Adian Napitupulu Kolaps Saat di Pesawat
Anggota Fraksi PDIP DPR RI, Adian Napitupulu, kolaps saat terbang dari Ja-karta ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah dalam rangka melakukan kunjungan kerja bersama Komisi I.
JAKARTA, NusaBali
Politisi PDIP yang dikenal jago debat ini pun dilarikan ke rumah sakit pasca kena serangan jantung di pesawat.
Rombongan Komisi I DPR RI termasuk di dalamnya Adian Napitupulu diketa-hui bertolak dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten ke Palangka Raya, Kamis subuh pukul 05.10 WIB. Menurut salah seorang anggo-ta Komisi I DPR RI yang ikut terbang, Syaifullah Tamliha, Adian Napitupulu kolaps sekitar 30 menit setelah penerbangan.
"Berangkat kan naik pesawat tektok, tadi jam 05.50 WIB terbangnya. Kurang lebih setengah jam setelahnya, langsung kejadian," ungkap Syaifullah Tamliha saat dihubungi detikcom kemarin. "Dia (Adian) duduk di belakang. Untung ada dokter, salah seorang tenaga medis. Kayaknya bisa diinfus, kemudian dikasi Oksigen, dan pesawat meningkatkan kecepatannya.”
Paparan serupa juga disampaikan politisi PDIP) lainnya, Eva Kusuma Sundari. Menurut Eva, Adian ditolong oleh Rudianto Tjen, politisi PDIP anggota Komisi I DPR RI yang kebetulan seorang dokter.
"(Kolaps) saat kunker ke Palangka Raya, dia (Adian) kolaps dalam pesawat. Tapi, untungnya ada Pak Rudi Tjen, dokter yang juga dalan rombongan. Terus, Adian langsung dirawat," ungkap Eva. Menurut Eva, Adian memang memiliki penyakit jantung. "Sakitnya heart attack, jantung, memang ada problem karena sudah pasang ring 5," katanya.
Sementara itu, setibanya di Palangka Raya, Adian awalnya dibawa ke RS Mu-hammadiyah. Namun, Adian kemudian dipindahkan perawatannya ke RSUD Doris Sylvanus, Palang Karaya.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan dokter ahli jantung sudah langsung menangani Adian di RSUD Doris Sylvanus. "Pihak RS langsung me-nugaskan dokter ahli jantung Dr Mangap Sitorus untuk menangani (Adian). Wakil Direktur RSUD Doris, yakni Dr Theodorus, juga ikut mengobservasinya," papar Hasto secara terpisah di Jakarta, Kamis kemarin.
Menurut Hasto, Adian hingga kemarin sore masih dalam perawatan dokter un-tuk menstabilkan kondisi badannya terlebih dulu. PDIP berharap kondisi Adian kembali stabil. Rencananya, Adian yang notabene aktivis '98 akan dibawa ke Jakarta untuk dirujuk ke RS Medistra guna penanganan lebih lanjut.
"Kami menyadari sepenuhnya penanganan lebih intensif dengan fasilitas lebih lengkap, perlu segera dilakukan. Maka itu, direncanakan sore ini (kemarin) pu-kul 15.30 WIB, pesawat khusus dari Jakarta tiba di Palangka Raya. Selanjutnya, pesawat itu akan membawa Bung Adian akan ke ke RS Medistra di Jakarta untuk dilakukan penanganan," tandas Hasto.
Keluarga besar PDIP pun meminta doa untuk salah satu kader terbaiknya yang kolaps di pesawat tersebut. Hasto juga mengapresiasi banyaknya dukungan yang diberikan Adian dari masyarakat.
"Penjelasan ini kami sampaikan mengingat begitu besar atensi dari masyarakat dan teman-teman media yang menanyakan hal tersebut. Semangat juang yang begitu besar yang dimiliki oleh Bung Adian dan ketekunannya pada jalan kerakyatan yang dipilihnya, akan menjadi salah satu obat bagi kesembuhannya. Mohon doanya," pinta Hasto.
Adian Napitupulu merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Kristen In-donesia (UKI) Jakarta tahun 1991. Suami dari Dorotea Eliana Indah ini dikenal aktif selama masa perkuliahan. Bahkan, pada 1995 Adian ikut demonstrasi solidaritas terhadap Sri Bintang Pamungkas yang berakhir dengan penangkapan dan interogasi.
Selama ini, Adian dikenal sebagai salah satu kader terbaik PDIP yang jago urusan debat dengan siapa pun. Namun, tak banyak orang tahu kalau Adian menderita sakit jantung. Sebelum serangan jantung di pesawat kemarin pagi, Adian telah melakukan operasi pemasangan ring pada jantungnya. Ring yang dipasang di jantungnya sebanyak 5 unit.
Sementara itu, kolega Adian sesama PDIP, Rudianto Tjen, menyebut koleganya itu hanya kelelahan. Menurut Tjen yang notabene seorang dokter, apa yang dialami Adian di pesawat kemarin, bukan serangan jantung. "Bukan (sakit) jantung, tapi hanya lemas kelelahan. Mungkin kurang tidur, karena take off pukul 05.40 WIB," kata Tjen kepada wartawan, Kamis kemarin.
