Duplikasi Jembatan Tukadaya Dibuka Sebelum Libur Nataru
Proyek duplikasi jembatan Tukadaya di Jalan Umum Denpasar – Gilimanuk, perbatasan antara Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya dengan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, telah rampung digarap.
NEGARA, NusaBali
Duplikasi jembatan yang telah diserahterimakan kontraktor kepada pihak Balai Besar Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, ini rencananya akan dibuka sebelum libur Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru), 25 Desember nanti.
Dari pemantauan pada Selasa (17/12), duplikasi jembatan di timur Jembatan Tukadaya yang menelan anggaran Rp 14. 393.173.000, ini telah selesai namun masih ditutup water barrier dan plang. Pengaspalan, marka jalan, dan guard rail atau sisi pengaman jembatan, sudah lengkap. Namun areal sekitar jembatan yang baru, masih tampak kotor di beberapa titik. “Pengerjaan sudah 100 persen. Senin (16/12) sudah PHO (provisional hand over atau serah terima pertama kontrakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen),” ujar Agung Sastra, staf dari PT Tri Jaya Nasional selaku kontraktor proyek duplikasi jembatan tersebut, Selasa (17/12).
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 03 Jalan Nasional Cekik – Batas Kota Tabanan BBPJN VIII Grace Agustina Togatorop, yang dikonfirmasi secara terpisah pada Selasa kemarin, mengakui proyek duplikasi jembatan Tukadaya sudah rampung secara fisik, dan masih dalam proses administrasi. Dari hasil pengecekan sebelumnya, ada beberapa perbaikan yang masih perlu dilakukan, namun tidak begitu teknis. Seperti marka dan guard rail. Untuk perbaikan ringan itu dipastikan sudah rampung dalam waktu dekat ini. “Kalau fisik sudah selesai. Tinggal ada perbaikan-perbaikan kecil,” ujarnya.
Sesuai kontrak, kata Grace, waktu pengerjaan duplikasi jembatan yang dimulai Maret 2019 ini adalah sampai 25 Desember 2019 atau bertepatan Hari Raya Natal. Namun duplikasi jembatan dengan panjang bentang 40 meter ini direncanakan dibuka sebelum Hari Raya Natal, sehingga bisa mendukung kelancaran arus lalu lintas saat angkutan libur Nataru nanti. “Sebelum Natal sudah akan dibuka. Sebelum dibuka, tidak ada uji coba karena jembatannya itu jembatan konvensional. Tetapi nanti begitu sudah benar-benar siap, tinggal dibuka,” ucapnya.
Seperti diketahui, pembangunan duplikasi jembatan ini bertujuan mengurangi kepadatan arus lalu lintas maupun beban di jembatan yang lama. Nantinya, arus lalu lintas dari kedua arah Denpasar – Gilimanuk, yang sebelumnya sama-sama melintasi jembatan yang lama, akan dibagi setelah adanya jembatan baru tersebut. Jembatan baru akan digunakan arus lalu lintas dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Sedangkan jembatan yang lama, akan digunakan arus lalu lintas dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. *ode
Dari pemantauan pada Selasa (17/12), duplikasi jembatan di timur Jembatan Tukadaya yang menelan anggaran Rp 14. 393.173.000, ini telah selesai namun masih ditutup water barrier dan plang. Pengaspalan, marka jalan, dan guard rail atau sisi pengaman jembatan, sudah lengkap. Namun areal sekitar jembatan yang baru, masih tampak kotor di beberapa titik. “Pengerjaan sudah 100 persen. Senin (16/12) sudah PHO (provisional hand over atau serah terima pertama kontrakan kepada Pejabat Pembuat Komitmen),” ujar Agung Sastra, staf dari PT Tri Jaya Nasional selaku kontraktor proyek duplikasi jembatan tersebut, Selasa (17/12).
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 03 Jalan Nasional Cekik – Batas Kota Tabanan BBPJN VIII Grace Agustina Togatorop, yang dikonfirmasi secara terpisah pada Selasa kemarin, mengakui proyek duplikasi jembatan Tukadaya sudah rampung secara fisik, dan masih dalam proses administrasi. Dari hasil pengecekan sebelumnya, ada beberapa perbaikan yang masih perlu dilakukan, namun tidak begitu teknis. Seperti marka dan guard rail. Untuk perbaikan ringan itu dipastikan sudah rampung dalam waktu dekat ini. “Kalau fisik sudah selesai. Tinggal ada perbaikan-perbaikan kecil,” ujarnya.
Sesuai kontrak, kata Grace, waktu pengerjaan duplikasi jembatan yang dimulai Maret 2019 ini adalah sampai 25 Desember 2019 atau bertepatan Hari Raya Natal. Namun duplikasi jembatan dengan panjang bentang 40 meter ini direncanakan dibuka sebelum Hari Raya Natal, sehingga bisa mendukung kelancaran arus lalu lintas saat angkutan libur Nataru nanti. “Sebelum Natal sudah akan dibuka. Sebelum dibuka, tidak ada uji coba karena jembatannya itu jembatan konvensional. Tetapi nanti begitu sudah benar-benar siap, tinggal dibuka,” ucapnya.
Seperti diketahui, pembangunan duplikasi jembatan ini bertujuan mengurangi kepadatan arus lalu lintas maupun beban di jembatan yang lama. Nantinya, arus lalu lintas dari kedua arah Denpasar – Gilimanuk, yang sebelumnya sama-sama melintasi jembatan yang lama, akan dibagi setelah adanya jembatan baru tersebut. Jembatan baru akan digunakan arus lalu lintas dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Sedangkan jembatan yang lama, akan digunakan arus lalu lintas dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. *ode
Komentar