Bulfes 2016 Usung Tema Master Piece Of Buleleng
Pemkab Buleleng untuk keempat kalinya menggelar gebyar kesenian dan budaya yang dirangkum dalam Buleleng Festival (Bulfest), di depan Tugu Singa Ambara Raja, Jalan Ngurah Rai, Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh rangkaian acara akan berlangsung pada 2 - 6 Agustus mendatang dengan mengusung tema Masterpieces of Buleleng (persembahan karya terbaik dari Buleleng). Ada puluhan kesenian tradisional dan modern yang akan memeriahkan panggung Bulfest 2016. Salah satunya Tari Legong Tombol massal yang akan ditarikan oleh 50 orang penari. Pentas tari ini sebagai wujud penghargaan terhadap kesenian kuno yang direkonstruksi, belum lama ini.
Tari Legong Tombol merupakan salah satu tari klasik yang dahulu berkembang di Desa Banyuastis, Kecamatan Banjar, Buleleng. Tarian ini diyakini telah ada sejak ratusan tahun lalu dan hanya ada di Buleleng. Namun puluhan tahun berlalu, tari babalian ini memudar dengan habisnya penari di daerah tersebut. Untuk menyelamatkannya dari kepunahan awal tahun 20016 lalu kesenian tersebut direkontruksi ulang untuk dikenalkan dan dipelajari oleh generasi penerus di Buleleng.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ditemui di Buleleng, Sabtu (30/7) malam, mengatakan dalam penyelenggaraan Bulfes selalu berorientasi peningkatan kualitas. Kualitas dimaksud baik tampilan seni dan managemennya.
Selain menampilkan Tari Legong Tombol missal, juga ada parade joged 15 sekaa dan parade 10 sekaa ngoncang. “Dalam parade joged, Buleleng ingin menegaskan bahwa joged Buleleng tidak seperti yang di youtobe yang lebih ke pornografi,” ujar Bupati Agus Suradnyana. Pada acara itu, Bupati didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Buleleng Dewa Ketut Suardipa dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.
Ia menjelaskan penampilan terwah di Bulfest 2016 ini, yakni dengan menghadirkan bintang tamu Band Slank. Selain itu, penampilan sejumlah artis lokal Bali dan kesenian tradisional yang dipersembahkan oleh warga dan anak-anak Denbukit.
Terkait Band Slank di panggung Bulfest, Selasa (2/8), memerlukan penjagaan ektra dari panitia penyelenggara, terutama atensi pada para slanker dari luar Buleleng. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Bupati Agus Suradnyana mengaku telah berkooridinasi dengan Polres Buleleng dan Pecalang. Pengamanan ketat jelang penampilan group band itu akan diikuti dengan pemeriksaan barang bawaan dan identitas penonton, termasuk menyasar miras dan senjata tajam. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat Buleleng untuk turut serta menyukseskan pelaksanaan Bulfest dengan menjaga keamaan dan ketertiban sepanjang pelaksanaan.
Tak kalah penting, kata Bupati Agus, adalah pengalihan jalan selama pelaksanaan Bulfest. Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan AP mengatakan, arus kendaraan di Jalan Ngurah Rai, Jalan Vetran dan Jalan Pahlawan akan dialihkan total pada Senin (1/8) malam. Sedangkan sejak Sabtu (30/7) masih menggunakan sistem buka tutup.
Dalam pengalihan arus lalu lintas dalam pelaksanaan Bulfest, Gunawan menjelaskan akan dibagi menjadi beberapa jalur. Bagi kendaraan dari Denpasar menuju Buleleng dialihkan menjadi dua jalur. Untuk kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat akan dialihakn dari jalur Singaraja – Denpasar via Bedugul, menuju Terminal Sangket – Jalan Desa Sambangan – Jalan Desa Baktiseraga – Jalan A Yani. Sedangkan untuk kendaraan besar serperti bis truk dari jalur Denpasar – Singaraja, lurus hingga Jalan Gajah Mada – Jalan Dr Sutomo – Jalan A Yani.
Kendaraan dari jalur Singaraja menuju Denpasar juga diatur menjadi dua rute. Untuk kendaraan pribadi akan menempuh jalur Jalan A Yani – Jalan Desa Baktiseraga – Jalan Desa Sambangan – Terminal Sangket – Jalur Singaraja – Denpasar via Bedugul. Sedangkan untuk kendaraan truk dan bus akan melewati Jalan A Yani – Jalan Sudirman – Jalan Udayana – Jalan Ngurah Rai – Jalan Letkol Wisnu – Jalan Gajah Mada – Jalan Kelurahan Sukasada dan langsung Jalur Singaraja – Denpasar via Bedugul.
