ida Made Pidada Manuaba.
Dikatakan, teknis penyuluhan ke depan dikemas melalui media seni bondres. Hanya dengan seni bondres, masyarakat lebih antusias menonton, menyimak materi agama, selain menghibur, dan materi penyuluhan bisa diterima masyarakat. “Selama ini kesannya masyarakat jenuh diberikan penyuluhan dengan metode ceramah,” katanya. Tahun lalu tercatat 6 penyuluh non PNS mundur dengan berbagai alasan. Ada yang lulus sebagai CPNS diangkat sebagai dosen, sebagai guru agama, sebagai penyuluh PNS di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, dan sebagainya. Saat itu juga telah dilakukan pengisian melalui seleksi. *k16
Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini MAg didampingi Kasi Urusan Agama Hindu Dr Ida Made Pidada Manuaba SAg MSi mengatakan memiliki 65 tenaga penyuluh. Belakangan ini, dua tenaga penyuluh kinerjanya dinilai kurang baik sehingga keduanya diberhentikan. Satu tenaga penyuluh lagi mengundurkan diri. Sehingga tiga tenaga penyuluh lowong. Awalnya ada 22 orang pelamar, namun yang hadir ikut tes tulis, wawancara, dan tes bakat hanya 20 orang.
Selama tes diawasi langsung Kasubdit Kepenyuluhan Dirjen Bimas Hindu Republik Indonesia Desak Putu Sri Astiti, Kepala Bidang Urusan Hindu Kanwil Agama Provinsi Bali Dewa Made Nida Udiana, Kepala Kantor Kementerian Agama Karangasem Dr Ni Nengah Rustini MAg, dan Kasi Urusan Hindu Kemenag Karangasem Dr Ida Made Pidada Manuaba. Ketua Panitia I Gede Sugi Widnyana dan Sekretaris Panitia Ni Putu Restiasih.
Tiga peraih skor tertinggi dinyatakan lulus yakni I Wayan Finxi Widanta skor 466, masing-masing hasil tes tulis 68 dan tes wawancara 398. I Wayan Mertayasa dengan skor 461 masing-masing tes tulis 70 dan tes wawancara 291, dan Desak Made Alit Armini skor 449, masing-masing tes tulis skor 88 dan tes wawancara 361.
Panitia menetapkan pula empat lulus cadangan. Masing-masing I Ketut Tomy Vijay Mahayasa skor 448, I Kadek Punia Santika skor 430, I Ketut Suardana skor 414, dan I Kadek Kartika Yasa skor 413. “Bagi yang lulus cadangan masih tetap berpeluang direkrut jadi penyuluh Agama Hindu, jika nantinya ada yang mengundurkan diri,” kata Dr Rustini. Sementara Ida Made Pidada Manuaba menambahkan, semua peserta testing rata-rata memiliki kemampuan pengetahuan agama yang standar. “Hanya mereka yang memiliki keahlian keterampilan yang lulus seperti pintar mawirama, dharma wacana, menari, menabuh dan sebagainya. Sebab, bakat itu juga dikembangkan di daerah binaannya,” kata Ida Made Pidada Manuaba.
Dikatakan, teknis penyuluhan ke depan dikemas melalui media seni bondres. Hanya dengan seni bondres, masyarakat lebih antusias menonton, menyimak materi agama, selain menghibur, dan materi penyuluhan bisa diterima masyarakat. “Selama ini kesannya masyarakat jenuh diberikan penyuluhan dengan metode ceramah,” katanya. Tahun lalu tercatat 6 penyuluh non PNS mundur dengan berbagai alasan. Ada yang lulus sebagai CPNS diangkat sebagai dosen, sebagai guru agama, sebagai penyuluh PNS di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, dan sebagainya. Saat itu juga telah dilakukan pengisian melalui seleksi. *k16
Komentar