nusabali

9 Tokoh Terima Pro Bali Award 2016

  • www.nusabali.com-9-tokoh-terima-pro-bali-award-2016

Yayasan Dana Abadi Bali (YDAB) menganugerahkan penghargaan khusus kepada 9 tokoh/lembaga di Bali yang dianggap berperan di bidangnya masing-masing, termasuk Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti sebagai ‘Tokoh Rohaniawan Pembaharu’.

DENPASAR, NusaBali
Penghargaan bertajuk ‘Pro Bali Award’ ysng untuk kali pertama digulirkan ini telah diserahkan dalam acara spesial di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Art Center Denpa-sar, Minggu (31/7).

Selain Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti (sebagai Tokoh Roha-niawan Pembaharu), 8 tokoh/lembaga lainnya yang juga dapat anugerah ‘Pro Bali Award 2016’ masing-masing Desa Pakraman Renon (Denpasar Selatan), Ni Wayan Riawati, Ida Bagus Mandhara Brasika, Budi Gautama, I Wayan Kantra, Bettina Bergmann, Nyoman Inggi Indrayana Kendran, dan I Wayan Sumardana.

Desa Pakraman Renon dapat anugerah Pro Bali Award 2016, sebagai Lembaga Adat Pembaharu. Sedangkan Ni Wayan Riawati dapat penghargaan sebagai tokoh Perempuan Penggerak Bank Sampah. Berikutnya), Ida Bagus Mandhara Brasika dianugerahi penghargaan sebagai Pejuang Beasiswa, disusu Budi Gautama (sebagai Tokoh Ecosociopreneur), I Wayan Kantra (sebagai Tokoh Agropreneur), Bettina Bergmann (sebagai Tourist Peduli Bali), Nyoman Inggi Indrayana Kendran (sebagai Tokoh Pemuda Kreatif-Inovatif), dan Wayan Sumardana (yang dapat Spesial Award).

Penyerahan penghargaan Pro Bali Award 2016 kemarin dilakukan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, didampingi Pembina YDAB I Gusti Ngurah Sudiana dan Ketua YDAB, I Wayan Suantika. Pro Bali Award seniri merupakan konsep penganugerahan sederhana kepada tokoh atau lembaga inspiratif yang patut diteladani, karena pro terhadap ibu pertiwi Bali, terhadap kelestarian Bali, dan pembangunan Bali berkelanjutan. Pro Bali Award yang buat kali pertama diselenggarakan ini didasarkan pada bingkai Tri Hita Karana yang dijabarkan di berbagai bidang.

Tujuan yang diinginkan dari penganugerahan Pro Bali Award ini adalah untuk men-dorong para tokoh yang menerima penghargaan agar semakin antusias berkarya,  serta sekaligus menjadi ruang bagi mereka menyebarluaskan semangat, gagasan, dan tindakan nyata yang telah dilakukan. Juga, untuk menumbuhkan budaya apresiasi, kesadaran, dan kepedulian masyarakat Bali terutama generasi muda atas kerja dan karya para penerima award untuk diteladani dalam keseharian.

Ketua Komite Pro Bali Award, I Putu Gede Raka Prama Putra, menyatakan dalam menetapkan penerima award ini, panitia menetapkan beberapa kriteria, seperti dedikasi pada bidang yang ditekuni, bukti nyata antara gagasan dan tindakan yang dilakukan, masih berproses menuju puncak pada bidang yang ditekuni, bersedia menerima apresiasi sederhana Pro Bali Award secara ikhlas, siap untuk konsisten mengemban dan menularkan spirit Pro Bali, serta pro terhadap ibu pertiwi Bali.

“Kami memandang apa yang telah mereka kerjakan (9 tokoh/lembaga penerima Pro Bali Aweard 2016, Red) perlu diapresiasi, didorong terus, dan tentunya dikabarkan kepada masyarakat luas. Bukan untuk sekadar mempopulerkan para penerima award ini, tetapi lebih dari itu adalah mempopulerkan gagasan, menyebarluaskan semangat, dan mengetoktularkan tindakan nyata yang telah mereka lakukan,” tegas Raka Prama Putra.

Sementara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika melalui Wagub Ketut Sudikerta mengapresiasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan Yayasan Dana Abadi Bali (YDAB). Yayasan yang beranggotakan para generasi muda yang sangat peduli dengan kondisi Bali masa kini dan memiliki cita-cita mulia untuk menjadikan para generasi muda Bali ini, bukan hanya melaksanakan kegiatan di bidang seni dan budaya, tapi juga mewadahi berbagai bidang lainnya seperti ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kewirausahaan. Tentunya ini positif untuk mempersiapkan para pemimpin Bali yang mumpuni di kemudian hari.

Penganugrahan Pro Bali Award 2016 diharapkan Gubernur agar tidak dianggap sebagai puncak pencapaian prestasi bagi para tokoh dan lembaga yang menerimanya, tapi sebagai langkah awal untuk dapat terus meningkatkan partisipasi guna perbaikan Bali ke depana. “Prestasi tersebut juga diharapkan dapat menginspirasi generasi muda serta masyarakat untuk ikut menjaga Bali guna terwujudnya Bali yang Maju, Aman, Damai, dan Sejahtera (Mandara),” katanya.

Sementara itu, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti yang menerima award sebagai Tokoh Rohaniawan Pembaharu, menyatakan implementasi sarana upacara agama di Bali saat ini perlu direvitalisasi. Masalahnya, upacara yang seharusnya dilaksana-kan secara sederhana dan sesuai ajaran agama, namun karena kurangnya pemahaman, maka saat ada bisikan dari tetangga tentang sarana yang tidak sepatutnya diisi, malah diisi sehingga jadi berlebihan.

Sedangkan Ni Wayan Riawati, Ketua Yayasan Bali Wastu Lestari yang menerima award sebagai Tokoh Perempuan Penggerak Bank Sampah, menyampaikan keinginannya untuk mengubah persepsi masyarakat tentang sampah. Intinya, sampah yang terkesan menjijikkan dapat menghasilkan uang sebagai berkah yang bisa dinikmati secara berkelanjutan. “Kami mohon dukungan dari semua komponen, agar apa yang dilaksanakan saat ini bisa berhasil dan berguna bagi masyarakat luas,” tandas Wayan Riawati. * i

Komentar