Tjen menyebutkan, Adian sudah dirawat di salah satu rumah sakit di Palangka Raya. "Sekarang sudah mulai pulih, sedang tertidur, rekam medik baik-baik saja. Rekam jantung normal," katanya. *
Rombongan Komisi I DPR RI termasuk di dalamnya Adian Napitupulu diketa-hui bertolak dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten ke Palangka Raya, Kamis subuh pukul 05.10 WIB. Menurut salah seorang anggo-ta Komisi I DPR RI yang ikut terbang, Syaifullah Tamliha, Adian Napitupulu kolaps sekitar 30 menit setelah penerbangan.
"Berangkat kan naik pesawat tektok, tadi jam 05.50 WIB terbangnya. Kurang lebih setengah jam setelahnya, langsung kejadian," ungkap Syaifullah Tamliha saat dihubungi detikcom kemarin. "Dia (Adian) duduk di belakang. Untung ada dokter, salah seorang tenaga medis. Kayaknya bisa diinfus, kemudian dikasi Oksigen, dan pesawat meningkatkan kecepatannya.”
Paparan serupa juga disampaikan politisi PDIP) lainnya, Eva Kusuma Sundari. Menurut Eva, Adian ditolong oleh Rudianto Tjen, politisi PDIP anggota Komisi I DPR RI yang kebetulan seorang dokter.
"(Kolaps) saat kunker ke Palangka Raya, dia (Adian) kolaps dalam pesawat. Tapi, untungnya ada Pak Rudi Tjen, dokter yang juga dalan rombongan. Terus, Adian langsung dirawat," ungkap Eva. Menurut Eva, Adian memang memiliki penyakit jantung. "Sakitnya heart attack, jantung, memang ada problem karena sudah pasang ring 5," katanya.
Sementara itu, setibanya di Palangka Raya, Adian awalnya dibawa ke RS Mu-hammadiyah. Namun, Adian kemudian dipindahkan perawatannya ke RSUD Doris Sylvanus, Palang Karaya.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan dokter ahli jantung sudah langsung menangani Adian di RSUD Doris Sylvanus. "Pihak RS langsung me-nugaskan dokter ahli jantung Dr Mangap Sitorus untuk menangani (Adian). Wakil Direktur RSUD Doris, yakni Dr Theodorus, juga ikut mengobservasinya," papar Hasto secara terpisah di Jakarta, Kamis kemarin.
Menurut Hasto, Adian hingga kemarin sore masih dalam perawatan dokter un-tuk menstabilkan kondisi badannya terlebih dulu. PDIP berharap kondisi Adian kembali stabil. Rencananya, Adian yang notabene aktivis '98 akan dibawa ke Jakarta untuk dirujuk ke RS Medistra guna penanganan lebih lanjut.
"Kami menyadari sepenuhnya penanganan lebih intensif dengan fasilitas lebih lengkap, perlu segera dilakukan. Maka itu, direncanakan sore ini (kemarin) pu-kul 15.30 WIB, pesawat khusus dari Jakarta tiba di Palangka Raya. Selanjutnya, pesawat itu akan membawa Bung Adian akan ke ke RS Medistra di Jakarta untuk dilakukan penanganan," tandas Hasto.
Keluarga besar PDIP pun meminta doa untuk salah satu kader terbaiknya yang kolaps di pesawat tersebut. Hasto juga mengapresiasi banyaknya dukungan yang diberikan Adian dari masyarakat.
"Penjelasan ini kami sampaikan mengingat begitu besar atensi dari masyarakat dan teman-teman media yang menanyakan hal tersebut. Semangat juang yang begitu besar yang dimiliki oleh Bung Adian dan ketekunannya pada jalan kerakyatan yang dipilihnya, akan menjadi salah satu obat bagi kesembuhannya. Mohon doanya," pinta Hasto.
Adian Napitupulu merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Kristen In-donesia (UKI) Jakarta tahun 1991. Suami dari Dorotea Eliana Indah ini dikenal aktif selama masa perkuliahan. Bahkan, pada 1995 Adian ikut demonstrasi solidaritas terhadap Sri Bintang Pamungkas yang berakhir dengan penangkapan dan interogasi.
Selama ini, Adian dikenal sebagai salah satu kader terbaik PDIP yang jago urusan debat dengan siapa pun. Namun, tak banyak orang tahu kalau Adian menderita sakit jantung. Sebelum serangan jantung di pesawat kemarin pagi, Adian telah melakukan operasi pemasangan ring pada jantungnya. Ring yang dipasang di jantungnya sebanyak 5 unit.
Sementara itu, kolega Adian sesama PDIP, Rudianto Tjen, menyebut koleganya itu hanya kelelahan. Menurut Tjen yang notabene seorang dokter, apa yang dialami Adian di pesawat kemarin, bukan serangan jantung. "Bukan (sakit) jantung, tapi hanya lemas kelelahan. Mungkin kurang tidur, karena take off pukul 05.40 WIB," kata Tjen kepada wartawan, Kamis kemarin.
Tjen menyebutkan, Adian sudah dirawat di salah satu rumah sakit di Palangka Raya. "Sekarang sudah mulai pulih, sedang tertidur, rekam medik baik-baik saja. Rekam jantung normal," katanya. *
Komentar