Artidjo dan Ruki Disebut Jadi Dewas KPK
Presiden Jokowi pastikan yang terpilih adalah orang-orang baik
JAKARTA, NusaBali
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut baik nama-nama calon anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terutama Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar.
Selain Artidjo Alkostar, Jokowi juga menyebut hakim Albertina Ho, hingga mantan ketua KPK Taufiequrachman Ruki berpeluang menjadi anggota dewan pengawas.
"Ya bagus lah kalau Pak Artidjo, karena kita kenal sangat bagus ya," kata Agus Rahardjo di Gedung KPK C-1, Jakarta, Rabu (18/12).
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Alex mengatakan nantinya ada tiga hakim di KPK jika Artidjo benar-benar dilantik sebagai anggota Dewan Pengawas KPK.
"Komitmen Pak Artidjo tinggi untuk korupsi. Bagus lah nanti berarti ada tiga hakim yang di KPK, ada Pak Nawawi, saya, Pak Artidjo," kata Alex pada kesempatan yang sama.
Alex berharap anggota Dewas KPK yang memiliki kewenangan luas tak bekerja di luar kendali. Sementara Ruki, kata Alex, merupakan sosok berpengalaman di KPK. Ia menjadi ketua KPK pertama dan sempat menjadi pelaksana tugas menggantikan Abraham Samad pada 2015 lalu.
Menurutnya, Ruki mengetahui proses kerja di internal lembaga antirasuah. Alex menyatakan ketika terdapat sesuatu yang keluar dari ketentuan, Ruki bisa mengingatkan karena pengalamannya di KPK.
"Kalau ada pimpinan yang sudah mulai melenceng-melenceng yang ada indikasi melanggar kode etik ingatkan dong. Kan nanti pelanggaran etik pegawai dan pimpinan kan yang memproses dewas," ujarnya.
Namun, Alex belum begitu mengenal Albertina Ho. Ia mengaku hanya mengetahui Albertina Ho merupakan salah satu hakim yang menangani perkara mantan pegawai pajak Gayus Tambunan.
"Terkait dengan pribadi belum pernah saya," tuturnya.
Alex menjamin keberadaan Dewas tak akan menghambat kerja KPK. Ia berjanji ketika ada yang melenceng dari anggota Dewas KPK akan menyampaikan kepada wartawan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah mengantongi sejumlah nama untuk didapuk sebagai anggota Dewan Pengawas KPK. Mereka akan dilantik bersama pimpinan KPK yang baru pada 20 Desember besok.
Presiden memastikan bahwa orang-orang yang terpilih sebagai Dewan Pengawas adalah orang-orang yang baik.
Nama-nama calon anggota Dewan Pengawas yang disebut Jokowi antara lain mantan Hakim Agung Mahkamah Agung Artidjo Alkostar, Hakim Albertina Ho, dan mantan Ketua KPK Taufiequerachman Ruki. Meski begitu, nama-nama tersebut masih belum final.
"Dewan Pengawas KPK ya nama-nama sudah masuk tapi belum difinalkan karena kan hanya 5, ada dari hakim, jaksa, mantan KPK, ada dari ekonom, akademisi, ahli pidana," kata Jokowi dalam diskusi dengan wartawan di Balikpapan, Kaltim, Rabu (18/12) dikutip dari Antara. Namun menurut ICW, Jokowi tidak mengerti cara untuk memperkuat lembaga antirasuah.
"Siapapun yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Dewan Pengawas KPK tidak akan mengurangi sedikit pun penilaian kami bahwa Presiden tidak memahami bagaimana cara memperkuat KPK dan memang berniat untuk menghancurkan lembaga antikorupsi itu," kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana kepada wartawan, seperti dilansir detik, Rabu (18/12).
Saat ditanya ada tidaknya sosok yang pantas menjadi Dewas KPK, ICW menyebut tidak ada. Dia menegaskan pihaknya menolak konsep Dewas KPK. "Nggak ada, karena kita menolak konsep Dewan Pengawas," pungkas dia. *
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut baik nama-nama calon anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terutama Mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar.
