Tersulut Emosi, Keponakan Bacok Paman
Lantaran tersulut emosi, Sang Made Sujatiyasa, 40, asal Dusun Penida Kaja, Desa Tembuku, Bangli yang tengah menjalani pengobatan jalan karena mengalami gangguan jiwa, nekat membacok pamannya Sang Ketut Giur,65, Senin (9/11) malam.
BANGLI, NusaBali
Akibat tebasan golok itu, korban mengalami luka robek pada dada kiri. Korban yang dalam keadaan luka parah dilarikan ke RSUD Bangli oleh keluarganya, sementara pelaku yang merasa bersalah langsung menyerahkan diri ke rumah Kepala Dusun (Kadus) Penida Kaja.
Kapolsek Tembuku, AKP Made Adi Suryawan saat dikonfirmasi mengungkapkan kejadian itu berawal pada Senin, sekitar pukul 20.00 Wita. Saat pelaku, Sang Made Sujatiyasa duduk-duduk di teras rumah, tiba-tiba dihampiri korban yang juga pamannya Sang Ketut Giur. Saat itu Giur meminta agar pelaku tidak lagi tinggal di rumah tersebut, sebab rumahitu dibangun oleh Giur.
Namun Sujatiyasa tak terima sehingga terjadi percekcokan dan saling tantang. “Korban yang tersulut emosi lalu mengambil sebilah balok kayu kopi sepanjang 1 meter,” ungkap Kapolsek AKP Adi Suryawan, Selasa (10/11). Melihat pamannya mengambil balok kayu, pelaku yang memiliki dua orang anak ini merasa takut dan lari menuju tegalan di belakang rumah. Ternyata pelaku lari untuk mengambil golok yang berada di dapur, kemudian balik lagi ke rumah dengan maksud menakut-nakuti korban. Namun, korban malah memukul pelaku dengan menggunakan sepeda kecil yang berada di halaman rumah.
“Serangan korban dapat ditangkis pelaku dengan menggunakan tangan kirinya, namun dalam satu kesempatan pelaku langsung mengayunkan goloknya yang tepat mengenai dada kiri korban,” kata AKP Adi Suryawan. Mengetahui korban terluka, pelaku langsung kabur dan karena merasa bersalah dia lalu menyerahkan diri ke rumah Kadus Penida Kaja. Sementara korban yang mengalami luka robek sepanjang 12 centimeter langsung dilarikan ke RSUD Bangli. Namun setelah mendapat perawatan intensif, pada malam itu juga korban dibolehkan pulang.
“Berdasarkan keterangan dari masyarakat dan juga pihak keluarga, diketahui kalau pelaku tengah mengidap gangguan jiwa. Bahkan sudah beberapa kali menjalani perawatn di RSJP Bangli. Pelaku saat ini diamankan di Mapolsek Tembuku,” sebutnya. Sementara informasi yang dihimpun menyebutkan korban Sujatiyasa merupakan adik kandung ayah pelaku. Antara pelaku dan korban (pamannya) memang sering cekcok, namun tidak sampai parah.
Antara pelaku dan korban tinggal dalam satu pekarangan rumah. Pelaku bekerja serabutan tergantung musim apa yang lagi ngetren. “Kalau sebelumnya pelaku sempat bekerja bikin bonsai, namun sekarang bekerja mengasah batu akik,” ujar seorang sumber.
Sementara korban Giur merupakan bujang tua yang kesehariannya menghabiskan waktunya berkebun di ladang yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya.
Komentar