Dalam pengalihan jalan tersebut, Dishub juga mengaku telah menyiapkan puluhan personel yang akan ditempatkan di masing-masing persimpangan pengalihan jalur. Selain itu, demi kelancaran lalu lintas sejumlah rambu dan penunjuk jalan rekayasa juga akan dipasang. Petugas Dishub yang stand by di persimpangan pengaluan jalan juga akan bertugas untuk mengawal apabila ada pasien gawat darurat yang akan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng di Jalan Ngurah Rai. * k23
Tari Legong Tombol merupakan salah satu tari klasik yang dahulu berkembang di Desa Banyuastis, Kecamatan Banjar, Buleleng. Tarian ini diyakini telah ada sejak ratusan tahun lalu dan hanya ada di Buleleng. Namun puluhan tahun berlalu, tari babalian ini memudar dengan habisnya penari di daerah tersebut. Untuk menyelamatkannya dari kepunahan awal tahun 20016 lalu kesenian tersebut direkontruksi ulang untuk dikenalkan dan dipelajari oleh generasi penerus di Buleleng.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ditemui di Buleleng, Sabtu (30/7) malam, mengatakan dalam penyelenggaraan Bulfes selalu berorientasi peningkatan kualitas. Kualitas dimaksud baik tampilan seni dan managemennya.
Selain menampilkan Tari Legong Tombol missal, juga ada parade joged 15 sekaa dan parade 10 sekaa ngoncang. “Dalam parade joged, Buleleng ingin menegaskan bahwa joged Buleleng tidak seperti yang di youtobe yang lebih ke pornografi,” ujar Bupati Agus Suradnyana. Pada acara itu, Bupati didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Buleleng Dewa Ketut Suardipa dan Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.
Ia menjelaskan penampilan terwah di Bulfest 2016 ini, yakni dengan menghadirkan bintang tamu Band Slank. Selain itu, penampilan sejumlah artis lokal Bali dan kesenian tradisional yang dipersembahkan oleh warga dan anak-anak Denbukit.
Terkait Band Slank di panggung Bulfest, Selasa (2/8), memerlukan penjagaan ektra dari panitia penyelenggara, terutama atensi pada para slanker dari luar Buleleng. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Bupati Agus Suradnyana mengaku telah berkooridinasi dengan Polres Buleleng dan Pecalang. Pengamanan ketat jelang penampilan group band itu akan diikuti dengan pemeriksaan barang bawaan dan identitas penonton, termasuk menyasar miras dan senjata tajam. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat Buleleng untuk turut serta menyukseskan pelaksanaan Bulfest dengan menjaga keamaan dan ketertiban sepanjang pelaksanaan.
Tak kalah penting, kata Bupati Agus, adalah pengalihan jalan selama pelaksanaan Bulfest. Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan AP mengatakan, arus kendaraan di Jalan Ngurah Rai, Jalan Vetran dan Jalan Pahlawan akan dialihkan total pada Senin (1/8) malam. Sedangkan sejak Sabtu (30/7) masih menggunakan sistem buka tutup.
Dalam pengalihan arus lalu lintas dalam pelaksanaan Bulfest, Gunawan menjelaskan akan dibagi menjadi beberapa jalur. Bagi kendaraan dari Denpasar menuju Buleleng dialihkan menjadi dua jalur. Untuk kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat akan dialihakn dari jalur Singaraja – Denpasar via Bedugul, menuju Terminal Sangket – Jalan Desa Sambangan – Jalan Desa Baktiseraga – Jalan A Yani. Sedangkan untuk kendaraan besar serperti bis truk dari jalur Denpasar – Singaraja, lurus hingga Jalan Gajah Mada – Jalan Dr Sutomo – Jalan A Yani.
Kendaraan dari jalur Singaraja menuju Denpasar juga diatur menjadi dua rute. Untuk kendaraan pribadi akan menempuh jalur Jalan A Yani – Jalan Desa Baktiseraga – Jalan Desa Sambangan – Terminal Sangket – Jalur Singaraja – Denpasar via Bedugul. Sedangkan untuk kendaraan truk dan bus akan melewati Jalan A Yani – Jalan Sudirman – Jalan Udayana – Jalan Ngurah Rai – Jalan Letkol Wisnu – Jalan Gajah Mada – Jalan Kelurahan Sukasada dan langsung Jalur Singaraja – Denpasar via Bedugul.
Dalam pengalihan jalan tersebut, Dishub juga mengaku telah menyiapkan puluhan personel yang akan ditempatkan di masing-masing persimpangan pengalihan jalur. Selain itu, demi kelancaran lalu lintas sejumlah rambu dan penunjuk jalan rekayasa juga akan dipasang. Petugas Dishub yang stand by di persimpangan pengaluan jalan juga akan bertugas untuk mengawal apabila ada pasien gawat darurat yang akan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng di Jalan Ngurah Rai. * k23
1
Komentar