Selain Artidjo Alkostar, Jokowi juga menyebut hakim Albertina Ho, hingga mantan ketua KPK Taufiequrachman Ruki berpeluang menjadi anggota dewan pengawas.
"Ya bagus lah kalau Pak Artidjo, karena kita kenal sangat bagus ya," kata Agus Rahardjo di Gedung KPK C-1, Jakarta, Rabu (18/12).
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Alex mengatakan nantinya ada tiga hakim di KPK jika Artidjo benar-benar dilantik sebagai anggota Dewan Pengawas KPK.
"Komitmen Pak Artidjo tinggi untuk korupsi. Bagus lah nanti berarti ada tiga hakim yang di KPK, ada Pak Nawawi, saya, Pak Artidjo," kata Alex pada kesempatan yang sama.
Alex berharap anggota Dewas KPK yang memiliki kewenangan luas tak bekerja di luar kendali. Sementara Ruki, kata Alex, merupakan sosok berpengalaman di KPK. Ia menjadi ketua KPK pertama dan sempat menjadi pelaksana tugas menggantikan Abraham Samad pada 2015 lalu.
Menurutnya, Ruki mengetahui proses kerja di internal lembaga antirasuah. Alex menyatakan ketika terdapat sesuatu yang keluar dari ketentuan, Ruki bisa mengingatkan karena pengalamannya di KPK.
"Kalau ada pimpinan yang sudah mulai melenceng-melenceng yang ada indikasi melanggar kode etik ingatkan dong. Kan nanti pelanggaran etik pegawai dan pimpinan kan yang memproses dewas," ujarnya.
Namun, Alex belum begitu mengenal Albertina Ho. Ia mengaku hanya mengetahui Albertina Ho merupakan salah satu hakim yang menangani perkara mantan pegawai pajak Gayus Tambunan.
"Terkait dengan pribadi belum pernah saya," tuturnya.
Alex menjamin keberadaan Dewas tak akan menghambat kerja KPK. Ia berjanji ketika ada yang melenceng dari anggota Dewas KPK akan menyampaikan kepada wartawan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku telah mengantongi sejumlah nama untuk didapuk sebagai anggota Dewan Pengawas KPK. Mereka akan dilantik bersama pimpinan KPK yang baru pada 20 Desember besok.
Presiden memastikan bahwa orang-orang yang terpilih sebagai Dewan Pengawas adalah orang-orang yang baik.
Nama-nama calon anggota Dewan Pengawas yang disebut Jokowi antara lain mantan Hakim Agung Mahkamah Agung Artidjo Alkostar, Hakim Albertina Ho, dan mantan Ketua KPK Taufiequerachman Ruki. Meski begitu, nama-nama tersebut masih belum final.
"Dewan Pengawas KPK ya nama-nama sudah masuk tapi belum difinalkan karena kan hanya 5, ada dari hakim, jaksa, mantan KPK, ada dari ekonom, akademisi, ahli pidana," kata Jokowi dalam diskusi dengan wartawan di Balikpapan, Kaltim, Rabu (18/12) dikutip dari Antara. Namun menurut ICW, Jokowi tidak mengerti cara untuk memperkuat lembaga antirasuah.
"Siapapun yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Dewan Pengawas KPK tidak akan mengurangi sedikit pun penilaian kami bahwa Presiden tidak memahami bagaimana cara memperkuat KPK dan memang berniat untuk menghancurkan lembaga antikorupsi itu," kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana kepada wartawan, seperti dilansir detik, Rabu (18/12).
Saat ditanya ada tidaknya sosok yang pantas menjadi Dewas KPK, ICW menyebut tidak ada. Dia menegaskan pihaknya menolak konsep Dewas KPK. "Nggak ada, karena kita menolak konsep Dewan Pengawas," pungkas dia. *
1
Komentar