Mubazir, Aparat Cabut Rambu di Ceking
Beberapa rambu lalu lintas berupa larangan parkir di area kawasan Ceking, dicabut.
GIANYAR, NusaBali
Kemacetan arus lalulintas di kawasan objek wisata Rice Terrace (sawah berundak-undak) Ceking, Desa Tegallalang, Gianyar, terus menjadi sorotan banyak pihak. Beberapa kebijakan coba dilakukan untuk mengurai kemacetan, terutama saat musim liburan dan kunjungan wisata cukup tinggi. Toh, kemacetan makin menjadi-jadi
Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Infokom) Gianyar, dan unsur pimpinan Kecamatan Tegallalang dan pengelola objek wisata Ceking sempat melakukan pertemuan untuk mencari solusi kemacetan ini, beberapa lalu. Minggu (31/7), Kapolsek Tegallalang AKP I Putu Gede Ardana mengungkapkan, pada pertemuan itu terungkap kondisi nyata di objek Ceking bahwa wisatawan cukup antusias berkunjung ke objek wisata ini. Kendaraan roda empat dan roda dua makin membeludak. Rapat menyepakati, beberapa rambu-rambu lalu lintas berupa larangan parkir di area kawasan Ceking, dicabut. Rambu yang dicabut di lokasi yang lebar jalannya cukup luas dan masih bisa digunakan untuk parkir dalam keadaan mendesak. Lokasi tersebut bisa digunakan untuk parkir ketika sentral parkir yang disediakan penuh. "Tidak semua rambu dicabut, karena ada titik-titik yang rawan dan harus dipasang rambu larangan parkir," ungkap AKP Ardana.
Kata Ardana, peserta rapat juga mengusulkan pembuatan zona parkir serta garis berhenti sementara, dan pembuatan patok pada larangan parkir. Upaya lain, pengalihan arus lalin secara selektif melalui Jalur Banjar Gagah, Desa Tegallalang dengan dipasang rambu atau petunjuk. Para pengemudi yang mengatar wisatawan tidak diperkenankan memutar arah di lokasi objek, karena hal itu akan memicu kemacetan arus kendaraan.
Selain itu, sosialisasi kepada para pedagang di areal objek Ceking agar tidak melakukan penurunan barang ketika jam padat. Karena saat penurunan barang memerlukan waktu cukup lama dan akan menghambat gerak arus lalu lintas.
Kapolsek Ardana menambahkan, personel yang bertugas di areal objek Ceking ditambah saat aktivitas wisatawan ramai. Ketegasan petugas parkir juga sangat mementukan untuk ketertiban di areal objek wisata, terutama parkir kendaraan roda empat. ‘’Hasil koordinasi ini hanya upaya mengurai kemacetan jangka pendek,’’ katanya.
Kata dia, upaya jangka panjang pihak pengelola sedang mengupayakan penambahan sentral parkir sehingga tidak ada lagi yang parkir di bahu jalan. * Cr62
Kemacetan arus lalulintas di kawasan objek wisata Rice Terrace (sawah berundak-undak) Ceking, Desa Tegallalang, Gianyar, terus menjadi sorotan banyak pihak. Beberapa kebijakan coba dilakukan untuk mengurai kemacetan, terutama saat musim liburan dan kunjungan wisata cukup tinggi. Toh, kemacetan makin menjadi-jadi
Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Infokom) Gianyar, dan unsur pimpinan Kecamatan Tegallalang dan pengelola objek wisata Ceking sempat melakukan pertemuan untuk mencari solusi kemacetan ini, beberapa lalu. Minggu (31/7), Kapolsek Tegallalang AKP I Putu Gede Ardana mengungkapkan, pada pertemuan itu terungkap kondisi nyata di objek Ceking bahwa wisatawan cukup antusias berkunjung ke objek wisata ini. Kendaraan roda empat dan roda dua makin membeludak. Rapat menyepakati, beberapa rambu-rambu lalu lintas berupa larangan parkir di area kawasan Ceking, dicabut. Rambu yang dicabut di lokasi yang lebar jalannya cukup luas dan masih bisa digunakan untuk parkir dalam keadaan mendesak. Lokasi tersebut bisa digunakan untuk parkir ketika sentral parkir yang disediakan penuh. "Tidak semua rambu dicabut, karena ada titik-titik yang rawan dan harus dipasang rambu larangan parkir," ungkap AKP Ardana.
Kata Ardana, peserta rapat juga mengusulkan pembuatan zona parkir serta garis berhenti sementara, dan pembuatan patok pada larangan parkir. Upaya lain, pengalihan arus lalin secara selektif melalui Jalur Banjar Gagah, Desa Tegallalang dengan dipasang rambu atau petunjuk. Para pengemudi yang mengatar wisatawan tidak diperkenankan memutar arah di lokasi objek, karena hal itu akan memicu kemacetan arus kendaraan.
Selain itu, sosialisasi kepada para pedagang di areal objek Ceking agar tidak melakukan penurunan barang ketika jam padat. Karena saat penurunan barang memerlukan waktu cukup lama dan akan menghambat gerak arus lalu lintas.
Kapolsek Ardana menambahkan, personel yang bertugas di areal objek Ceking ditambah saat aktivitas wisatawan ramai. Ketegasan petugas parkir juga sangat mementukan untuk ketertiban di areal objek wisata, terutama parkir kendaraan roda empat. ‘’Hasil koordinasi ini hanya upaya mengurai kemacetan jangka pendek,’’ katanya.
Kata dia, upaya jangka panjang pihak pengelola sedang mengupayakan penambahan sentral parkir sehingga tidak ada lagi yang parkir di bahu jalan. * Cr62
1
Komentar