Tarik Tambang di Lumpur, Menang-Kalah Belepotan
Pekan Olahraga Desa (Pordes) XI sekaligus HUT ke 34 Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem disemarakkan dengan lomba tarik tambang di Banjar Pesangkan, Minggu (22/12).
AMLAPURA, NusaBali
Tiap regu berkekuatan 10 orang. Pesertanya regu putra dan regu putri dari 9 banjar. Lomba menggunakan sistem gugur. Menang kalah pesertanya belepotan lumpur. Tak ketinggalan regu Hansip diadu dengan regu putra.
Lomba tarik tambang di lumpur selalu menarik perhatian penonton, terutama pihak pemenang. Sebab setiap regu yang berhasil keluar sebagai pemenang, saking kuatnya menarik tambang hingga semuanya terkapar di lumpur. Sehingga semua peserta dari kaki hingga sekujur tubuhnya belepotan lumpur.
Babak penyisihan dengan sistem gugur Panitia memanggil dua regu untuk berhadap-hadapan, kedua regu langsung nyemplung ke lumpur. Babak penyisihan di nomor putri lebih cepat selesai, satu kali lomba memerlukan sekitar 2-3 menit. Berbeda dengan nomor putra, memerlukan waktu 5-8 menit untuk satu babak agar mampu merobohkan lawannya.
Ketua Panitia I Gede Kusuma Dana didampingi Wakil Ketua I Gede Sumerta menegaskan, juara I regu putri Banjar Putung, juara II Banjar Batu Gede, dan III regu Banjar Pateh. Sedangkan juara kelompok putra yakni juara I Banjar Pesangkan Anyar, juara II Banjar Batu Gede, dan juara III Hansip.
Tahun lalu Banjar Batu Gede sebagai juara, kali ini di final dikalahkan Banjar Pesangkan Anyar. Sedangkan Banjar Pesangkan Anyar tahun lalu sebagai juara III.
Lomba dibuka Camat Selat I Nengah Danu dihadiri Kapolsek Selat AKP I Gee Sumajaya Wirya beserta anggota.
Perbekel Desa Duda Timur I Gede Pawana mengatakan, lomba tarik tambang di lumpur merupakan kegiatan ke10. "Mengingat dari tahun ke tahun lomba ini paling menarik perhatian masyarakat, makanya terus dilombakan. Tantangan para peserta cukup berat, selain menghadapi lawan, menghadapi medan yang berlumpur, dan kesulitan memegang tali yang licin," kata Gede Pawana.
Camat Selat I Nengah Danu mengapresiasi inovasi salah satu jenis lomba di Desa Duda Timur, tarik tambang di lumpur. Lomba itu mampu menarik perhatian masyarakat, tidak perlu memikirkan menang dan kalah. "Terkadang pesertanya terlihat lucu karena terkapar di lumpur, itulah yang menghibur penonton," katanya. Lomba tarik tambang di lumpur katanya juga mulai ditiru Desa Duda. *k16
Lomba tarik tambang di lumpur selalu menarik perhatian penonton, terutama pihak pemenang. Sebab setiap regu yang berhasil keluar sebagai pemenang, saking kuatnya menarik tambang hingga semuanya terkapar di lumpur. Sehingga semua peserta dari kaki hingga sekujur tubuhnya belepotan lumpur.
Babak penyisihan dengan sistem gugur Panitia memanggil dua regu untuk berhadap-hadapan, kedua regu langsung nyemplung ke lumpur. Babak penyisihan di nomor putri lebih cepat selesai, satu kali lomba memerlukan sekitar 2-3 menit. Berbeda dengan nomor putra, memerlukan waktu 5-8 menit untuk satu babak agar mampu merobohkan lawannya.
Ketua Panitia I Gede Kusuma Dana didampingi Wakil Ketua I Gede Sumerta menegaskan, juara I regu putri Banjar Putung, juara II Banjar Batu Gede, dan III regu Banjar Pateh. Sedangkan juara kelompok putra yakni juara I Banjar Pesangkan Anyar, juara II Banjar Batu Gede, dan juara III Hansip.
Tahun lalu Banjar Batu Gede sebagai juara, kali ini di final dikalahkan Banjar Pesangkan Anyar. Sedangkan Banjar Pesangkan Anyar tahun lalu sebagai juara III.
Lomba dibuka Camat Selat I Nengah Danu dihadiri Kapolsek Selat AKP I Gee Sumajaya Wirya beserta anggota.
Perbekel Desa Duda Timur I Gede Pawana mengatakan, lomba tarik tambang di lumpur merupakan kegiatan ke10. "Mengingat dari tahun ke tahun lomba ini paling menarik perhatian masyarakat, makanya terus dilombakan. Tantangan para peserta cukup berat, selain menghadapi lawan, menghadapi medan yang berlumpur, dan kesulitan memegang tali yang licin," kata Gede Pawana.
Camat Selat I Nengah Danu mengapresiasi inovasi salah satu jenis lomba di Desa Duda Timur, tarik tambang di lumpur. Lomba itu mampu menarik perhatian masyarakat, tidak perlu memikirkan menang dan kalah. "Terkadang pesertanya terlihat lucu karena terkapar di lumpur, itulah yang menghibur penonton," katanya. Lomba tarik tambang di lumpur katanya juga mulai ditiru Desa Duda. *k16
1
Komentar